Chapter: Epilog" Cavan mana sihh?!" Nessa celingukan di tempatnya mencari sosok cowok yang udah beberapa bulan ini menjadi pacarnya. Padahal sekarang acara prom night untuk perpisahan kelas dua belas tapi cowok itu tiba-tiba menghilang." Kapan ya gue dicariin sama cewek begini." Ucap Cevin yang sedari tadi berdiri disamping Sahabatnya itu.Nessa mencebikkan bibirnya." Makanya jangan jomblo terus."
Last Updated: 2020-12-25
Chapter: Dua Puluh Tujuh" Gue kan udah bilang ke lo kalo Melan gak baik buat lo dan jelas dia juga gak baik buat gue lah," jawab Cavan dengan wajah tenangnya." Tapi gue gak nyangka kalo sampe sebegininya. Kalo dia gak baik kenapa lo malah deketin dia?" Cevin terduduk di samping saudara kembarnya itu dengan wajah pias, seakan semua ini seperti hantaman keras untuknya. Cewek yang selama ini ia sukai tidak sebaik yang ia pikir. Bahkan cewek itu begitu licik mendominasi dirinya dan menyuruhnya untuk menjauhi sahabatnya sendiri, Nessa. Ia semakin merasa bersalah dengan sikapnya dulu yang sangat bodoh." Gue gak mau kalo dia gangguin lo terus dan
Last Updated: 2020-12-25
Chapter: Dua Puluh Enam" Hey." Sapa Cevin canggung ketika menemukan Nessa keluar dari gang rumahnya. Cewek itu nampak terkejut dengan kehadirannya dan segera bersiap untuk menghindar tetapi tangan Cevin berhasil menahannya." Tunggu Nes."Nessa diam tanpa menoleh kearah Cevin sedikitpun. Setengah hatinya masih merasa sakit dan tidak terima atas perlakuan mantan sahabatnya itu, namun setengah hatinya juga sangat merindukan sahabatnya, sangat. " Ada apa?" Susah payah Nessa menahan tangisnya agar tidak pecah saat mengatakannya." Gue .... Gue minta maaf. Gue terlalu bodoh dan emosian sampe gue nyakitin lo."
Last Updated: 2020-12-25
Chapter: Dua Puluh LimaLagi-lagi Dika melempari ceri mentah kearah kepala Nessa sehingga mengganggu cewek itu yang sedang konsentrasi membaca novelnya. Ia merengut saat melihat Dika yang malah cengengesan di atas sana.Seperti biasa, Dika sedang duduk santai di atas pohon sambil sesekali memetik ceri matang yang terjangkau olehnya sementara ceri yang mentah ia lempari ke Nessa.
Last Updated: 2020-12-25
Chapter: Dua Puluh Empat" Kenapa lo ngikutin gue?" Cevin melirik cewek yang ikut duduk di sampingnya dengan nafas terengah. Karena memang tadi ia jalan cukup cepat." Gue khawatir sama lo," ucap Nessa setelah berhasil mengatur napasnya." Gue baik-baik aja." Jawab Cevin berbohong." Gak." Nessa menggeleng cepat, menyangkal jawaban penuh kebohongan sahabatnya ini. Cevin menaikkan sebelah alisnya, bingung. " Lo gak baik-baik aja. Kenapa gak baikan sama Cavan sih? Dia kan sodara lo, " ucapnya dengan tatapan memohon.
Last Updated: 2020-12-25
Chapter: Dua Puluh Tiga" Persahabatan mereka udah ancur kok sekarang," ucap Melan seraya tersenyum sinis kemudian menutup teleponnya.Cavan mendengar ucapan Melan dengan seseorang di telpon cewek itu. Tadinya ia ijin ke toilet sebentar tapi gak jadi karena toiletnya penuh dan memilih untuk kembali dan mendapati Melan sedang mengangkat telepon, entah dari siapa. Tapi mendengar kalimat terakhir yang diucapkan cewek itu, makin membuat Cavan curiga. Tadinya ia hanya berasumsi kalo Melan membenci Nessa karena cewek itu sahabat dekat mereka, tapi mendengar percakapan terakhir tadi, Cavan mengira kalo masalahnya lebih dari itu. Masalahnya bukan di Nessa, apalagi semenjak ia dekat dengan Melan, cewek itu gak sekali pun melarangnya deket sama Nessa seperti Cevin dulu.
Last Updated: 2020-12-25