Review Novel Mika Malaikat Kita: Penyesalan di Masa Muda yang Meningalkan Luka

Mika Malaikat Kita menceritakan Sadin dan Duta yang dihadapkan oleh konsekuensi yang tak terduga. Sadin, menjadi seorang Ibu tunggal di usia muda, dan menemukan kekuatannya dalam membesarkan putri kecilnya, Mikayla. Sementara itu, Duta, setelah meraih impian, dan meninggalkan Sadin mulai menyadari hidupnya yang hampa.

Temukan perjalanan mengharukan mereka di aplikasi! Dengan 635K pembaca yang terpikat, pada novel "Mika Malaikat Kita" mengajakmu menjelajahi kisah cinta, perjuangan, dan pertumbuhan di tengah kesulitan hidup. Jangan lewatkan kesempatan untuk terinspirasi oleh kisah yang menggetarkan hati ini!

Perkenalan Penulis

Desmesta adalah penulis yang menghadirkan kisah penuh emosi dalam novel "Mika Malaikat Kita". Karya cintanya ini membawa pembaca menjelajahi liku-liku perjalanan Sadin dan Duta, yang terperangkap dalam keputusan masa lalu yang pahit. Sadin, seorang Ibu muda dengan malaikat kecilnya bernama Mikayla, menghadapi ujian ketabahan di tengah kesulitan hidup. Sementara Duta, yang meraih apa yang diinginkannya, menyadari ada kekosongan yang belum terisi.

Dalam novel “Mika Malaikat Kita full episode” yang menggugah ini, Desmesta berhasil memikat lebih dari 635K pembaca. Melalui kisah yang penuh dengan cinta, kesulitan, dan penemuan diri, Desmesta mempersembahkan sebuah perjalanan emosional yang tak terlupakan. Temukan kisah ini di dan biarkan dirimu terbawa dalam kehangatan dan kekuatan pesan cinta serta pertumbuhan di tengah cobaan kehidupan!

Perkenalan Karakter 

Sadin

seorang perempuan berusia 23 tahun yang mengorbankan impian dan keluarganya demi menjalani perannya sebagai seorang Ibu tunggal setelah lulus SMA. Kesetiaannya pada anaknya, Mikayla, menjadi pendorong utama dalam kehidupannya yang dipenuhi tantangan.

Duta

seorang pria dengan ambisi besar, awalnya salah menilai Sadin sebagai seorang yang ingin menahan mimpinya. Meski telah berpisah selama enam tahun, Duta selalu gagal melupakan Sadin dan memutuskan kembali ke Indonesia, menyadari kehampaan hidupnya tanpa keberadaan Sadin.

Mika

anak perempuan yang lucu dan polos, sangat mencintai ibunya, Sadin. Dia tumbuh dalam keyakinan bahwa ayahnya telah meninggal. Hobi Mika termasuk memainkan berbagai jenis boneka Barbie dan makanan favoritnya adalah sayap ayam krispi.

Martin

pria yang mencintai Sadin, selalu memberikan bantuan dan dukungan dalam masa-masa sulit. Orang tuanya pun turut membantu Sadin. Meski telah berusaha melamar Sadin, Martin belum mendapat balasan atas perasaannya.

Plot

Mika Malaikat Kita oleh Desmesta adalah novel romance yang menceritakan kisah Sadin dan Duta, dua remaja yang awalnya mengalami kisah cinta yang indah di masa SMA, mendapati hidup mereka berubah drastis ketika Sadin menemukan dirinya hamil. Dalam upaya memberitahukan kabar tersebut pada Duta, yang sedang sibuk mengejar mimpinya sebagai arsitek, mereka berdua mengalami titik perpisahan yang menyakitkan. Duta salah mengartikan reaksi Sadin sebagai upaya untuk menahan dirinya pergi, membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Sadin.

Setelah enam tahun berlalu, Sadin hidup sebagai seorang Ibu tunggal untuk putrinya, Mikayla, yang menjadi sumber kekuatannya. Namun, kembalinya Duta dari Amerika membawa kisah lama yang belum sembuh dalam hidup Sadin. Duta, kini sukses sebagai arsitek ternama, tiba-tiba muncul kembali dalam hidup Sadin. Kehadirannya membuat Sadin teringat luka masa lalunya yang belum sepenuhnya sembuh.

Kisah cinta, perjuangan, dan pertumbuhan Sadin dan Duta di tengah kehidupan yang penuh dengan keputusan masa lalu yang memilukan, mengajak pembaca menjelajahi kehangatan dan keteguhan cinta, serta perjalanan mereka menuju kesembuhan di antara ketidakpastian hidup. 

Hot Chapters

Bab 11

Bab 11 dari "Mika Malaikat Kita" menggambarkan Duta yang membawa Mika ke toko buku masa kecilnya. Di sana, Duta menyadari minimnya buku yang dimiliki Mika dan membelikan banyak buku cerah untuknya. Meskipun Duta ingin Mika menyebutnya sebagai ayah, dia masih khawatir tentang dampak psikologisnya.

