Dekat di Mata, Jauh di Hati
Harus kuakui, cinta pertama suamiku adalah seorang wanita yang sangat memesona.
Saat wanita itu kembali, pria yang selalu beralasan padaku bahwa dia bukanlah orang yang romantis malah berusaha keras untuk menyenangkan hati wanita itu.
Bahkan putraku juga mengakui bahwa dia menginginkan cinta pertama ayahnya untuk menjadi ibunya.
Bagi suamiku dan juga anak kami, aku hanyalah orang yang mencuci baju mereka, mempersiapkan makanan untuk mereka dan mengurus kehidupan mereka sehari-hari.
Suatu hari, seorang gadis kecil yang menderita autisme menarik ujung bajuku sambil berkata dengan tegas, "Aku menginginkan ibu yang nggak diinginkan oleh Peter Clark!"
Aku baru menyadari bahwa ternyata, dalam hidup yang susah ini, tetap ada yang namanya kebahagiaan.
Saat aku akhirnya hidup sesuai dengan yang aku inginkan, mantan suamiku dan anak kami baru menyesal ....
Mantan suamiku pun menghubungiku dan mengatakan bahwa putra kami merindukan ibunya.
Aku hanya berkata, "Ibunya sekarang bukan aku."
Mantan suamiku mengakui kesalahannya karena dia tiba-tiba menyadari bahwa akulah orang yang dia cintai.
Sedangkan pria di sisiku mencium punggung tanganku sambil berkata dengan cemburu, "Memangnya dia layak untuk mencintai wanita yang belum kudekati?"
102.5K DibacaOngoing