Semua Bab Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim: Bab 11 - Bab 20

38 Bab

Bab 11 – Tidak Punya Dress Sama Sekali

Sore itu, Rhea sedang duduk di depan cermin sambil menatap dirinya sendiri. Tangannya terangkat ke dagu, wajahnya tampak serius seolah tengah memikirkan sesuatu yang berat.Michael, yang baru saja keluar dari kamarnya, berhenti sejenak melihat ekspresi Rhea yang tidak biasa itu. Dengan penasaran, ia berjalan mendekat dan bersandar di kusen pintu."Kamu kenapa?" tanyanya.Rhea menoleh ke arah Michael, lalu menghela napas. "Aku bingung mau pakai baju apa nanti malam."Michael mengangkat alisnya. "Oh, itu aja? Pakai dress simpel saja sudah cukup."Rhea terdiam. Wajahnya mendadak sulit ditebak.Michael menunggu, tapi Rhea tidak juga memberikan respons."Ada masalah?" Michael bertanya lagi, kali ini sedikit lebih waspada.Rhea akhirnya membuka mulut. "Aku nggak punya dress."Michael mengedip. "Apa?""Aku nggak punya dress," ulang Rhea dengan nada yang lebih santai, seolah hal itu bukan masalah besar.Michael men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

Bab 12 – Perubahan yang Mengejutkan

Michael duduk di sofa salon dengan ekspresi bosan. Sudah hampir satu jam ia menunggu Rhea yang entah sedang diapakan di dalam. Pikirannya sempat terlintas, apa perlu selama ini hanya untuk makeup? Bukankah Rhea bilang dia mau yang natural saja?Sambil menghela napas, ia menggulir layar handphonenya, mengecek email dan beberapa pesan masuk. Namun, tak ada yang cukup menarik untuk mengusir kebosanannya.Beberapa pegawai salon mondar-mandir, sesekali meliriknya. Mungkin karena ia pria satu-satunya di ruangan ini. Michael tidak peduli. Ia hanya ingin Rhea cepat selesai dan mereka bisa pergi makan malam.Ia mulai mengetuk-ngetukkan jarinya ke paha dengan ritme tak sabar. Saat ia hendak membuka aplikasi lain di ponselnya, ia merasakan ada seseorang berdiri di depannya.Refleks, Michael mengangkat wajah.Dan di sanalah Rhea berdiri.Michael berkedip beberapa kali. Ia nyaris tak mengenali gadis yang berdiri di hadapannya.Rhea, yang biasanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

Bab 13 – Hadiah yang Terlewatkan

Setelah makan malam di restoran mewah itu, Michael dan Rhea berjalan santai menuju parkiran. Udara malam terasa sejuk, dan langit yang cerah dihiasi bintang-bintang kecil yang berkilauan. Rhea menghirup udara dalam-dalam, merasa sedikit lebih rileks setelah pengalaman makan malam yang cukup mendebarkan baginya.Michael berjalan di sampingnya dengan langkah santai, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Matanya melirik Rhea sesekali, melihat ekspresi gadis itu yang tampaknya lebih tenang dibanding sebelumnya.Rhea menoleh ke arahnya. “Aku nggak akan bertanya lagi soal kejutan, jadi kalau memang nggak ada, bilang aja.”Michael terkekeh. “Siapa bilang nggak ada?”Rhea berhenti melangkah dan menatap Michael dengan kening berkerut. “Hah?”Michael juga berhenti dan mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Sebuah kotak kecil berwarna biru tua. Ia memegangnya di antara jari-jarinya, lalu menatap Rhea dengan ekspresi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

Bab 14 – Masih dengan Gaya yang Sama?