Setelah itu, mereka pergi makan siang bersama Renata dan Bagas di restoran pilihan Bagas. Renata merasa diabaikan karena Duta belum memberitahu tentang Mika. Saat makan siang, Mika ingin es krim meskipun Duta menolak karena kondisinya yang baru saja demam. Bagas akhirnya berhasil meyakinkan Duta, dan Mika bahagia.

Ketika kembali ke rumah Sadin, Mika belajar membaca tetapi kesulitan memahami materi. Sadin merasa pusing dan meminta Duta untuk tidak berdebat lagi.

Duta kemudian teringat pada Aldo, sepupunya yang mengalami disleksia. Dia memperhatikan ciri-ciri disleksia pada Edgar, anak Aldo, dan menyadari kemiripan ciri itu dengan Mika. Bab berakhir dengan Duta yang tersadar akan kemungkinan Mika juga mengidap disleksia, memunculkan kekhawatiran dan pertanyaan tentang kondisi sebenarnya yang mungkin dialami Mika.

Bab 21

Vella, setelah selesai dengan pekerjaannya bersama Rena, mengunjungi kamar Sadin sendirian karena Rena memiliki urusan lain. Vella merasa tegang dan takut tidak bisa mengontrol emosinya saat berhadapan dengan Sadin. Namun, saat Vella membuka pintu kamar Sadin, dia kaget karena tidak menemukan Sadin di tempat tidur. Kekhawatiran Vella meningkat saat ia melihat selang infus yang terpasang di tempat tidur, membuatnya panik. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang terjadi pada Sadin dan membuatnya merasa khawatir.

Babak Terakhir 

Sadin, setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan yang berat, kini menemukan kedamaian dalam melihat putri kecilnya, Mikayla, tumbuh menjadi gadis yang ceria. Meskipun usianya masih muda, Sadin telah menjalani peran ganda sebagai ibu dan sahabat bagi Mikayla. Kehadiran Mika dalam hidupnya menjadi pilar kekuatannya.

Di sisi lain, Duta yang telah meraih kesuksesan dalam kariernya, menemukan dirinya merenungi arti sebenarnya dari kebahagiaan. Pencapaiannya tidak mampu menggantikan rasa hampa yang menyelinap ke dalam dirinya setelah meninggalkan Sadin. Sebuah kesadaran mendalam menyeruak, mengungkapkan kekosongan yang selama ini terabaikan.

Keduanya, terjebak dalam belenggu pilihan yang dibuat di masa lalu, menyadari konsekuensi berat yang harus mereka hadapi. Perjalanan cinta mereka, yang penuh dengan rintangan dan pertumbuhan, mencapai puncaknya dalam momen penting ini.

Pada momen penutupan cerita ini, keputusan yang diambil oleh Sadin dan Duta mengarah pada sebuah titik balik yang tak terduga. Namun, dalam kesulitan hidup yang mereka hadapi, mereka menemukan arti sejati dari cinta, pengorbanan, dan pertumbuhan pribadi.

Dengan kehangatan yang mampu menyentuh hati, "Mika Malaikat Kita" mengajarkan kita bahwa dalam setiap keputusan, ada pelajaran yang berharga. Kesempatan untuk mengerti arti sejati dari kesetiaan dan cinta sejati hadir dalam setiap halaman kisah mereka.

FAQ’S

Q: Apa yang membuat "Mika Malaikat Kita" berbeda dari cerita romantis pada umumnya?

A:  Kisahnya menggambarkan konflik emosional yang dalam, menghadirkan perjuangan seorang ibu muda, Sadin, dalam menghadapi kehidupan sebagai seorang ibu tunggal. Ini menambah dimensi baru pada cerita cinta yang penuh dengan ketegangan.

Q: Bagaimana kisah cinta antara Sadin dan Duta berkembang dalam novel ini?

A: Kisah cinta mereka terjalin dengan konflik dan pertumbuhan pribadi yang menarik. Perjalanan mereka menunjukkan bahwa cinta sesungguhnya dapat bertahan dalam cobaan hidup yang berat.

Q: Bagaimana peran Mikayla dalam perjalanan Sadin?

A: Mikayla, putri kecil Sadin, menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi Sadin dalam menghadapi kesulitan hidupnya. Hubungan ibu dan anak ini menjadi satu elemen yang menghangatkan hati dalam cerita.

Q: Apa pesan yang ingin disampaikan oleh novel ini kepada pembaca?

A: Novel "Mika Malaikat Kita" mengajarkan kita tentang kekuatan cinta, kesetiaan, dan pertumbuhan pribadi dalam menghadapi kesulitan hidup. Pesan tentang pentingnya memahami konsekuensi dari pilihan yang dibuat di masa lalu juga menjadi bagian penting dalam cerita ini.