ISTRI KEDUA CEO
"Aku sudah membayarmu, jadi kamu adalah milikku. Mau aku menciummu ataupun berbuat lebih dari itu, kamu tak berhak menolaknya," tekanku pada Yumna yang wajahnya tampak merah padam.
Alina hanya diam, berdiri di pojok lift dengan menatap ke arah lain. Ya, dia selalu tahu diri bagaimana harus bersikap.
"Ya aku tahu! Apa perlu Anda mengul9angnya lagi dan lagi?!" Dia masih terus bicara.
Merasa muak, aku mendekat dan kembali mengulang perbuatan yang sangat dibencinya, untuk menutup mulut Yumna.
Sementara Alina jadi salah tingkah dan membalik badan melihat kami.
1011.7K DibacaCompleted