graphic novel style art

️ Warning: This story contains violence/graphic sexual scenes. Please read at your own risk! She was abducted after her wedding, and the abductor was unaware that she was a wife of the sadist mafia boss. They claimed the merciless punishment! Sa edad na biyente ay ikinasal si Kira sa lalaking kumupkop sa kaniya noong dose anyos siya. Isang bilyonaryong ni minsan ay hindi niya nasilayan ang mukha dahil may suot na maskara. Nagkaroon siya ng malalang trauma matapos masaksihan ang karumal-dumal na pagpatay sa kaniyang mga magulang. Isang proseso ang ginawa sa kaniya upang mabura ang kaniyang alaala, ngunit tila isinilang siyang muli, inosente, limitado lamang ang kaalaman. Akala niya’y matanda na ang kaniyang asawa na si Don Dimitri, ngunit nawindang siya nang masilayan ang mukha nito. Hindi naman ito matanda, kundi isang imahe ng perpektong lalake. Subali’t sa kabila niyon ay napupuno ng misteryo ang pagkatao nito. Matutunan ba niyang mahalin ang isang katulad nito? O isa rin itong banta sa kaniyang buhay?

Hamil dan menjadi ibu tanpa suami berhasil menghancurkan mimpi Clarita. Malam di mana ia menyerahkan mahkota berharga di hidupnya membuat Clarita terus dilanda derita. Belum lagi pertemuan dengan Atma, pria asing yang selalu ada di saat ia kesulitan. Keadaan memaksanya untuk mencari siapa pria yang menghamilinya malam itu. Petunjuk yang minim membuat ia semakin sulit menemukan jawaban, belum lagi keberadaannya yang jauh dari kota membuat ia semakin dihimpit keadaan. Ditambah, kedatangan Byantara di hidup Clarita semakin membuat runyam masalah yang ada. Apakah Clarita dapat menemukan pria yang menggagahinya? Apakah pria itu mau bertanggung jawab atau justru menyingkirkan Clarita dan buah hatinya?

Kelley Alexander gets kicked to the curb from his cushy, billionaire lifestyle at seventeen. Unlikely friendships are forged and a bond for life is created when he teams up with Mason James and Lee Munroe as he shifts from Private School to Public School with his once friends now as his enemies. Family secrets are unraveled and Kelley organizes his new family in a mafia style setting with them as the good guys. Arranged marriages, betrayal, secret pregnancies and rejection features in this novel with the good guys sometimes having to do bad things.The biggest threat usually comes from those we least expect it and Kelley's boundaries will know no bounds.

NO boyfriend since birth ang peg ni Kara kaya naman sa edad na 25 ay pilit siyang nirereto ng ina sa mga anak ng amiga nito. Kaya lang naman wala siyang boyfriend ay dahil hinihintay niya ang lalaking lihim niyang minamahal. Ito ay ang kanyang bestfriend na si Lorenzo. Ang kaso may mahal na iba ang lalaki. Kaya nang malaman niyang liligawan na nito ang babaeng gusto nito ay gumuho ang mundo niya. Naisip niya tutal wala naman ng pag-asa ang lovelife niya ay papayag na lang siya sa kagustuhan ng ina na pakasalan ang anak ng isa sa amiga nito. Pero nagulat siya dahil sa araw ng kasal niya ay bigla na lang sumulpot si Lorenzo at sinabing ilalayo siya nito, na hindi ito pumapayag sa kasal. Matutupad na ba ang matagal niyang hiling o isa lamang itong panaginip?

Shane remembers every detail of their past lives, but Adea is the key to breaking the curse that has doomed them to tragic ends. In order for the curse to be broken, Adea must choose Shane and declare her love for him. As their fiery romance intensifies, Shane holds onto hope that Adea will choose him and break the curse. But their happiness is threatened when they are faced with the man who cursed them, and Adea must decide whether to give into her feelings for him or stay true to Shane. Now, Shane and Adea must race against time to find a way to break the curse that has haunted them for centuries. Can Adea resist the pull of the man who cursed them and choose Shane, or will their love be doomed to end in tragedy once again? Content Warning: Graphic sexual scenes. *Readers of TFA, please note that Chosen Mate is an alternate storyline for The Forbidden Alpha*

