phoenix biru

Ibuku pergi berwisata ke Kota Xaver dan pulang membawa patung dewa ular. Katanya, patung itu harus disembah dengan darah menstruasi gadis perawan agar bisa membuat awet muda. Dia memaksaku memberikan darahku untuk patung itu, bahkan memotong rambutku dan melilitkannya di kepala ular. Aku tak berani memberitahu ibuku kalau aku diam-diam pernah menginap di hotel bersama pacarku waktu kuliah. Dua bulan kemudian, kulitnya mulai muncul bercak biru seperti sisik, bahkan dia mulai mengalami proses pergantian kulit seperti ular.

(Warning 18+) He can’t forgive. She can’t remember. But their past won’t stay buried. Atticus Roan is desperate for a fresh start. After two years of hardship, she’s ready to rebuild her life, even if it means facing rejection for the way her plus-size figure no longer fits society’s ideals. Applying for a secretary position at Royal Cruise Manufacturing Company is her last hope. But she never expected her potential boss to be Phoenix Everette — a man whose icy glare hides a storm of resentment and pain.Phoenix remembers everything Atticus forgot. Two years ago, her betrayal left him broken, both in heart and body. Now he walks with a cane, a daily reminder of the accident that shattered his life — and he blames her for it. Her return stirs old wounds and a fury he thought he’d buried. How dare she stand before him, unaware of the damage she caused?As their worlds collide, a tangled web of lost memories, buried secrets, and raw emotions threatens to destroy them both. Atticus must uncover the truth about their past, while Phoenix must decide if he can let go of his anger.Can they confront their painful history and find forgiveness, or are some wounds too deep to heal? In a battle between resentment and redemption, second chances don’t come easy — but they might be worth the fight.

Their rivalry was fierce, until passion broke through the ice. **** Aspen Jackson, captain of the Phoenix Frost and king of the ice, has one goal: making it to the NHL. Hockey is his everything, and he’ll do whatever it takes to stay on track, keep his scholarship, and secure his future. Nothing, and no one, will stand in his way. Enter Kelly Blackwell, his rival since junior hockey and the one player who can always get under his skin. When a trade lands them at the same college, their on-ice feud reaches a dangerous boiling point. With the Frozen Four on the line, their battle of wills spirals into a game of dirty tricks and mind games, each determined to see the other fail. But when Aspen stumbles upon a secret that Kelly’s been hiding, he seizes the chance to turn their rivalry into an advantage—both on and off the ice. Yet the more he pushes, the more their legendary animosity melts into something neither of them expected: an attraction that could ruin them both. With dreams of the NHL and their reputations on the line, Aspen and Kelly must decide—will winning cost them everything, or will their forbidden connection become the ultimate game-changer?

Ketika Orion Black berhasil menyelesaikan permainan maut “Infinity Abyss” yang telah menjebaknya selama ratusan tahun, dia mengutarakan permintaannya untuk kembali ke dunia asalnya. Sayangnya, Orion malah berpindah ke sebuah dunia asing yang sama sekali tidak dikenalnya dan pada waktu yang salah pula. Orion menemukan dirinya terbangun di atas tumpukan mayat yang termutilasi di sebuah hutan misterius. Di sana dia melihat pemandangan penuh horor, di mana ada sekelompok manusia serigala yang ingin menjadikannya camilan di tengah malam Orion berpikir dirinya pasti salah posisi ketika mengutarakan permintaannya untuk keluar dari “Infinity Abyss” yang telah menjebaknya. Setelah membereskan kekacauan di tempat itu —mengeliminasi manusia serigala— dan keluar dari sana, Orion yang tiba-tiba mendapatkan ingatannya pun mulai merasa panik. Orion hanya ingin kembali ke dunia asalnya yang damai untuk pensiun dan hidup tenang malah tersesat di sebuah dunia parallel bernama Bintang Biru. Dan yang lebih mencengangkan lagi, Orion melihat banyak monster yang mirip seperti monster di “Infinity Abyss” berkeliaran di dunia itu dan superpower bisa terlihat di mana-mana. Awalnya Orion ingin menghiraukan semua itu dan bertekad menjadi orang biasa yang dilupakan oleh dunia. Sayangnya, keinginan Orion itu tidak lebih dari sebuah mimpi belaka. Karena tanpa sepengetahuannya, Orion malah terseret dalam pusaran konspirasi yang telah berlangsung seratus tahun lalu lamanya dan mengakibatkan dunia menjadi penuh akan bahaya seperti sekarang. Kehancuran Bintang Biru hanya menunggu waktu saja, terutama setelah monster purba dari kerak abyss merangkak masuk ke dunia baru tersebut.

