Lahat ng Kabanata ng Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan: Kabanata 11 - Kabanata 20

26 Kabanata

11. Diinterogasi

Vina menoleh. Rere berdiri dengan satu tangan terangkat, memegang benda yang Vina cari."Cincin ini yang Kak Vina cari?" ulang Rere.Berusaha tenang, Vina mengangguk. Lalu, tangannya menengadah meminta cincin hitam berlian itu. Namun, Rere menggeleng."Jelaskan dulu, bagaimana cincin ini bisa ada pada Kak Vina?""Dipinjamkan. Sekarang mau kakak kembalikan.""Siapa yang pinjemin?"Vina jadi kesal dicecar pertanyaan begitu. Dengan cepat, Vina merebutnya namun Rere lebih sigap.Sekarang, cincin itu dalam gengaman tangan Rere yang mengepal di belakang punggung."Kakak capek, Re. Ayo lah. Kakak hanya ingin menyimpan cincin itu dan mengembalikannya.""Aku kembalikan kalau kakak jujur. Bagaimana cincin Dylano Maximilian Goldson ini ada pada Kak Vina?"Vina melongo dengan mulut terbuka setengah. "Ka -- Kamu tau itu cincin milik Dylano?""Ini yang tadi sebenarnya ingin kutanyakan.""Kamu kembali ke sini karena mau mengembalikan cincin itu, kan? Ya sudah, sini. Berikan padaku.""Jawab dulu gima
last updateHuling Na-update : 2025-04-12
Magbasa pa

12. Tak Lagi Bermain Rahasia

Vina diam dengan tatapan sayu. Kepalanya menggeleng lemah.“Tidur lah, Re. Kita bicara lagi besok.”Tanpa mempedulikan panggilan Rere, Vina tetap berjalan ke kamarnya. Pintu ia kunci dari dalam. Lalu, Vina merebahkan tubuhnya.Suara notifikasi ponselnya terdengar. Vina menatap layar dan mengerutkan kening mendapat pesan dari Dylan.Segera, ia membukanya.“Sudah sampai?”Pesan berisi kalimat perhatian itu dibalas Vina singkat. Nama kontak Dylan di ponselnya langsung ia ganti. Vina berpikir beberapa saat.‘Debt Collector.’Vina terkekeh membaca nama itu lagi. Nama itu sesuai dengan cara pertemuan mereka. Menjelang dini hari, Vina baru bisa tidur.Beberapa jam kemudian, Vina merasa pipinya dielus dan dicium. Vina mendesah dan menggeliat.“Hem. Jangan menggodaku. Aku tidak akan terbuai.” Vina menggumam pelan.“Mommy ngomong apa?”Mata Vina spontan langsung membulat. Ia menoleh dan menatap wajah mungil di sampingnya.“Ara.” Vina memeluk putrinya. Berusaha menahan malu karena barusan berima
last updateHuling Na-update : 2025-04-13
Magbasa pa

13. Ada Saja Rintangan

Akh, Vina baru sadar, ia tidak pernah bertanya pada Dylan. Saat itu ia memang memutuskan secara sepihak saja.Mau tak mau, Vina kembali menjelaskan pada Rere bahwa hingga saat ini Dylan taunya ia sudah mengajukan cerai."Lano percaya?""Tidak, sebelum ia melihat surat cerainya.""Lalu, rencana kakak gimana?""Tolong temani kakak ke kantor administrasi pernikahan untuk mendaftarkan perceraian." Vina memohon pada sang adik."Aku tebak, kakak juga gak bilang kalian punya Clara." Rere memgangkat kedua alisnya, menunggu jawab sang kakak.Vina menggeleng. Lagi-lagi, ia mengembuskan napas berat."Kakak malah bermaksud menyembunyikan status Clara."Rere memijat keningnya dengan keras. Sejak Vina hamil, ia sangat ingin tau bagaimana dan siapa yang membuat itu terjadi.Sekarang, begitu kenyataan terpampang di depannya, Rere sulit sekali mencerna berita yang baru ia dengar."Kami para penggemarnya bahkan sudah bahagia jika Lano tersenyum atau balas menatap. Belum lagi jika ada yang berhasil sala
last updateHuling Na-update : 2025-04-13
Magbasa pa

