ma kensei

Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara

- maman pourquoi tu n'as pas d'amoureux? - tu le sais ma chérie, ton papa reste mon amoureux même s'il n'est plus avec nous, lui réponds-je avec les larmes aux yeux - c'est triste maman, tu crois qu'un jour je pourrais avoir un nouveau papa? Je m'appelle Lilou Porter, j'ai 26 ans, et je suis maman d'une petite fille de 4 ans et demi Emy. On vit dans la grande ville de New York, et je suis actuellement en recherche d'emploi. Il y a deux ans mon mari est décédé dans un accident de voiture, et depuis j'essaye au mieux d'élever notre fille toute seule. Je peux toujours compter sur le soutien de ma mère et de mon grand frère Damien, sans eux je pense que je n'aurais pas eu trouver le courage de me battre et de faire de mon mieux pour rembourser les dettes que mon mari nous a laissées. On avait tout pour être heureux, mon mari avait sa propre maison d'éditions qui marchait plutôt bien puisqu'elle faisait partie des plus réputer de New York. Quelques jours avant ce tragique accident, il m'a annoncé que son entreprise était au plus mal, et qu'il devait être obligé de la vendre. Après avoir obtenu mon diplôme de responsable d'édition, j'ai postulé dans l'ancienne maison d'édition de mon mari qui porte toujours son nom, mais rien... Alors pour essayer de mettre plus de chances de mon coté j'ai décidé de reprendre mon nom de jeune fille, Lilou Curtis, et je compte bien intégrer cette entreprise que je connais mieux que personne. "Le passé nous fournit des regrets, le présent des chagrins, et l'avenir des craintes..." Et si le destin donnait enfin la chance à Lilou de pouvoir tourner la page sur son passé...

L'Arès est rentré des champs de bataille. Il voulait passer des jours tranquilles, mais il subissait toujours du mépris. Lors des fiançailles, après un ordre, les Neuf Dieux se sont agenouillés devant lui en l'appelant "maître"...

"Dia siapa, Ma?" Entah kenapa aku gugup sendiri saat tanya itu mencuat. Aku belum berani melihat jelas wajahnya. Sampai Bu Tya memperkenalkanku padanya. "Ning, kenalkan ini anak sulung saya, Zen Maulana. Zen, ini Ning yang mau bantu mama bersih-bersih rumah. Dia juga mau kerja di kantin kampus." Aku yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga terakhir terlonjak kaget. Nama itu, tidak asing bagiku. Apa hanya sebuah kebetulan nama lengkapnya sama. Aku memberanikan diri melihat wajah anak sulung Bu Tya. Seketika kotak yang kupegang jatuh membuat isinya berhamburan. Rasa-rasanya kepalaku bagai dihantam palu. Aku tidak menyangka akan bertemu laki-laki masa lalu di rumah besar ini. Nasib yang menurutku baik bertemu Bu Tya ternyata disertai kejutan besar bertemu orang yang membuatku tidak tenang di tiga tahun terakhir hidupku. "Zen? Dia benar-benar Zen yang sama, Zen Maulana." Tanganku mendadak tremor. Bulir keringat sebesar biji jagung bermunculan. Bahkan tenggorokan terasa tercekat. Aku dilanda ketakutan seperti seorang penjahat yang menanti eksekusi hukuman. Pandangan mulai mengabur dan gelap. Lutut lemas seolah tak bertulang, aku terhuyung. Sebelum kesadaranku hilang, sayup-sayup telingaku menangkap suara. Nama panggilan yang biasa Zen sebut untukku. "Han!" Simak ceritanya, yuk.

