All Chapters of Karena Utang, Dinikahi Sultan: Chapter 11 - Chapter 14

14 Chapters

Makan Malam Yang Membawa Bencana

Aroma makanan yang baru saja diantar memenuhi ruang makan rumah Arga. Di atas meja makan, empat kotak makanan dari restoran seafood terkenal tersusun rapi. Amara membuka satu persatu kotaknya. Udang saus padang, cumi goreng tepung, capcay kuah, dan seporsi nasi putih hangat dengan telur dadar.Arga datang dengan langkah ringan dari lantai dua, rambutnya basah karena habis mandi, kaos polos berwarna navy membungkus tubuhnya begitu sempurna ia. Pandangannya tertuju pada makanan.“Wangi banget … kamu yang pesan?” tanya Amara basa-basi begitu dia menangkap sosok Arga. “Memangnya kelihatan aku yang masak?” Arga menjawab ketus tanpa menoleh.Amara hanya tersenyum kecil, lalu mengambil sendok. Perutnya sudah keroncongan sejak siang tadi.Namun saat membuka kotak berisi udang saus padang, Amara mendadak ragu.“Aku… alergi udang sebenarnya,” katanya pelan, hampir seperti berbicara dengan dirinya sendiri.Arga yang duduk di seberang langsung berhenti mengunyah. “Lalu kenapa dipegang?”
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Antara Luka Lama Dan Rasa Baru

Aroma bawang putih yang ditumis lembut menusuk hidung Arga. Pria itu menggeliat pelan, matanya terbuka setengah, lalu terbelalak begitu melihat jam di nakasnya: 07:36.“Shit!” Arga bangkit sambil merutuki dirinya sendiri. Baru kali ini dia bangun terlambat sejak … bertahun-tahun menjadi CEO CitraKredit.Arga melangkah cepat ke kamar mandi, air menyiram wajahnya yang masih setengah kantuk, mencoba membangunkan otaknya yang berat. Beberapa menit kemudian, ia sudah rapi dengan kemeja putih bersih dan celana bahan abu gelap. Rambutnya disisir ke belakang, parfum maskulin menyelimuti tubuhnya.Arga pergi ke dapur dengan langkah panjang dan yang pertama dilihatnya adalah punggung Amara.Sang istri mengenakan apron biru muda, rambut dikuncir rendah, tangan sibuk mengaduk sup di panci.Arga mendengus panjang, dan dalam sekejap marahnya langsung meledak.“Kamu enggak belajar dari semalam, ya? Masih sempat-sempatnya masak segala!” hardiknya tajam dari ambang pintu.Amara yang sedang memo
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Peduli

Langit siang itu cerah, tapi hati Amara tak begitu. Mobil mewah dengan kaca gelap berhenti tepat di depan gerbang sekolah tempatnya mengajar. Seorang sopir berseragam formal keluar, membukakan pintu dengan sopan. Amara turun, sedikit kikuk. Pandangan beberapa guru yang sedang duduk di bangku depan ruang guru langsung tertuju padanya.“Wuih, Bu Amara! Itu mobil siapa? Jangan bilang suaminya artis sinetron!” celetuk bu Wulan, guru Bahasa Inggris.“Minimal crazy rich! Kaca filmnya hitam pekat, yang turun juga cantik banget,” sahut bu Ema dengan gaya bercanda khasnya.Amara hanya tertawa kecil. “Iya, itu sopir kantor suami saya.”“Lho, jadi kamu beneran udah nikah?” Suara berat itu datang dari arah lapangan.Amara menoleh dan mendapati pak Ricky, guru olahraga menghampiri mereka dengan langkah santai. Seragam olahraganya sedikit basah karena keringat, rambutnya masih basah setelah selesai melatih.“Kenapa enggak ngundang kita?” Ricky mengangkat alis. “Padahal aku udah siap jas dari
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Bukan Sepeti Istri

Suasana restoran mewah itu seharusnya membawa kehangatan bagi pasangan mana pun mengingat sedang digelar acara tunangan di sana.Tapi bagi Arga, makan malam bersama Amara justru menghadirkan kegelisahan yang tak biasa.Ia duduk tegap, menyendok sup krimnya dengan sikap formal, tapi matanya—matanya terus melirik ke arah wanita yang duduk di seberangnya.Amara terlihat santai. Gerakannya lembut. Matanya jernih. Bibirnya sesekali tersenyum kecil. Ia tidak tampak seperti wanita yang sehari sebelumnya hampir pingsan karena alergi. Justru, ketenangannya yang tak terjangkau itu… membuat Arga gusar.Saat Amara mengangkat sendok kecil berisi saus dan mencicipinya dengan ujung bibir, Arga langsung menegakkan punggung. Ada sesuatu yang menggelegak di dadanya. Sesuatu yang beberapa hari ini dia coba hindari, tapi kini muncul seperti api yang menyambar bensin.Arga menarik napas dalam-dalam, lalu buru-buru meneguk air dingin. Ia tidak tahan.“Udah selesai makannya?” tanyanya tiba-tiba, suara
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more
PREV
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status