author-banner
Selia p
Selia p
Author

Novel-novel oleh Selia p

Mas Dosen, I Love You

Mas Dosen, I Love You

Rani, seorang mahasiswi jurusan Sastra yang canggung dan suka ketiduran di kelas, gak pernah menyangka kalau kuliah di kampus bisa membawa perubahan besar dalam hidupnya. Semua dimulai saat Pak Ardi, dosen muda yang keren dan penuh energi, datang mengajar. Gak cuma pandai ngajarin, Pak Ardi juga punya cara unik buat membuat suasana kelas jadi asik. Rani yang awalnya cuma pengen dapetin nilai bagus, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang lebih di balik tatapan dosennya itu. Teman-temannya, seperti Cinta yang selalu kocak dan Dika yang suka isengin, mulai nyenggol-nyenggol Rani soal hubungan yang makin dekat dengan Pak Ardi. Gak disangka, perasaan yang awalnya cuma sekedar rasa kagum berubah jadi sesuatu yang lebih serius. Apalagi, Pak Ardi ternyata juga punya perasaan yang sama, meski mereka harus hati-hati dengan status mereka yang berbeda—dosen dan mahasiswa. Di tengah kehebohan dunia kampus dan hidup yang penuh tawa dan drama, Rani harus memutuskan apakah dia siap menghadapi cinta yang datang dari tempat yang gak terduga. Dengan bantuan teman-temannya yang kocak dan penuh ide gila, Rani dan Pak Ardi mencoba menjalani hubungan mereka tanpa diketahui banyak orang, sambil menghadapi segala tantangan yang datang. "Mas Dosen, I Love You" adalah kisah penuh tawa, romansa, dan cerita cinta yang tumbuh di tengah dunia kuliah yang seru dan penuh kejutan.
Baca
Chapter: Kejutan Tengah Malam
Festival seni udah selesai, tapi bukannya pulang dan istirahat, Tim Pojokan Chaos malah kumpul di taman kampus buat ngobrolin acara tadi. Suasana taman yang udah sepi bikin mereka merasa tempat itu kayak milik sendiri.“Gue nggak nyangka, ya. Acara tadi sukses banget,” kata Cinta sambil ngelurusin kakinya di atas bangku taman.“Tentu aja sukses. Kalo nggak, kan gue rugi ngejagain kalian semua,” timpal Rani sambil nyeruput es teh sisa acara.“Tapi, Ran, lo jujur aja deh,” ujar Dika sambil nyengir. “Lo tuh suka chaos kita atau nggak?”Rani ngelirik Dika dengan mata menyipit. “Dik, gue tuh di ambang waras. Satu-satunya alasan gue nggak ngamuk karena acara ini berhasil.”“Wuih, dalem banget,” ledek Fauzi, yang lagi asik ngemilin snack gratis dari festival.Rina tiba-tiba berdiri sambil mengangkat tangannya kayak orator demo. “Tapi kita nggak boleh lupa kalau ini semua berkat gue yang jadi MC legendaris!”“Rin, jokes ayam lo tadi tuh bikin gue pengen ngubur muka ke tanah,” kata Rani sambil
Terakhir Diperbarui: 2025-01-06
Chapter: Drama Lagi?
Seminggu setelah viralnya video mereka, kampus mulai sibuk lagi dengan acara baru yaitu persiapan festival seni. Dan, tanpa diduga, Tim Pojokan Chaos ditunjuk jadi salah satu panitia.“Kenapa kita, sih?!” Rani langsung protes begitu nama mereka diumumin dalam rapat.“Karena kita legendaris, Ran,” jawab Dika dengan nada sok bangga.“Legendaris apanya? Kita tuh chaos, Dik!” Rani melotot.Cinta malah nyengir lebar. “Justru itu, Ran. Chaos is art.”Dalam rapat pertama, semua anggota tim dibagi tugas. Rani jadi koordinator dekorasi, Dika pegang divisi hiburan, Cinta masuk ke bagian dokumentasi, Fauzi ditugaskan ke logistik, dan Rina—tentu aja—jadi MC utama.Masalahnya? Tugas mereka nggak pernah berjalan mulus.Saat Rani lagi sibuk ngecek properti dekorasi, Dika malah nyalain speaker bluetooth di ruangan dan muter lagu dangdut remix. Semua orang di ruangan langsung nge-dance, sementara Rani pengen nangis karena fokusnya buyar.“Dik! Gue udah bilang, kita tuh kerja, bukan pesta!” teriak Rani
Terakhir Diperbarui: 2025-01-06
Chapter: Grup Chat
