Ajari Aku Bahagia
Aku berdiri dengan tangan masih memegang sebuah gunting yang sekarang sudah berlumur darah Rian. Yah, laki-laki itu sudah menerima akibat dari perbuatan tidak pantasnya padaku.
Aku juga tidak menyangka sampai berbuat nekat, dan hampir saja menghilangkan nyawa sepupuku. Untung saja dia tidak sampai mati. Walaupun, sebenarnya aku ingin sekali mellihatnya terbujur kaku.
Akibat kejadian hari itu Mama jatuh sakit. Sehingga wanita yang menjadi sumber semangatku itu juga pergi untuk menemui Papa di syurga. Mereka berdua telah meninggalkanku sendiri, menjalani hidup di dunia yang orang-orangnya sudah menganggapku gila. Namun, sebelum pergi Mama berwasiat agar aku menemui Paman Hasan di Jakarta. Beliau adalah satu-satunya keluarga yang kupunya.
Di perjalanan menuju Jakarta aku bertemu dengan Haziq, aki-laki aneh yang selalu membawa untaian tasbih di tangannya. Dia mengatakan akan menikah denganku. Hahaha …lucu sekali. Tapi, apakah dia serius?
2.0K DibacaOngoing