Home / Rumah Tangga / SURGA YANG TAK DIINGINKAN / Chapter 11 - Chapter 14

All Chapters of SURGA YANG TAK DIINGINKAN: Chapter 11 - Chapter 14

14 Chapters

Bab 8. Kemarahan Zian

"Mas Zian mana Mbak?" tanya Dahlia sambil mencari sosok yang sangat dirindukan itu."Tidak tahu, tapi tadi Pak Zian menelepon saya menanyakan kabar Ibu dan Bilang akan datang secepatnya ke sini!" jawab asisten itu yang membuat Dahlia semakin kesal. "Pasti Mas Zian mengira aku sengaja masuk rumah sakit, kalau sampai terjadi sesuatu sama anak ini semua itu karena kesalahanmu Mas," batin Dahlia dengan pikiran yang kalut. Dahlia tidak terima Zian pulang ke rumah Rani. Dalam situasi hujan membuatnya jadi panik dan takut sendirian. Sehingga ia mencari cara untuk dapat membuat Zian kembali bersamanya. Tiba-tiba perutnya sakit dan minta diantar asisten berobat. Akhirnya pukul enam pagi, Zian sudah sampai di rumah sakit Dahlia dirawat. Ia melihat istri mudanya itu langsung tersenyum senang, seperti tidak terjadi apa pun."Mas," panggil Dahlia dengan seulas senyum yang mengembang. "Kamu egois Dahlia, selalu saja memanfaatkan kehamilanmu!" sahut Mas Zian sambil menatap Dahlia dengan tajam.
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 9. Tinggal Bersama Maduku

"Baiklah, Mas boleh bawa Dahlia ke rumah!" sahut Rani mengizinkan. "Terima kasih atas pengertianmu," ucap Zian yang merasa beruntung sekali mempunyai istri sangat pengertian seperti Rani. Setelah mendapat izin dari Rani, Zian kembali menemui Dahlia. Ia menatap istri mudanya itu seraya berpesan, "Baiklah kamu boleh tinggal di rumah Mas, tapi ingat jangan pernah gunakan alasan kehamilanmu untuk menyakiti Rani""Iya Mas," sahut Dahlia sambil mengangguk kecil. "Aku harus tahu kenapa Mas Zian sangat mencintai Mbak Rani," ujarnya di dalam hati.Dahlia sangat senang sekali ketika diperbolehkan tinggal satu atap dengan Rani. Dengan begitu ia bisa bertemu suaminya setiap hari. Ketika sampai di tempat tujuan, wanita itu pun tampak terkagum melihat kediaman yang ditempati Rani jauh lebih besar dari rumahnya. Dengan perasaan yang berdebar-debar Dahlia mengikuti langkah Zian untuk memasuki kediaman itu."Assalamualaikum...," ucap Zian ketika pulang bersama Dahlia dan seorang asisten."Waalaikums
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 10. Dusta

"Tentu saja tidak," jawab Dahlia dengan gugup. "Sikap manjaku selama ini karena bawaan bayi yang ingin diperhatikan dan dekat dengan ayahnya. Apakah perasaan itu salah?" elaknya kemudian. Sambil tersenyum Rani kembali menyahuti, "Tidak salah dan wajar sekali, tapi tolong mengertilah posisi Mas Zian yang harus bekerja dan membagi waktu," sambungnya kemudian. Mendengar itu Dahlia serasa ditampar, akan keegoisannya yang telah memanfaatkan anak itu. "Maaf aku mau kembali ke kamar dulu . Takut masuk angin, kalau kelamaan di luar," pamit Dahlia yang enggan melanjutkan pembicaraan itu. Setelah bicara dan menatap Dahlia secara langsung. Rani dapat menyimpulkan, kalau wanita itu sangat mencintai Zian. Sehingga membuatnya semakin takut, kehilangan cinta suaminya suatu hari nanti. "Ya Allah, aku sangat mencintai Mas Zian. Tolong jangan pisahkan kami!" doa Rani di dalam hati sambil melihat senja. Ia tidak mau cinta Zian suatu hari nanti seperti senja yang hilang dipeluk malam. ***Beberapa
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 10a. Aku Harus Pergi

Rani kemudian menceritakan awal kisah cintanya dengan Zian. Selain itu masa-masa sulit diawal pernikahannya mereka. Hingga suaminya bisa sukses menjadi seorang kontraktor seperti sekarang ini. Mendengar cerita Rani, membuat Dahlia terenyuh. Ia merasa bersalah telah hadir di antara mereka. Tanpa wanita itu sadari ada rasa sesal yang mulai tumbuh di hatinya. Namun, ia tetap yakin cintanya kepada Zian bukanlah sebuah kesalahan.Tiba-tiba ponsel Rani berdering, sehingga pembicaraan mereka harus terhenti. "Halo Mas," ucap Rani yang mendapat telepon dari Zian."Halo sayang, apa kabar? Maaf baru bisa menghubungimu, Mas sangat sibuk sekali," sahut Zian dari seberang sana. "Alhamdulillah .., aku baik. Semoga pekerjaan Mas lancar dan sukses. Aaminn ...," jawab Rani sambil mendoakan. "Terima kasih Sayang, oh ya apakah Dahlia berulah atau merepotkan mu?" tanya Zian dengan penuh perhatian. Rani menoleh ke arah Dahlia dan menjawab, "Lia tidak menyusahkan sama sekali.""Baguslah sudah dulu ya.
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status