14. Sukacita

Jantung Vina berdegup kencang. Bagaimana Dylan tau? Ia mengabaikan pertanyaan Dylan karena sudah masuk ke area sekolah.“Mommy, kita beli piano sekarang?” Clara langsung bertanya saat bertemu mommy-nya.“Iya, dong. Mommy kan sudah janji tadi pagi.”Clara menggandeng tangan Vina dan menyahut, “Soalnya sekarang, mommy suka tidak menepati janji. Mommy sibuk!”Vina terdiam. Hatinya terasa sakit mendengar putrinya berkata begitu. Clara tidak tau saja kalau ia mati-matian bekerja untuk kehidupan mereka yang lebih baik.Di toko musik, Vina dengan telaten menemani putrinya memilih piano. Sebelumnya, Vina sudah mencari informasi tipe seperti apa yang cocok untuk Clara yang juga sesuai kantongnya.Clara berpindah dari satu piano ke piano lainnya. Anak perempuan cantik itu menjadi pusat perhatian karena kepintarannya bermusik saat mencoba berbagai piano. Saat sedang mengamati Clara, ponsel Vina berdering.Segera, Vina melangkah ke pojok ruangan kala melihat siapa yang menelepon. Ia mengembuskan
last updateHuling Na-update : 2025-04-13
Magbasa pa

15. Apresiasi Diri Sendiri

Vina sempat menolak. Namun, begitu melihat harga miring yang ditawarkan butik, Vina tertarik untuk melihat-lihat. Lagipula, pakaiannya memang sangat terbatas.Selama ini, jika ada uang lebih, Vina lebih memilih menggunakannya untuk kebutuhan Rere dan Clara. Ia mengesampingkan kesenangannya pada busana trendy dan hanya menjadi pengamat mode saja selama ini.“Aku tau, koleksi pakaian Kak Vina hanya itu-itu saja. Basic.” Rere berkata sambil memilih beberapa model untuk sang kakak.“Sebenarnya sayang uangnya, Re. Mending buat kamu dan Clara saja.”Rere tersenyum penuh arti pada Vina. “Ara sudah mendapatkan piano baru. Dia ngerti benda itu mahal dan janji padaku untuk tidak merengek dibelikan mainan atau apa pun lagi.”“Re!” Vina tersentak kaget mendengar pernyataan adiknya. Ia melirik Clara yang sedang bermain dengan ponsel milik Rere. “Jangan begitu. Aku kerja keras biar kalian nggak kesusahan. Kasihan Clara kalau kebutuhannya dibatasi.”“Kasihan itu karena Ara nggak tau daddy-nya siapa.
last updateHuling Na-update : 2025-04-14
Magbasa pa

16. Terinspirasi

Dengan tatapan malas, Vina menatap layar laptop Rere. Kedua alisnya terangkat tinggi, saat Rere masuk ke salah satu akun ‘Goldies Internasional.’ Artinya adiknya ini adalah salah satu member fans club Dylan yang resmi dibuat oleh agensi.“Kakak bisa nggak kasih masukan ke make up artis Lano biar dandaninnya nggak dempul begini? Lano kan laki, terkadang jadi kaya wanita.” Rere menunjukkan foto-foto Dylan.“Kalau itu sih, kakak nggak ada kuasa.”Setelahnya, Rere banyak memberikan bocoran tentang kehidupan Dylan. Juga tentang banyak komentar dan masukan para penggemar.Vina sampai melongo melihat aksi para penggemar Dylan. Berpakaian unik di konser agar dapat dilirik Dylan, hingga menunggu berjam-jam di jalanan yang akan dilalui mobil sang idola.“Kamu juga pernah begini?” Vina menatap tajam pada sang adik.“Pernah. Tapi di bandara. Aslii tampan bangett.”“Segitunya? Kurang kerjaan!”“Uughh... Kak Vina nggak tau aja, lirik lagu Lano itu banyak menyembuhkan kesehatan mental orang-orang.”
last updateHuling Na-update : 2025-04-14
Magbasa pa

17. Dijemput di Bandara

Cuti lima hari akhirnya selesai. Walaupun sudah banyak menghabiskan waktu bersama, Vina tetap saja merasa kurang.Belanja, pergi ke tempat-tempat wisata, mengantar les, memasak bersama dilakukan Vina bersama Rere dan Clara. Bahkan Vina sempat meminta Clara bolos agar mereka bisa lebih banyak waktu bersama.Kini, Vina sudah dalam pesawat. Yang membuatnya tegar adalah, ia memang harus bekerja untuk mendapatkan uang banyak agar kehidupan mereka terutama Clara bisa lebih baik.Vina terkejut kala pramugari membangunkan dan memintanya menegakkan sandaran kursi. Ternyata pesawat akan segera mendarat. Vina segera bersiap dan berdandan sedikit.“Dylan? Kenapa di sini?” Dengan panik, Vina memutar netranya saat melihat Dylan menunggunya di bandara.“Jemput kamu.” Setelahnya, Dylan segera membalik tubuh dan berjalan cepat menuju tempat parkir.Meski Dylan memakai pakaian serba hitam, topi dan masker, Vina masih mengenalinya. Lelaki itu berjalan cepat dengan kedua tangan di saku mantel panjang. Vin
last updateHuling Na-update : 2025-04-14
Magbasa pa

