Kematian Palsu Suamiku
Suamiku meninggal.
Di hari peringatan pernikahan kami, dia nekat keluar di tengah hujan lebat untuk membeli kue buatku, tetapi malah tertabrak truk besar.
Jasadnya hancur berkeping-keping, bahkan tidak bisa dikenali lagi.
Adik ipar menyalahkanku, katanya aku penyebab kematian kakaknya dan tidak layak mewarisi harta suamiku.
Mertuaku menangis dan menyebutku pembawa sial, lalu mengusirku dari rumah.
Aku tersiksa batin setiap hari, selalu membayangkan bahwa kalau saja aku menghentikannya hari itu, mungkin dia tidak akan meninggal.
Akhirnya aku jatuh sakit dan divonis kanker.
Di ambang hidup dan mati, mertuaku datang menemuiku.
“Dasar bodoh, percaya saja dengan apa yang dibilang orang!”
Ujarnya sambil melempar foto keluarga kecil berisi tiga orang.
Setelah melihat foto itu, aku langsung sesak napas dan mati dengan penuh amarah.
Ternyata, suamiku tidak hanya masih hidup, tetapi juga sudah punya anak dengan pujaan hatinya.
Begitu membuka mata lagi, aku kembali ke hari ketika pertama kali menerima kabar kematiannya.
2.2K DibacaCompleted