Penyesalan Mertua Jahat
Tinggal satu atap dengan mertua bukanlah hal yang mudah, terlebih jika mertua tersebut tidak menyukai kehadiran Naya sebagai menantu.
"Kamu bersenang-senang seharian di kamar dan membiarkan Ibu dan adik aku kerja, maksud kamu apa?" tegas Reza membuat Naya kembali kaget.
Pasalnya dirinyalah yang mengejarkan semua pekerjaan rumah seharian ini.
Tiba-tiba saja air matanya menetes tanpa di minta, pasalnya sejak awal pernikahan masalah mereka setiap hari selalu seperti ini.
Naya tahu jika mertua dan adik iparnya sangat tidak menyukai dirinya, hanya Ayah mertuanya lah yang selalu mendukungnya dan sekarang beliau sudah tidak ada. Alhasil setiap hari dirinya diperlakukan seperti babu.
"Kakak percaya?" tanya Naya lirih, sebenarnya ia sudah capek dengan drama ini setiap hari.
Reza yang melihat Naya menangis langsung mengalihkan pandangannya, ia tidak kuat melihat setiap kali Naya menangis.
"Jangan selalu bersembunyi di balik air matamu Naya, asal kamu tahu aku masih selalu berusaha membela dan mempertahankan kamu, tapi jika suatu saat aku khilaf dan kelepasan bisa saja kita akan pisah," tegas Reza membuat ulu hati Naya benar-benar terasa nyeri.
Ini adalah ucapan yang kerap ia terima setiap harinya dari suaminya sendiri.
Akankah Naya bertahan dengan rumah tangga yang selalu di adu domba oleh mertuanya tersebut?
101.5K DibacaCompleted