author-banner
alikakila
alikakila
Author

Novels by alikakila

Proper Motion

Proper Motion

Ketika memutuskan menerima pernyataan cinta Nugi dan ajakan lelaki itu untuk menjadi sepasang kekasih, Samita Indira sadar betul akan konsekuensi yang mungkin harus ia tanggung di kemudian hari. Nugi bukan lagi si tengil Nugraha Randika, mantan teman SMA-nya dulu. Lelaki itu sudah menjelma menjadi Nugi Radi, solois muda berbakat yang tengah digandrungi penikmat musik tanah air. Meski sang kekasih hidup dalam gemerlap dunia hiburan, Samita percaya bahwa dirinya selalu menjadi tempat Nugi berpulang. Semuanya berjalan baik-baik saja sampai keyakinan itu perlahan tergoyahkan keadaan. Benarkah Nugi mulai menyembunyikan sesuatu darinya? Mungkinkah lelaki itu tidak lagi berada dalam satu konstelasi yang sama dengannya? Samita tidak tahu. Ia hanya tahu, kemilau bintang yang indah dilihat dari kejauhan, kadang akan menjadi terlalu menyilaukan kala berada dekat dalam pandangan. Dan kini, hubungan mereka dipertaruhkan.
Read
Chapter: 7. Melepas Belenggu
Ketika masih duduk di bangku SMA, Nugi sering kali menertawakan kawan-kawannya yang mulai jatuh cinta. Sewaktu Januar–salah satu teman terdekatnya yang paling urakan dan tidak bisa diatur–mendadak berhenti mengisap rokok hanya karena gadis yang disukainya tidak suka lelaki perokok, Nugi tertawa paling keras dan menyebutnya bodoh. Pun ketika Fajar–si konyol yang suka melontarkan candaan-candaan garing tanpa kenal tempat–mendadak menjadi pendiam dan berusaha keras menjaga image di depan siswi kelas sebelah yang disukainya, Nugi tidak berhenti mengejeknya hingga Fajar terpaksa membebat mulutnya dengan dasi. Menyebabkan keduanya menuai tatapan aneh dari seluruh penghuni sekolah yang kebetulan berada di kantin. Hingga lulus sekolah, Nugi tidak juga merasakan ketertarikan berlebihan terhadap lawan jenis. Bukan berarti ia memiliki orientasi seksual yang berbeda dari anak lelaki kebanyakan. Hanya saja, Nugi di masa sekolah memiliki terlalu banyak ambisi untuk membuktikan di
Last Updated: 2021-11-07
Chapter: 6. Dihantui
“Kamu kenapa? Lagi ada yang dipikirin?”Sedikit terlonjak, Samita menengadah. Matanya menemukan sosok Nugi yang sudah mengenakan kaos oblong serta celana kain, perlahan menyusup di balik selimut, duduk tepat di sisinya di atas ranjang. Lelaki itu memang meninggalkan beberapa potong pakaian di apartemennya. Persiapan, jawab Nugi kala Samita mempertanyakan motifnya suatu kali.“M-hm,” Samita menggumam lemah.Telepon mendadak dari pria yang mengaku sebagainya papanya siang tadi itu sukses membuat harinya memburuk. Butuh bermenit-menit baginya tadi untuk menenangkan diri dan kembali bersikap normal. Jangan lupakan tatapan aneh dan khawatir dari rekan-rekan di ruangannya. Situasi siang tadi benar-benar berengsek.“Mikirin apa?”Segera setelah suara bertanya Nugi menghilang dari pendengaran, Samita bisa merasakan eksistensi lelaki itu di sekitar ceruk lehernya. Bibir Nugi yang terasa lembab menyusuri area lehernya semb
Last Updated: 2021-11-05
Chapter: 5. Bayang Masa Lalu
“Lembur abis kabur, ya, Mit?”Samita meringis tanpa menoleh. Suara tawa Danu menyusul setelahnya. Seniornya itu hanya menggelengkan kepala sambil berlalu, kembali ke mejanya sendiri. Meninggalkan Samita yang masih sibuk dengan setumpuk pekerjaan.“Semangat, Mit.” Kali ini suara prihatin Rena yang menyapa indra pendengaran Samita. “Harusnya, sih, lo ngambil cutinya sekalian aja bablas sampe weekend, masuk lagi Senin depan. Nanggung amat lo masuk Jumat-Jumat.”Samita tidak menyahut. Namun, satu tangannya dengan sigap menyambar secarik post-it yang tertempel di sisi layar komputernya untuk kemudian diremas membola dan dilemparkan ke arah Rena. Yang ditarget justru terkikik sembari menghindar. Menyebabkan lemparan Samita meleset dan jatuh ke dekat kaki kursi Rena.“Diem, deh, Ren. Gue lagi nggak bisa ribut, nih,” keluh Samita, akhirnya bersuara. Meski seluruh atensinya masih tertuju pada layar
