Aku tidak tahu harus berkata apa, ada perasaan aneh di dalam hatiku.Belum pernah ada yang begitu khawatir samaku.Dengan ragu, aku memeluknya, "Aku tidak lari."Dia melepas pelukannya, "Kamu sudah dijual kepadaku, sekarang kamu milikku. Jika ada yang kamu inginkan, bilang saja, semuanya akan aku berikan, tidak boleh lari, dengar?"Aku akhirnya menjawab, "Dengar."Kemana lagi aku bisa pergi?Dia membawa ember dengan satu tangan dan memegangku dengan tangan satunya lagi, lalu kami pulang ke rumah."Pakaian bisa aku cuci nanti, kamu tidak perlu mencuci. Air di tepi sungai terkadang deras, bisa-bisa terbawa arus dan itu akan bahaya."Di lantai rumah terdapat gula dan garam yang tersebar, sepertinya begitu dia pulang dan melihat aku tidak ada, dia melemparkan barang-barang itu dan langsung pergi mencariku.Aku merasa sedikit tersentuh, juga sedikit manis.Dia menyimpan makanan yang masih bisa dimakan, "Lain kali akan pergi lagi."Katanya akan pergi lain kali, tapi keesokan harinya, begitu
Baca selengkapnya