Keesokan harinya, suasana grup chat geng absurd langsung heboh seperti biasa.Cinta: “Guys, gue baru unggah video behind-the-scenes kita ke Instagram! Siap-siap viral!”Rani: “CIN! Itu video apaan?!”Cinta: “Yang lucu-lucu aja, Ran. Tenang, nggak ada yang terlalu memalukan kok... mungkin.”Rani: “Mungkin kepala lo! Gue cek dulu sekarang!”Beberapa detik kemudian, Rani langsung spam chat.Rani: “CINTA! LO SERIUS?! Kenapa ada gue yang lagi panik sambil ngomong sendiri di belakang panggung?!”Dika: “HAHAHAHA, RAN! Itu highlight terbaik! Lo kayak orang kerasukan!”Rina: “Astaga, muka gue waktu ngelempar bunga juga keliatan jelas banget! Lo edit dulu kek, Cin!”Cinta: “Yaelah, santai dong. Justru itu daya tarik kita: real dan apa adanya.”Pak Ardi, yang biasanya diem aja di grup, tiba-tiba ikut nimbrung.Pak Ardi: “Gue suka bagian di mana Rani panik sambil jalan bolak-balik kayak setrikaan. Natural banget.”Rani: “PAK! Jangan ikut-ikutan dong!”Fauzi, yang dari tadi nggak komen apa-apa, ak
Terakhir Diperbarui: 2025-01-05
Chapter: Chaos After Pentas
Setelah sesi foto selesai, mereka semua memutuskan buat makan bareng di kantin kampus sebagai perayaan kecil-kecilan. Tapi tentu aja, momen santai itu nggak luput dari drama kecil khas geng absurd mereka.“Gue pesan nasi goreng, bukan mi goreng! Mbak, apa ini bentuk sabotase?” teriak Dika yang langsung bikin mbak kantin kebingungan.Cinta yang duduk di sebelahnya langsung nyelutuk, “Dik, nggak usah lebay. Toh rasanya sama aja, bumbu-bumbunya kan itu-itu juga.”“Cin, lo tuh nggak ngerti seni kuliner,” jawab Dika sambil pura-pura dramatis.“Yang lo sebut seni itu cuma beda bentuk doang!”Sementara itu, Rina sibuk update Instagram dengan caption bombastis: “Best drama crew ever! Chaos but iconic. #DramaSquad #KampusKocak”. Fauzi, yang duduk di seberang, cuma ngelirik santai.“Rin, lo yakin mau pake hashtag itu? Ntar malah jadi bahan gibah anak-anak kampus.”Rina ngibasin rambutnya. “Biarin aja, Zik. Mereka ngomongin kita berarti kita keren.”Di sisi lain meja, Rani lagi ngobrol serius sa
Terakhir Diperbarui: 2025-01-05
Chapter: Hari Pentas
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Gedung aula kampus penuh sesak oleh mahasiswa, dosen, bahkan beberapa warga sekitar yang penasaran. Panggung udah dihias maksimal, meskipun kalau dilihat lebih dekat, ada beberapa properti yang kayaknya cuma ditempel pakai selotip.Di belakang panggung, tim drama lagi sibuk dengan persiapan terakhir. Rani mondar-mandir sambil ngecek semua hal satu per satu.“Cinta, lo udah inget semua dialog lo?” tanya Rani tegas.Cinta malah sibuk ngaca sambil dandan. “Inget, Ran. Santai. Lo liat aja nanti gue bakal jadi bintang utama.”“Bintang apaan, Cin? Gue yakin lo lebih mirip pengisi acara iklan sabun,” sindir Dika yang lagi pasang topeng gorila untuk adegan komedi.“DIKA! Jangan mulai lagi!” bentak Rani.Pak Ardi masuk dengan ekspresi tenang sambil bawa termos kopinya seperti biasa. “Semua udah siap?” tanyanya.Semua mengangguk kecuali Rani, yang langsung menghambur ke arahnya. “Pak, gue stress. Gue takut properti roboh. Gue takut Dika lupa dialog lagi.
Terakhir Diperbarui: 2025-01-04
Chapter: Persiapan Didetik Terakhir
Hari-hari menjelang pentas drama makin mendekat, dan seperti yang sudah diduga, kekacauan masih terus terjadi. Di pagi terakhir sebelum gladi resik, semua anggota tim sibuk ngecek properti, kostum, dan skrip.Rani yang bertugas jadi koordinator udah kayak ibu-ibu di pasar pagi, lari ke sana-sini sambil teriak.“Dika! Mana mikrofon cadangan? Gue nggak lihat ada di tas properti!”Dika, yang lagi nyari di gudang, cuma teriak balik. “Tenang, Ran! Masih gue cari! Tapi kalo nggak nemu, pake kaleng aja!”“DIKA!” Rani hampir melempar clipboard ke arahnya.Cinta muncul dari belakang sambil nyengir lebar. “Santai, Ran. Lo tuh kayak mau perang. Ini cuma drama, bukan misi penyelamatan dunia.”Rani ngelirik tajam. “Cin, kalau gue denger kata ‘santai’ dari mulut lo sekali lagi, gue sumpahin lo lupa dialog di panggung nanti!”Fauzi, yang lagi asyik makan roti di pojok, cuma menambahkan, “Udah, Ran. Jangan terlalu tegang. Nanti lo malah pingsan di panggung duluan.”Rani udah mau marah, tapi ditahan.
Terakhir Diperbarui: 2025-01-04
Anda juga akan menyukai
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.0M Dibaca
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M Dibaca
Istri Gelap Tuan Arrogant
Istri Gelap Tuan Arrogant
Romansa · Ipak Munthe
4.1M Dibaca
DMCA.com Protection Status