Last Updated: 2021-11-03
Chapter: 4. Lalu Kita
Tahun terakhir Samita di Sekolah Menengah Atas berakhir biasa-biasa saja. Teman-teman sekelasnya di kelas dua belas sama persis dengan teman-temannya di kelas sebelas. Kelasnya tidak lagi mengalami perombakan. Sesuatu yang menguntungkan karena Samita tidak perlu repot-repot melakukan adaptasi ulang.Hingga lulus sekolah, gadis itu tidak memiliki teman akrab. Ia tidak dikucilkan, namun tidak juga tergabung dalam kelompok kecil mana pun. Pada akhirnya, Samita memang hanya menjadi bintang di kehidupan ibunya saja. Di kehidupan orang lain, ia hanya seseorang yang tidak terlalu diingat baik.Tapi itu bukan masalah, kehidupannya baik-baik saja tanpa teman.Selepas SMA, Samita melanjutkan pendidikan ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Depok. Jarak kampusnya masih terbilang dekat dari rumah sehingga ia tidak perlu tinggal di rumah indekos. Tetap menjadi pribadi yang tertutup dan memilih tidak memiliki teman dekat, Samita menjalani kehidupan barunya sebagai mahasisw
Last Updated: 2021-08-28
Chapter: 3. Kisah Awal
Samita artinya bintang. Itu yang ibunya katakan ketika dulu Samita mempertanyakan arti namanya.“Kamu bintang di hidup Mama. Bintang yang cantik.”Kalimat sederhana itu terpatri kuat dalam kepala Samita. Menyaksikan bagaimana ibunya berjuang seorang diri membesarkannya, tanpa kehadiran pendamping, menjadikannya sesosok perempuan kuat dan mandiri. Samita tidak suka menggantungkan diri pada siapapun. Pun benci mengandalkan orang lain. Hal lain yang Samita benci selain mengandalkan orang lain adalah ayahnya.Usianya delapan tahun ketika sang ayah meninggalkan rumah. Waktu itu, Samita masih terlalu kecil untuk memahami ke mana ayahnya pergi. Sesuatu yang baru ia sadari di kemudian hari, bahwa ayahnya pergi demi membangun kehidupan baru dengan wanita lain. Meninggalkan Samita dan ibunya seolah mereka berdua hanyalah seonggok sampah tidak berharga.Setelah perceraian kedua orang tuanya, Samita menjadi anak yang tertutup. Rumahnya saat itu berada di
Last Updated: 2021-07-01
Chapter: 2. Kejutan Siapa?
Pukul enam pagi di hari berikutnya, kala Samita terjaga dan membuka mata, Nugi sudah meninggalkan apartemennya. Seperti biasa, lelaki itu pergi dini hari, dijemput oleh Rian–manajernya. Ketika memeriksa ponsel, Samita menemukan pesan berpamitan dari lelaki itu, disertai permintaan maaf karena meninggalkan apartemen tanpa berpamitan secara langsung.As if that’s not a common thing he always does whenever he comes around, pikir Samita, lalu mengetikkan balasan bernada sarkas sesuai dengan yang terlintas di pikirannya barusan. Setelahnya, perempuan itu bangkit dari ranjang dan bersiap untuk berangkat ke kantor.Menjadi pacar rahasia seorang musisi dan penyanyi terkenal membuat Samita terbiasa dengan ketiadaan sang kekasih di sisinya. Bertemu dengan Nugi hanya bisa dilakukan jika lelaki itu yang menginisiasi lebih dulu. Orang-orang bilang, perempuan yang kelak menjadi pacar Nugi Radi adalah gadis yang beruntung. Memiliki kekasih berwajah tampan, karir
Last Updated: 2021-06-16
LETUP

LETUP

Kaila Rashi membenci Kaisar Aji. Tidak peduli pada kenyataan bahwa mereka lahir bersama, di hari yang sama, dari rahim yang sama, Kaila membencinya. Baginya, Kaisar adalah sebuah kesialan dalam hidup yang tak pernah ia harapkan untuk hadir di dunia. Namun, ketika satu per satu orang yang Kaila percaya ternyata menyembunyikan banyak hal darinya, haruskah ia mulai memercayai Kaisar dan berdamai dengan adik kembarnya itu? Benarkah bahwa pada akhirnya, darah memang lebih kental daripada air?