[Mohon baca Warning paling bawah] Helena Darvamawish seorang wanita cantik yang pernah memiliki pengalaman traumatis saat dirinya diculik oleh geng berbahaya. Keluarganya memiliki peran penting untuk urusan kemiliteran terutama ayahnyaㅡsang jenius yang dicari orang-orang penting di dunia. Penculikannya hampir membawa Helena dalam kehancuran. Sampai dirinya diselamatkan oleh pria misterius yang membantai seluruh kelompok penculik tersebut. Berselang beberapa bulan, Helena menjadi Sekretaris untuk salah satu orang penting dari Hanstedorf & Graulich Corp, yang ternyata membawa dirinya bertemu pada salah satu seorang pria dingin bermata biru bernama Nicholas Hanstedorf. Dibalik ketampanannya bak pangeran, Nicholas merupakan pembunuh bayaran dari balik bayangan paling kejam yang pernah ada dan tidak pernah mengenal cinta. Lalu bagaimana Helena akan menjalani hidupnya dengan adanya pria misterius dan kejam ini? "Namaku Helena Darvamawish. Aku Sekretaris baru tuan Luke. Maaf menggangu waktumu tapiㅡ" "Sudah pulih rupanya?" "Huh?" "Kamu tidak ingat?" "Apa yang harus kuingat?" "Helena, kamulah yang sudah membuang waktuku untuk menyelamatkanmu." WARNING!! Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan berdarah. Mohon dengan bijak untuk membacanya. Terima kasih.

Embyrson McElrath's life in Georgia was a veil covering her true destiny. At Devil's Lake Academy in North Dakota, she faces chilling nightmares and discovers her supernatural heritage. Entangled in a world of magic and creatures, she meets the captivating Daxten Belmont, her fated mate. As Embyrson approaches her eighteenth birthday, her latent powers surface, binding her to four mystical realms. Amidst fae, elves, wolves, and vampires, she must embrace her royal destiny while navigating a complex romance with Daxten. Tensions rise when the enigmatic Hunter Blackwin vies for her attention, challenging Daxten. A masked ball turns treacherous when darkness strikes, leading to Embyrson's abduction and a struggle between love and ancient forces contending for her soul.

**Ada Cinta di Dalam Kelas** Di sebuah kelas kecil di Universitas Merdeka, hanya ada lima mahasiswa jurusan Komunikasi: Syifa, satu-satunya perempuan yang ceria dan penuh semangat, serta empat pria dengan karakter berbeda—Angga si dingin dan populer, Reza si humoris dan perhatian, Zaki yang tenang dan agamis, dan Arka yang ramah dan penuh canda. Meski jumlah mereka sedikit, persahabatan mereka sangat erat. Namun, di balik kehangatan kebersamaan itu, tersembunyi berbagai perasaan yang belum terungkap. Ketika semuanya diam-diam menyimpan perasaan pada Syifa, dinamika persahabatan mulai berubah menjadi kompetisi. Angga yang selalu tampak cuek, tiba-tiba mengungkapkan perasaannya dengan cara yang tak terduga. Reza yang selalu menggoda, kini serius mempertahankan hatinya. Dan Zaki, dengan kepribadiannya yang lembut, ternyata menyimpan rasa yang sama. Di tengah kebingungan perasaan dan ketegangan yang mulai muncul, Syifa dihadapkan pada pilihan sulit. Akankah ia memilih salah satu dari mereka atau tetap menjaga persahabatan yang sudah terjalin erat? Di dalam kelas yang sama, mereka belajar bahwa cinta tak selalu semudah yang mereka bayangkan.

Thomas memiliki penampilan yang berbeda dari teman-temannya, ia berambut pirang serta sepasang mata unik—satu biru dan satu hijau. Ia kemudian menyadari bahwa ia memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain hanya dengan menatap mata mereka. Kekuatan ini membuat Thomas semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tersembunyi tentang masa lalunya. Thomas memulai pencarian untuk mengungkap kebenaran di balik asal-usulnya.

“Please stop, you're drunk,” I whispered, my voice trembling as I tried to push him off. His body was heavy against mine, his movements sluggish but persistent. He barely heard me. “How old are you?” he murmured, his voice thick with alcohol. “18,” I gasped, heart racing in a mix of fear and confusion. “Then you're already an adult” he said with a low chuckle, as though that settled everything. I should’ve stopped it. I should’ve left. But I didn't have the strength to argue, didn't have the will to stop him. He moved against me again, and that's when I felt something cold touch the most intimate part of me…. I woke up alone in a dimly lit room. He was still there, his back turned to me, but his face-his identity-was still hidden behind the mask. I glanced down at his left shoulder. A Phoenix tattoo. Bold. Intriguing. But then, I didn't hesitate. I grabbed my things and ran, my heart racing as I left the room without another word. It was supposed to be just a night. One meant to be forgotten. And that's exactly what I intended to do. I didn't know his name. I didn't even know his face. It was a night meant to stay buried in the past. It was a night I promised myself I’d forget. But that promise broke when pregnancy came knocking.