All Chapters of ISTRIKU TERNYATA KONTEN KREATOR TERKENAL : Chapter 11 - Chapter 20

21 Chapters

Sebelas

Bab 11Pov Rama"Ada apa ini ribut ribut?" tanya Mas Anton, kakak Yuni sembari menatap tajam ke arahku.Aku menelan ludah dengan perasaan keki. Melihat wajah yang tanpa senyum di depanku, mendadak nyaliku ciut."Eng ... enggak Mas ... nggak ada ....""Ini Mas, Mas Rama. Aku minta uang belanja nggak dikasih!"Belum sempat aku menjawab pertanyaan kakak iparku itu, Yuni keburu buka mulut, mengadu, membuatku membatin kesal di dalam hati.Si4lan memang Yuni, bukannya menutupi kekurangan suaminya, malah membongkar aib suaminya di depan kakak kandungnya sendiri seperti ini.Mas Anton kembali melirikku lalu membuka suaranya."Bener begitu, Ram? Boleh mas tau apa alasannya kamu nggak mau kasih uang belanja ke Yuni? Dia 'kan istri kamu! Kamu udah berjanji akan mempergaulinya dengan baik, memberi nafkah dengan baik. Lalu kenapa sekarang kamu ingkar? Padahal kalian baru tiga hari menikah? Bagaimana kalau sudah bertahun tahun?" Suara Mas Anton seolah mengintimidasiku.Aku menelan ludah mendengar p
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Dua Belas

Bab 12Pov Rama"Rin, kamu habis beli baju baru?" tanyaku sembari meneliti penampilan istriku itu.Rina tersenyum datar lalu menggelengkan kepalanya."Enggak Mas, ini dikasih Nina," jawab Rina dengan suara tenang.Entah bohong atau tidak dia, tapi aku tak punya alasan untuk mencecarnya. Masuk akal juga kalau baju itu pemberian Nina sebab mereka memang berteman dekat. Bisa aja Nina memberikan baju bekas miliknya yang masih terlihat baru itu pada istriku.Aku pun diam mendengar jawaban istriku itu.Selanjutnya aku kembali menoleh ke arah ibu tepat di saat beliau membuka kembali suaranya."Gimana, Ram? Kamu ditanya kok diam aja? Gimana rasanya punya istri orang kaya? Punya rumah makan sendiri? Nggak seperti istri kamu satunya lagi yang bisanya cuma minta uang sama suami. Kalau nggak dikasih nggak bisa makan. Huh! Perempuan seperti itu mah nggak ada istimewanya! Dibuang di pinggir jalan pun nggak bakalan ada yang mau mungut!" ucap ibu sembari melirik sinis ke arah Rina, menyindirnya.Kuli
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Tiga Belas

Bab 13Pov Rama"Ayo, kita ke rumah Yuni sekarang! Ibu mau kasih pelajaran sama dia! Enak aja baru nikah udah mau jadi raja! Huh!" Ibu tampak sangat kesal pada Yuni dan gegas bangkit dari tempat duduk beliau lalu berjalan cepat menuju pintu mendahuluiku. Tangannya menyingsing lengan baju dengan kasar."Iya, bener, Bu! Vita ikut, Bu! Pengen kasih pelajaran juga ke Mbak Yuni!" timpal Vita pula sembari mengantongi ponselnya lalu mengambil sendal dan menyusul ibu.Begitu pula Dewi yang cepat cepat ikut bangkit menyusul ibu dan Vita.Melihat ketiga orang anggota keluargaku itu begitu semangat menemui Yuni demi memberi pelajaran pada istri keduaku itu, aku pun ikut bersemangat pula menyusul mereka hendak ikut memberi pelajaran juga pada Yuni.Ya, siapa tahu kalau didatangi dan dikero yok rame rame begini, Mas Anton dan Yuni akan mengalah. Jadi selesai sudah masalahnya. Tak perlu diperpanjang lagi, tak akan ada lagi drama berkelanjutan soal uang nafkah ini. Yuni setuju untuk tak minta nafkah
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Empat Belas