Read
Chapter: 12. Sebuah Firasat
“Dari mana lo?”Pertanyaan itu menyambut Kaila segera setelah ia melangkahkan kaki berniat melintasi ruang tamu. Kaila tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang bicara. Namun, karena refleks, gadis itu menoleh juga, membuatnya bertemu pandang dengan Kaisar.Kaila tidak langsung menjawab. Gadis itu memberi jeda demi menatap Kaisar dengan sorot tidak suka. Raut serta nada suaranya tetap datar ketika kemudian ia menyahut, “Bukan urusan lo.”Kaisar lantas menghela. Kedua orang tua mereka tengah berada di ruang tengah, hanya berjarak beberapa meter dari tempat mereka sekarang. Memancing emosi Kaila hanya akan menciptakan huru-hara yang mungkin dapat berakibat panjang. Ia tidak menginginkan keributan apa pun. Apalagi jika sampai menyebabkan masalah sepele ini diketahui orang tua mereka. Tapi bagaimana pun, Kaisar penasaran. Karenanya, berusaha berpikir masa bodoh, lelaki itu bangkit dari duduknya lalu bertanya dengan nada setenang mungkin.
Last Updated: 2021-11-05
Chapter: 11. Jarum dalam Jerami
“Menurut informan gue, namanya Fano. Anak JIP, satu angkatan di atas kita. Kenal sama Kaila nggak sengaja, kebetulan dia ngerti dikit-dikit soal skripsinya Kaila jadi suka diskusi bareng gitu katanya, sih,” Fahril menggantung laporannya dengan mulut penuh, sibuk mengunyah remahan Cheetos terakhir dari bungkusnya. “Nih, ada fotonya tapi nggak jelas.”Kaisar menerima angsuran ponsel Fahril, lalu menyipit memperhatikan layarnya. Sebuah foto– yang tampaknya diambil tanpa kesadaran para objek di dalamnya–ditampilkan di sana. Kaisar mengenali latarnya sebagai ruang diskusi perpustakaan pusat. Namun, tidak bisa melihat dengan jelas wajah sosok lelaki yang kelihatan duduk berhadapan dengan Kaila.“Nggak keliatan,” protes Kaisar, mengembalikan ponsel Fahril pada pemiliknya. “Tapi sekilas mirip, sih, sama yang kemaren gue liat.” Kepalanya lalu menoleh pada Zaki yang duduk bersila di sudut ruangan, tengah menulikan diri
Last Updated: 2021-11-03
Chapter: 10. Selangkah Lebih Dekat
“Nggak pegel, Kai?” Kaila melepaskan pandangan dari layar laptopnya demi mendongak dan beradu pandang dengan si penanya. Fano. Yang kini tengah tersenyum bodoh menatap ke arahnya. “Apanya?” Gadis itu bertanya dengan kening berkerut, sepenuhnya tidak mengerti arah pembicaraan Fano. Lelaki di hadapan Kaila itu lantas mengedikkan kepala, menunjuk laptop yang terbuka di meja, di antara mereka. “Fokus banget melototin laptop dari tadi. Nggak pegel?” Itu sebuah kelakar. Fano jelas melontarkannya dengan nada bercanda. Namun, Kaila tidak tertawa. Ia justru mendengkus malas. “Gue malah heran sama lo,” balas Kaila, menggeser laptopmya sedikit ke samping, kini menempatkan atensinya penuh-penuh pada si lelaki. “Hobi banget ngikutin gue tiap gue mau ngerjain skripsi. Nggak pegel?” Sindiran pedas Kaila hanya melebarkan cengiran di wajah Fano. “Kan, biar gue bisa ngebantu kalo lo tiba-tiba blank terus butuh temen brainstorming.”