18. Perhatian VS Acuh

Vina merasa beruntung karena ia berdandan rapi. Duduk di samping Dylan pastinya menjadi sorotan banyak orang. Namun, perasaan leganya hanya sementara kala melihat Avrie berjalan mendekat.“Sayang.” Avrie langsung menghampiri dan mencium pipi Dylan.Setelah duduk di samping Dylan, Avrie baru sadar Vina ada bersama mereka. Wanita itu terlihat kesal.“Bisakah kamu tinggalkan kami berdua? Ada hal yang.... ““Vina tetap di sini,” potong Dylan datar. “Dia asistenku, jadi harus tau tentang penawaranmu.”“Tapi, biasanya kita memutuskan berdua, bukan?”“Urusanku sekarang sangat banyak, Avrie. Rasanya otakku penuh jika tidak ada yang membantu. Vina di sini untuk membantuku.”Mata Vina melirik sekilas pada Avrie. Wanita itu terlihat tersenyum dan mengusap lembut lengan atas Dylan. Rere benar, Dylan memang terlihat datar saja pada Avrie.Rasanya Vina sulit menelan makanan meski yang terhidang di depannya terlihat sangat lezat. Selama makan, ia mendengar bagaimana Avrie merayu Dylan untuk tetap me
last updateHuling Na-update : 2025-04-15
Magbasa pa

19. Tiba-TIba Dipijat

“Aku penasaran. Apa kalian pernah bercinta?”Vina tersentak kaget. Ia yakin saat ini wajahnya pucat pasi mendengar pertanyaan Tamara. Dengan cepat, Vina berusaha menguasai diri.“Bercinta?”Tapi, Tamara mengibaskan tangan. “Lupakan. Kalau dipikir-pikir kapan kalian melakukannya, bukan? Selama ini kalian selalu dalam pantauanku.”Tidak memberi respon apa pun akan lebih baik daripada asal bicara. Vina tersenyum tipis. Hatinya lega mendengar Tamara tidak mendesak jawaban.“Istirahat lah.” Tamara keluar dan menutup pintu.Ruangan ini harum parfum Dylan. Sedikit berantakan dengan pakaian yang menumpuk di meja dan sofa. Akhirnya sebelum tidur, Vina merapikan barang-barang yang berserakan.Tiga jam kemudian, Vina bangun. Ia mencuci wajah dan menyelinap kembali ke kamarnya. Perlahan, Vina membuka pintu.Keningnya berkerut mendengar suara orang berbincang. Dylan sedang meeting online di ranjang. Lelaki itu sudah memakai kemeja dan menatap serius pada layar ponsel.Vina menggeleng samar. Ia men
last updateHuling Na-update : 2025-04-15
Magbasa pa

20. Istirahat Dulu

Vina tersenyum sedikit dan menggeleng pada Dylan. Lelaki itu malah terkekeh.Mereka berkumpul di satu ruang rapat. Vina baru tau bahwa perusahaan ini pun milik Dylan pribadi."Dylano benar-benar memanfaatkan ketenarannya untuk mengembangkan bisnis."Pernyataan itu tidak membuat Dylan tersinggung. Justru, Vina yang memberengut mendengar kalimat itu.Tak tega rasanya mengetahui ada orang-orang yang berpikiran negatif tentang Dylan. Mereka tak tau saja hidup sebagai orang terkenal yang super sibuk."Kenapa sih pekerjaan kamu banyak banget?" Vina mengembuskan napas berat saat melihat update jadwal Dylan.Dylan melirik layar tablet yang sedang diamati Vina. Jarinya menggulir layar ke bawah jadwal yang ada di sana."Ini sudah berkurang, kok."Vina menggeleng mendengar jawaban Dylan. "Kamu mulai kelelahan, Dylan. Harus diatur lebih efisien waktunya.""Ya sudah, kamu atur saja. Nanti tinggal lapor Kak Tama."Tidak ada jawaban dari Vina. Ia masih serius menatap jadwal Dylan. Sementara itu, Dyl
last updateHuling Na-update : 2025-04-16
Magbasa pa
PREV
123
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status