Malam turun dengan sunyi, menyelimuti rumah dengan hawa dingin yang lebih menusuk dari biasanya.Bram baru saja masuk ke kamar setelah menyelesaikan beberapa urusan di kantor. Kali ini, ia pulang lebih awal—entah karena lelah atau karena alasan lain yang tidak ingin ia akui.Seperti biasa, laptopnya menyala di atas pangkuan. Jemarinya bergerak di atas keyboard, mengetik beberapa dokumen yang harus ia selesaikan. Namun, pikirannya tidak sepenuhnya terfokus.Dari sudut matanya, ia melihat Sandra.Wanita itu sudah bersiap untuk tidur, mengenakan pakaian tidurnya, rambutnya masih sedikit basah setelah mandi. Tanpa sepatah kata pun, Sandra naik ke ranjang dan menarik selimut, membelakanginya.Bram mengabaikan. Atau setidaknya, mencoba mengabaikan.Gengsinya terlalu besar untuk membuka pembicaraan lebih dulu. Jika Sandra memilih diam, maka ia juga akan diam.Namun, ketenangan kamar itu tak bertahan lama.Tiba-tiba, Sandra bangkit dari tempat tidur dengan tergesa, tangannya menekan perut.Br
Last Updated : 2025-03-16 Read more