“Apa kamu sudah membawakan semua yang aku minta?”Nada suara Kevin datar dan dingin, seolah tak berasal dari seorang manusia, melainkan dari gunung es yang menjulang tak tersentuh. Ia tak menoleh sedikit pun ke arah Claudia, matanya tetap terpaku ke luar jendela kamar perawatan yang diselimuti kabut tipis, seperti menyembunyikan kemarahan di balik ketenangan.Claudia berlutut di hadapannya, lututnya menyentuh lantai dingin marmer yang mengilap. Tangannya memeluk erat kantong belanja berisi bahan-bahan yang diminta. Ia tahu—satu kesalahan kecil saja, nyawa seseorang bisa melayang.Ruangan itu sunyi, seolah membeku oleh tekanan spiritual yang memancar dari Kevin. Para perawat dan dokter yang sebelumnya lalu-lalang kini lenyap, mundur satu per satu setelah merasakan hawa menusuk yang menjalar seperti kabut musim dingin. Suhu di dalam ruangan seolah turun drastis, membuat Claudia menggigil meski tubuhnya dilindungi mantel tebal.“Sudah, Chief,” ucapnya dengan suara bergetar, namun berusah
Last Updated : 2025-04-14 Read more