Pagi itu, matahari bersinar cerah, menyinari apartemen mereka dengan cahaya keemasan yang masuk melalui jendela. Rhea baru saja keluar dari kamarnya, merapikan tasnya sambil menyesap kopi instan dari cangkir yang biasa ia gunakan setiap pagi.Michael yang sedang duduk di sofa menatapnya dengan ekspresi aneh.Rhea memakai setelan khasnya—kemeja oversized berwarna navy, celana jeans hitam, dan sneakers putih yang sudah mulai pudar warnanya. Rambutnya diikat asal, tanpa ada sedikit pun usaha untuk menatanya lebih rapi.Michael menghela napas panjang. “Astaga, Rhea.”Rhea menatapnya dengan bingung. “Apa?”Michael bangkit dari sofa, melipat tangannya di dada. “Tolong beritahu aku kalau ini cuma outfit sementara dan kamu masih akan menggantinya sebelum kita berangkat.”Rhea mengerutkan kening. “Emangnya kenapa? Ini nyaman, kok.”Michael menatapnya dari ujung kepala sampai kaki,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Bab 15 – Nenek yang Diam-Diam Sakit

Langit sore mulai berwarna jingga ketika Rhea turun dari ojek online tepat di depan rumah neneknya. Rumah sederhana dengan taman kecil di depan itu selalu memberikan rasa nyaman baginya. Sejak kecil, Rhea sering menghabiskan waktu di sini, terutama saat orang tuanya sibuk bekerja dan semenjak orang tuanya meninggal, Rhea menghabiskan waktu di rumah neneknya.Hari ini, dia hanya ingin mampir sebentar, membawa beberapa makanan ringan untuk neneknya, lalu pulang. Namun, saat mengetuk pintu dan mendengar suara neneknya dari dalam, firasatnya langsung tidak enak.“Nek, ini aku, Rhea,” katanya sambil mengetuk pintu sekali lagi.“Masuk aja, sayang. Pintu nggak dikunci,” jawab suara tua itu dengan nada sedikit lemah.Rhea mengernyit. Biasanya, neneknya selalu bersemangat saat dia datang, tapi hari ini suaranya terdengar pelan dan agak lelah.Dia membuka pintu dan menemukan neneknya sedang duduk di sofa dengan kaki terangkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Bab 16 – Gosip di Kantin dan Kakak Tingkat Ganteng

Setelah mengantar neneknya pulang dan memastikan semuanya baik-baik saja, Michael dan Rhea akhirnya kembali ke kampus.Michael perlu mengambil sesuatu di kantor dosen, sementara Rhea tidak tertarik untuk ikut masuk ke dalam gedung. Kantor dosen bukan tempat yang nyaman untuk seorang mahasiswa biasa seperti dirinya."Aku tunggu di kantin aja, deh," kata Rhea sambil menyesuaikan tas di bahunya.Michael mengangguk. "Oke. Jangan kabur ya, nanti aku kabari lagi jika sudah selesai.""Aku bukan anak TK," gerutu Rhea sebelum berjalan menuju kantin terdekat dari gedung jurusan fashion.Kantin ini cukup luas dan ramai, dipenuhi mahasiswa dari berbagai jurusan yang sedang mengobrol, makan, atau sekadar menghabiskan waktu menunggu kelas berikutnya.Rhea memilih duduk di meja kosong dekat jendela, memesan segelas es kopi, lalu mengeluarkan ponselnya.Sambil menunggu, telinganya tanpa sadar menangkap suara sekelompok mahasiswi yang sedang asyik men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 17 – Tentang Rasa Favorit

Suara dentingan sendok dan garpu terdengar di antara mereka saat makan malam berlangsung. Michael memang tidak memasak sesuatu yang rumit, hanya pasta aglio e olio dengan potongan ayam panggang di sampingnya. Tapi tetap saja, Rhea terkesan karena ternyata rasanya lumayan enak."Jujur, aku nggak menyangka kamu bisa masak," Rhea berkata sambil menusuk potongan ayamnya dengan garpu.Michael tersenyum kecil. "Aku memang nggak sering masak, tapi setidaknya aku tahu cara membuat makanan yang bisa dimakan.""Lumayan?""Lebih dari lumayan, 'kan?"Rhea mendengus kecil. "Iya, iya. Aku akui ini enak. Aku kira kamu tipe yang lebih suka beli makanan di luar."Michael mengangkat bahu. "Memang. Tapi ada kalanya aku ingin masak sendiri, terutama kalau lagi nggak mau keluar rumah."Rhea mengangguk sambil mengunyah makanannya. Setelah beberapa saat, dia melirik Michael yang sedang menuangkan air ke dalam gelasnya."Ngomong-ngomong, Miki," katany
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 18 – Mencari Inspirasi