Last Updated: 2021-08-28
Chapter: 9. Setiap Orang Punya Rahasia
“Jadi, sekarang lo udah sedeket itu sama si–siapa namanya?” Resya mengangkat wajah, mengalihkan pandangan dari catatan yang tadi sedang dibacanya. Kaila yang duduk dua kursi darinya lantas memutar bola mata.“Fano,” balas Kaila cuek. “Dan nggak, gue nggak deket. Apalagi sedeket itu.”Resya mengangguk dengan gestur menyebalkan. “Fine, Honey,” ia kemudian memindahkan tatapannya pada Ilma yang duduk di antara mereka. “Ma, tadi Pecking Order, tuh, tahun berapa?”Kening Kaila berkerut samar akibat perubahan topik yang tiba-tiba itu. Ia kemudian hanya menggeleng pelan lalu mengembalikan fokus pada lembaran kertas di tangannya–print out bahan referensi yang ia dapat dari Fano beberapa hari lalu. Sementara di sisi Kaila, Ilma menoleh ringan menghadap Resya.“Tahun 1984, Re. Myers, Majluf. Tuh, gue jawab sekalian biar lo nggak nanya lagi.”
Last Updated: 2021-07-08
Chapter: 8. Perihal Perbandingan
“Corporate Governance tuh, sebenernya topik yang tricky.” Fano berujar sembari menyentuh touchpad laptop Kaila. “Secara teori sama olahan data angka, emang keliatan ada hubungannya antara penerapan tata kelola perusahaan yang baik sama peningkatan nilai perusahaan. Tapi di lapangan sebenernya agak rancu. Apalagi kalo udah bahas-bahas dewan komisaris sama direksi gini. Soalnya kadang status independensinya cuma pajangan doang, nggak guna-guna banget. Bukan orang yang beneran kompeten juga. Pembimbing lo nggak komentar apa-apa emang?”Lelaki itu mengembalikan laptop tadi pada pemiliknya. Yang lekas menerima sembari meringis kecil memandangi apa yang kini tertera di layar laptopnya.“Komentar, sih,” sahut Kaila tanpa melihat Fano. Fokusnya tengah berpusat pada beberapa fail yang tampak terhampar memenuhi layar laptopnya. Gadis itu menyalin beberapa di antaranya dan memindahkannya ke folder miliknya. &
Last Updated: 2021-07-02
Chapter: 7. Perpecahan
“Baru pulang, Sar?”Setelah menyimpan sepasang sepatunya di rak depan, Kaisar lantas menghampiri sang ibu lalu mencium tangannya. Pertanyaan ibunya tadi hanya ia balas anggukan. Lelaki itu lantas mendudukkan diri di sofa ruang tengah, di sebelah ibunya.“Sepi, Ma?” tanyanya, dengan kepala terjulur menoleh ke sekitar.“Baru kamu yang pulang.” Ibunya menjawab sekilas, lalu mengembalikan atensi pada tayangan sinetron India yang tengah diputar di televisi. “Kamu tumben pulang cepet?”Kaisar mengerling malas. “Pulang sore salah, pulang malem salah juga.”“Udah gede masih aja ambekan,” tegur sang ibu, setengah bercanda. Satu tangan menepuk lengan putranya. “Ila mana, Sar?”Ditanya demikian, Kaisar lantas mendengkus. Setelah semua pembahasan di indekos Zaki sesiang tadi, gagasan-gagasan yang tidak ia sukai, perasaan aneh yang membuatnya merasa tidak ingin membicarak
Last Updated: 2021-05-22
You may also like
Istri Super Jorok
Istri Super Jorok
Romansa · alikakila
24.8K views
Wanita Hamil di Rumah Mertua
Wanita Hamil di Rumah Mertua
Romansa · alikakila
24.7K views
Bukan Cinderella
Bukan Cinderella
Romansa · alikakila
24.6K views
Sugar Daddy
Sugar Daddy
Romansa · alikakila
24.4K views
DMCA.com Protection Status