Bab 14Pov Rama"Kenapa diam aja? Ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi sehingga kalian ribut ribut di rumah adik saya?" tanya Mas Anton sekali lagi sembari mengedarkan pandangannya ke arah kami bertiga."Ini, Mas ... Ibunya Mas Rama minta supaya aku nggak minta nafkah lagi dari Mas Rama, Mas. Jadi aku bilang kalau nafkah itu adalah kewajiban Mas Rama sebagai seorang suami. Tapi Mas Rama dan ibunya nggak terima, tetap memaksa aku supaya nggak minta nafkah lagi, atau kalau enggak, aku harus rela dijatuhi talak dan terpaksa jadi janda lagi, Mas," ucap Yuni menjawab pertanyaan kakaknya itu.Mendengar jawaban adiknya itu, Mas Anton terlihat marah. Laki laki itu menyapu wajahku dan ibu bergantian dengan tatapan tajam."Benar itu, Bu? Rama? Kamu minta adik saya untuk nggak minta nafkah lagi dari kamu? Apa alasannya sehingga kamu berani meminta hal seperti itu pada Yuni, hah? Bukankah seorang suami memang sudah kewajibannya memberi nafkah pada istrinya? Apa kamu mau membuat aturan baru?
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Lima Belas

Bab 15Pov Rama"Rinl, kamu masak apa?" tanyaku saat akhirnya pulang ke rumah. Sudah tiga malam aku tidur di rumah Yuni, jujur rasanya berbeda dengan tidur di rumah sendiri.Sungguh cepat Yuni berubah memang. Tadinya fine fine aja, enjoy enjoy saja diajak ngobrol, tapi setelah jadi istri, bawaannya kok jadi berubah bawel!Tadinya tak pernah sekali pun dia menyinggung masalah gaji, eh setelah malam pertama mulai lah ribut masalah gaji. Menyebalkan memang Yuni. Ibarat musang berbulu domba. Tadinya kelihatannya jinak ternyata lama lama rewel juga."Masak apa? Aku nggak masak, Mas. Sejak mas ambil uangku kemarin, aku numpang makan di rumah Nina," jawab Rina sambil terus melipat pakaian yang kelihatannya habis dicuci.Aku mendengkus pelan mendengar jawaban istriku itu. Numpang makan tapi penampilan sekarang berubah glowing! Apa numpang skincare an di rumah Nina juga sehingga sekarang penampilan istriku itu berubah menjadi lebih cantik juga?"Aldi mana?" tanyaku tanpa berusaha membantah jaw
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Enam Belas

Bab 16Pov Rama[Mas, kamu lupa jalan pulang? Kenapa kamu nggak pulang-pulang ke rumahku lagi? Sudah satu minggu ini, Mas! Kamu mau coba coba berbuat nggak adil?]Sedang aku mengganti perban yang membalut luka di lutut ibu akibat terjatuh ke aspal saat di serempet orang kemarin yang hingga kini masih jadi misteri bagi keluarga kami, sebab untuk lapor polisi aku juga tidak berani, pesan what-sapp dari Yuni masuk ke ponselku.Aku menghembuskan nafas pelan lalu mengetik balasan dengan hati gundah.[Kamu kan tau Ibu kecelakaan. Walau pun nggak parah, tapi kan butuh perawatan juga. Siapa lagi yang akan merawat ibu kalau bukan mas, karena Dewi dan Vita kuliah.] jawabku.Ya, untunglah luka ibu tidak parah. Hanya lecet dan gores di beberapa bagian tubuh saja dan sedikit terkilir di kaki, sehingga dokter tak sampai menyuruh untuk dirawat di rumah sakit melainkan boleh berobat jalan. Tapi kan tetap repot juga karena namanya juga merawat orang sakit, pasti ada saja perlunya.Masih untung boleh b
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Tujuh Belas

Bab 17Pov Rama"Akhirnya kamu pulang juga, Mas? Sudah satu minggu kamu nggak pulang! Kamu tahu nggak kalau aku butuh makan?" ucap Yuni dengan nada ketus saat akhirnya aku pulang ke rumahnya.Aku mencengkeram tangan kuat kuat mendengar perkataan Yuni itu lalu menatap istri keduaku itu dengan amarah yang saat ini hanya bisa kupendam di dalam hati saja. Tak mungkin berani mengeluarkannya meski rasanya ingin sekali.Ingatan kalau hal itu aku lakukan, bisa bisa nyawaku pindah ke alam lain karena Mas Anton tak akan rela adiknya dicela kai, membuatku terpaksa menjawab ucapan Yuni itu dengan amarah tertahan."Bukannya rumah makan buka terus, Yun? Terus apa salahnya kamu makan di rumah makan sendiri? Masa iya harus nunggu nafkah dari aku dulu baru bisa makan? Kamu kan tau mas capek habis pulang kerja, mana ibu juga sakit," jawabku dengan benak yang sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran Yuni.Bisa bisanya punya rumah makan sendiri tapi masih mengeluh soal perutnya yang lapar. Benar b
last updateLast Updated : 2025-04-23
Read more