Kekayaan berlimpah, kencantikan dan suami kaya. Setiap orang merasa iri dan menganggap bahwa kehidupannya akan penuh kebahagiaan dengan tiga hal itu, tetapi Fallin Ma yang memiliki ketiga hal itu justru memilih untuk meninggalkan segalanya? "Jika kau melangkah keluar dari rumah ini, maka kau akan kehilangan status sebagai Nyonya Gao!" "Mama, jangan pergi!" Fallin Ma tidak goyah. Dia memilih untuk meninggalkan segalanya demi menggapai impiannya dan menemukan kebahagiaan dari kebebasan. Dapatkan Fallin Ma menemukan kebahagiaan setelah kepergiannya atau penyesalan yang dia dapatkan? Apa yang akan terjadi pada suami dan anaknya setelah dia pergi?

We're sorry ma'am!, we called to inform you that we have some problem with the Insemination process"  "What! " " Please we plead for this Information to be kept in confidentiality.                   Amelia Wright was tired of being taken for a ride in all her previous relationship. She needed someone to fill in the empty void her dead parents left in her heart. Since she was not getting the love she deserved. She made plan to  have child of her own. An Insemination  would give her just what she wants with the right sperm that matches her's. She wanted a child , to share her joy, make her worry when he cries and pamper with her care and love. When her selected sperm got swapped, it arose a new problem.  Could she survive her new charming breathtaking baby daddy and the conditions of being his wife.       Prince Louis was already struggling with a million problems of  his own.  He suffered major loss when his fiancee was found dead, a week before their wedding after her bridal shower party.  His father threatened to make a decree that could ruin his chances of becoming the crowned Prince. With his stepbrother eager to rake over his position, Louis must fight to claim his place. When he hired a woman to become his surrogate,it got swapped he ended up with not only a child but a beautiful bride. A package deal, he can't resist!!.

Après six ans de batailles sanglantes, je suis revenu en tant que roi du monde. Grâce à ce corps, je pourrais combattre les canailles tout en protégeant ma charmante femme et mon mignon enfant.

"Ce qui ne nous tue pas nous rend plus fort" Je n'étais pas morte, du moins pas physiquement, mais je ne me sentais pas plus forte pour autant. J'étais surtout vide. En perdant l'homme de ma vie je m'étais perdue moi même alors j'avais tout quitté: travail, famille et amis pour tenter de me reconstruire loin de lui. Je me sentais désormais prête à plonger dans l'inconnu. Mon inconnu. *contient des scènes suggestives*

 She glares at me with her mesmerizing eyes. Her lips are contorted in disgust. She glares at me. I hold back my smile, " Excuse me." She says to the passing air hostess, averting her eyes from me. she fully ignores me.        "How can I help you, ma'am? " She asks her.        "Can you please take this dumbass out of my eyes? I don't want this shit around me. " She says with a taste of anger.        My eyes widen. I thank the sunglasses.        ' She is damn rude, man! But I love it. '      "Woh girl! Mind your language. I respect girls. " I couldn't take away the shock from my voice.       She slightly draws her face at my side, "It was decent, you big oaf! Don't compel me to be worse." She coldly glares at me as she'd kill me with her eyes.  Suhana is a beautiful, charming and intelligent girl. She falls in love with a merchant Navy boy. When she asked him, will he marry her? Undoubtedly, gleefully he said yes. He made all the promises to her and showed her dreams of a happy married life. After completing her study, they planned to get married. Everyday she was feeling the depth of their love. He was on a six months' contract on ship. She was eagerly waiting for him. Days were passing, it has been more than six months. He didn't come which shattered her and her dreams completely. To know, will she get her love? Please read…. . )

HUNCHING my shoulders against the cold, I watched my breath mist out in front of me. It was either that or head into the convenience store opposite and grab some cigs, which I couldn’t do. Ma’d already threatened to lop off my head if she caught me stinking of smoke, and while I wasn’t averse to a clipped ear, what with being twenty, I didn’t give much of a anymore. My wrist was , thanks to how many times Da had broken it, and I’d been shot at twice. I could cope with her pulling on my ear like it was stuck on with Velcro. Dealing with Mariska’s repugnance, however, was another matter entirely.