kim eon jin

My best friend passed away from postpartum hemorrhage. Ethan said he didn't want his child to grow up without a mother. To repay my best friend for saving my life years ago, I became the child's mother. I gave up my career and ambitions, willingly becoming a full-time housewife. For seven years, I cared for both father and son as if it were my life's mission. Yet, he always remained distant, his tenderness surfacing only in the quiet intensity of late nights. Afterward, he would hand me a few birth control pills. On New Year's Eve, my throat felt strange. I swallowed the pills, only to immediately vomit them all out. Ethan was furious and accused me of harboring ulterior motives. As punishment, he locked me outside on the open balcony in the rain. Our son came running with an umbrella in hand. But he walked past me without a glance and handed it to the housekeeper who was heading out. In that moment, I made up my mind—I would leave.

Ling Zhen, seorang pemuda dengan bakat luar biasa, terlahir dalam klan terhormat Ling. Namun, ia menyimpan sebuah rahasia besar dalam tubuhnya: kemampuan untuk menguasai tujuh elemen legendaris yang telah lama hilang. Meskipun bakatnya diakui, Zhen sering dihina dan ditindas oleh anggota klannya yang merasa terancam oleh potensinya. Di balik kehidupannya yang penuh tekanan, ia berjuang untuk mengungkap rahasia dirinya dan menguasai kekuatan elemen-elemen yang tersembunyi dalam dirinya. Saat ia melangkah lebih dalam ke dunia alkimia, Zhen menemukan bahwa kekuatan alkimia tidak hanya terletak pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada kemampuan untuk mengendalikan kekuatan alam. Dengan setiap elemen yang ia kuasai, Zhen semakin mendekati kebenaran tentang asal-usul kekuatannya dan apa yang sebenarnya tersembunyi dalam tubuhnya. Namun, dengan kekuatan besar yang ia miliki, ancaman dari dalam dan luar klan semakin besar, dan Zhen harus menghadapi musuh yang berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk tujuan mereka sendiri. Dalam perjalanan ini, Zhen belajar bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada kemampuan luar biasa, tetapi juga pada keberanian untuk menghadapi kebenaran yang tersembunyi di dalam diri.