Delapan Belas

Bab 18Pov RamaHari sudah hampir pukul delapan pagi saat aku terjaga dari tidur. Kepala terasa sakit akibat semalaman tak bisa tidur nyenyak. Sikap Rina yang tiba tiba berubah dan tak lagi patuh seperti dulu padaku membuatku resah dan gelisah hingga semalaman hanya bisa bolak balik kebingungan di atas ranjang. Mana sudah hampir dua minggu ini aku tak mendapat jatah malam baik dari Yuni maupun Rina, membuat pikiranku kacau balau.Ya, Yuni ternyata hanya mau uangku saja. Dan Rina? Entah kenapa sejak aku menikah lagi, istriku itu jadi berubah dingin dan acuh tak acuh seperti malam tadi.Ah iya, semalam dia juga mengatakan jika dia bertahan hanya karena ingin melihat bagaimana hidup dan nasibku setelah menikah lagi dengan Yuni.Dan ... jujur harus aku akui aku memang menderita sejak menikah lagi dengan wanita itu, wanita yang ternyata hanya menginginkan uang dan tenagaku saja. Tak mencintaiku sama sekali.Ya. Pantas saja, desas desus soal mantan suami Yuni yang meninggal dunia akibat kec
last updateLast Updated : 2025-04-24
Read more

Sembilan Belas

Bab 19POV Rina "I-iya, Mas memang udah telat masuk kerja, tapi ... boleh ya sebentar saja Mas ikut sarapan pagi bersama kalian dulu? Nggak habis kan makanan sebanyak ini dimakan kalian berdua?" tanya Mas Rama dengan nada penuh harap saat melihatku dan Aldi tengah sarapan pagi di meja makan yang letaknya tepat berada di depan pintu kamar tidur.Aku menoleh lalu gegas menutup kembali tudung saji yang barusan kubuka.Sarapan pagi sama-sama? No! Setelah apa yang Mas Rama lakukan padaku dan anaknya sendiri lalu dia ingin ikut sarapan pagi bersama? Tidak! Aku nggak sudi! Masih jelas dalam ingatan saat laki-laki itu dengan begitu teganya merampas jatah bulanan yang tak seberapa yang dia berikan itu saat kemarin dia kecopetan di rumah makan.Tanpa memikirkan aku dan Aldi mau makan apa, dia dengan teganya berlalu begitu saja dari rumah ini. Lantas kenapa sekarang aku harus berbaik hati mengajaknya sarapan bersama meski Mas Rama terlihat begitu lemas dan kelaparan? Jujur ... aku tak sebaik it
last updateLast Updated : 2025-04-24
Read more

Dua Puluh

Bab 20POV Rina "Apa? Uang untuk beli sarapan pagi ini bukan dari Mas Rama? Terus dari siapa, Mbak? Jangan ngeles kamu! Kalau bukan dari Mas Rama terus dari siapa heh?" Memangnya Mbak bisa cari uang sendiri!" hardik Dewi dengan nada sinis dan meremehkan.Ingin rasanya aku menamparnya dengan bukti transfer dari pihak aplikasi ke rekening bank milik bapak yang kupegang, tapi aku tahan. Belum saatnya keluarga mertua mengetahui siapa aku sebenarnya saat ini.Aku pun diam saja. Masih ingin melihat kehancuran mereka lebih dulu sebelum aku jujur mengatakan semuanya dan mengambil tindakan serta keputusan kelak. Aku akan mengakhiri semua ini dengan elegan."Ditanya malah bengong! Dasar kakak ipar nggak ada gunanya! Suami sedang susah! Ibu mertua sedang sakit! Eh malah enak enakan sarapan pagi di rumah sendiri!""Cepat ke rumah Ibu sekarang juga, Mbak! Cucian piring dan baju udah numpuk! Makanan juga belum ada satu pun yang dimasak! Padahal Ibu butuh makan karena mau minum obat! Tapi Mbak ditu
last updateLast Updated : 2025-04-24
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status