Udara pagi masih segar ketika Michael dan Rhea keluar dari apartemen. Hari ini, mereka punya misi khusus: mencari inspirasi desain untuk proyek baru Michael.Michael sudah berpakaian lebih santai dari biasanya. Ia mengenakan kaos polos warna navy, dan celana chino yang terlihat sangat normal dibandingkan dengan gaya fashionnya yang biasanya lebih fashionable dan mencolok. Sepatunya pun sneakers sederhana, bukan sepatu kulit atau boots yang biasanya ia pakai.Rhea, di sisi lain, memilih pakaian yang lebih kasual seperti biasanya—kaos putih dan celana jeans hitam. Tapi setidaknya, kaos yang ia pakai bukan kaos polos biasa, melainkan yang memiliki sedikit desain grafis di depannya."Hari ini terasa aneh," gumam Rhea sambil menatap Michael dari ujung kepala hingga ujung kaki saat mereka memasuki lift.Michael meliriknya. "Aneh kenapa?""Miki kelihatan kayak manusia normal," jawab Rhea jujur.Michael terkekeh. "Maksudmu, biasanya aku nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 19 – Konser Musik Indie

Rhea duduk di meja belajarnya dengan wajah penuh konsentrasi. Cahaya lampu belajar menerangi tumpukan buku dan laptop yang terbuka, menampilkan tugas kuliahnya yang masih setengah jadi. Ia menghela napas panjang, mencoba mencari kalimat yang tepat untuk menyelesaikan esainya.Baru saja ia mulai mengetik, ponselnya bergetar di sampingnya. Nama yang muncul di layar langsung membuatnya mengerutkan kening. Kyle."Ada apa, Kyle?" Rhea mengangkat teleponnya sambil tetap fokus pada layar laptop."Hei, Rhe! Kamu sibuk?" Suara Kyle terdengar riang seperti biasa."Banget. Aku lagi ngerjain tugas," jawab Rhea tanpa basa-basi."Bagus, bagus. Tapi kamu bisa istirahat sebentar, kan?""Kyle, kalau kamu butuh sesuatu, langsung aja. Aku harus menyelesaikan ini sebelum deadline," kata Rhea setengah mengeluh."Oke, oke! Jadi begini, besok malam aku mau ngajak kamu nonton show musik," ujar Kyle antusias.Rhea la
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 20 – Saat Kau Terbaring Lelah

Michael membuka pintu apartemen dengan sedikit mendesah. Perjalanan pulangnya kali ini terasa lebih panjang dari yang seharusnya. Ia memang berencana kembali sehari lebih awal, tapi keadaan di luar kota membuatnya harus menunda kepulangannya.Begitu masuk, ia melepas sepatu dan merenggangkan tubuhnya. Suasana apartemen terasa sunyi. Ia melirik ke rak sepatu di depan pintu. Sepatu Rhea ada di sana."Berarti dia nggak pergi," gumamnya.Matanya tertuju pada meja di ruang tengah. Laptop Rhea masih terbuka, beberapa buku berserakan di sampingnya, menandakan kalau gadis itu masih sibuk dengan tugas kuliahnya sebelum akhirnya meninggalkan meja."Rhea?" panggil Michael sambil meletakkan tasnya di sofa.Tidak ada jawaban.Michael mengernyit. Biasanya Rhea akan langsung keluar dari kamar atau setidaknya bersuara jika mendengar namanya dipanggil.Perasaan aneh mulai mengusiknya. Ia berjalan menuju kamar Rhea dengan langkah lebih cepat. Saat pint
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status