Ambivalensi CEO
MA Marayna
Menabrak seseorang di hari spesialnya, tentu bukan kesengajaan, bahkan jika akhirnya ia dipaksa untuk menjadi bagian hari spesial itu tentu ia akan menolaknya.
Balas dendam dengan menikahi? Mungkin adalah cara Izzan Madava menghukum Mawar Anindita yang telah menghilangkan nyawa kekasihnya, tepat saat janji suci akan mempersatukan.
Tersiksa tentu saja Mawar alami, untuk menebus kesalahannya.
Hingga seiring berjalannya waktu, CEO dari perusahaan Buana Dama itu merasakan ambivalensi. Ambivalensi itu, seperti mencintai dan membenci pada orang yang sama.
Apakah bisa Mawar merasakan cinta sejati, jika dinikahi Izzan yang hanya bermotif balas dendam?
Dan apa bisa, ambivalensi dari seorang CEO itu hilang karena cinta sesungguhnya?
101.8K DibacaOngoing