T A M A T Warning Novel ini hanya untuk orang dewasa, tolong cek usia karena ini bukan bacaan anak kecil.Mungkin sudah takdirku mencintai dia, tetapi takdirku begitu lirih, karena aku harus berbagi suami dengan wanita lain, aku bukan palakor, tetapi aku hanya istri kedua yang menikah karena terpaksa okeh keadaan.Aku adalah Izma dan dia adalah Azam. Untuk menjadi seorang Dokter aku harus menikah dengannya.Sanggupkah aku terus melanjutkan pernikahan ini, beginilah nasib istri yang di poligami oleh suaminya. Selalu tersakiti dan dan menelan duka lara.Mulai terbit tanggal 21-09-2019Baca juga Izma 2 ya

Lucille Johnson's mother suddenly dies, and her father can't wait to welcome his mistress and her daughter into the family. Her grandfather says, "You're an ingrate and an imbecile. You don't deserve to be a member of the Johnson family!" Her father says, "How did I ever end up with you as a daughter? You heartless monster!" Her stepmother says, "Bree's always been weak, even as a child. How could you force her to the point of death over a man?" Lucille becomes the worst socialite in Whiteloop City, but she doesn't bother explaining herself. One day, a group of bigwigs start speaking up on her behalf online. Wait—isn't Lucille supposed to be a powerless socialite who's fallen from grace?

"Scene ciuman di ceritamu itu kurang feel. Hambar. Nggak ada rasanya." Satria melepas kacamata yang ia pakai. "Pernah ciuman nggak sih?" Maudi mengerjap. "Hah?" "Belum pernah?" sahut Satria lagi, tak terlalu terkejut. Laki-laki tinggi itu kemudian berdiri, mendekati Maudi. "Mau saya ajarin? Biar jago?" Maudi mendelik, mundur. "Wong gemblung!" "Cemen amat, ciuman doang, nggak akan sakit." - Maudi adalah seorang pengangguran berumur dua puluh lima tahun. Diusianya yang sudah termasuk tua, Maudi harus mengambil keputusan besar dengan pergi dari rumah untuk merantau mencari pekerjaan. Di Jakarta. Semua tak semulus bayangan Maudi. Buruk. Hingga kemudian ia bertemu dengan seseorang tak terduga. Satria. Putra sulung dari orang yang membuat Maudi memutuskan untuk pergi dari rumah. Anak pertama dari tetangga nyinyir yang selalu jadi musuh berdebat Maudi.

Karena sebuah G-string, kado yang diberikan Joko Irawan pada sang istri. Bisa mengungkap sebuah perselingkuhan seorang tokoh masyarakat di kawasan rumahnya. Dan sejak itu, berbagai cara dilakukan para istri untuk bisa menyenangkan suami dengan servis memuaskan di ranjang. “Hemmm … apa perselingkuhan hanya karena urusan ranjang?” Pertanyaan klasik yang sering terlontar. Apakah semua hanya gara-gara G-string? Joko Irawan semakin pusing tujuh keliling. Saat seorang wanita cantik dan seksi, mulai membuat kericuhan rumah tangganya. Yang mempunyai nama sama dengan sang istri. Apakah Joko bisa menghindari kejaran sang wanita? Bagaimana dengan para suami yang terobsesi pada para istri dan selingkuhannya, untuk memakai G-string?

"Dia siapa, Ma?" Entah kenapa aku gugup sendiri saat tanya itu mencuat. Aku belum berani melihat jelas wajahnya. Sampai Bu Tya memperkenalkanku padanya. "Ning, kenalkan ini anak sulung saya, Zen Maulana. Zen, ini Ning yang mau bantu mama bersih-bersih rumah. Dia juga mau kerja di kantin kampus." Aku yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga terakhir terlonjak kaget. Nama itu, tidak asing bagiku. Apa hanya sebuah kebetulan nama lengkapnya sama. Aku memberanikan diri melihat wajah anak sulung Bu Tya. Seketika kotak yang kupegang jatuh membuat isinya berhamburan. Rasa-rasanya kepalaku bagai dihantam palu. Aku tidak menyangka akan bertemu laki-laki masa lalu di rumah besar ini. Nasib yang menurutku baik bertemu Bu Tya ternyata disertai kejutan besar bertemu orang yang membuatku tidak tenang di tiga tahun terakhir hidupku. "Zen? Dia benar-benar Zen yang sama, Zen Maulana." Tanganku mendadak tremor. Bulir keringat sebesar biji jagung bermunculan. Bahkan tenggorokan terasa tercekat. Aku dilanda ketakutan seperti seorang penjahat yang menanti eksekusi hukuman. Pandangan mulai mengabur dan gelap. Lutut lemas seolah tak bertulang, aku terhuyung. Sebelum kesadaranku hilang, sayup-sayup telingaku menangkap suara. Nama panggilan yang biasa Zen sebut untukku. "Han!" Simak ceritanya, yuk.