Semua Bab SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU): Bab 21 - Bab 30

36 Bab

Bab 21

Sontak Mas Deri turun dari tempat tidur, wajahnya tampak terkejut dan bingung setelah aku mengucapkan kalimat yang mungkin tidak pernah dia bayangkan akan keluar dari mulutku. "Coba bicara lagi?" tanya Mas Deri dengan suara yang sedikit bergetar, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan.Aku menatapnya, mencoba mencari keberanian dalam diriku yang terasa semakin rapuh. "Aku ingin bercerai, Mas." jawabku dengan suara yang tak lebih dari bisikan, meskipun kata-kata itu berat untuk diucapkan. Hatiku bergetar, dan perasaan cinta yang begitu dalam padanya tiba-tiba terasa seperti ditarik begitu saja, namun aku tahu inilah keputusan yang harus aku ambil. Tidak ada lagi kebahagiaan dalam pernikahan kami setelah semua yang terjadi. Pengkhianatan yang dia lakukan membuatku merasa dihianati oleh orang yang paling aku cintai. Dan yang paling sulit adalah kenyataan bahwa aku seolah dianggap tidak cukup baik oleh Mas Deri, bahkan dibandingkan dengan Desi, wanita yang dia pilih u
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 22

Sekecewa apapun aku pada ibu mertuaku, aku tidak bisa membiarkannya berlutut dan memeluk kakiku. Meskipun aku merasa hatiku begitu dipenuhi dengan rasa sakit dan kecewa yang mendalam. Aku tahu, perasaan ini adalah akibat dari kebohongan yang selama ini disembunyikan oleh keluarga suamiku, terutama oleh Mas Deri, suamiku."Bangunlah Bu," pintaku, sambil membantunya beranjak dari tempatnya. Perasaan ku merasa sangat hancur, melihat ibu mertuaku yang selama ini kukenal sebagai sosok penuh kasih dan perhatian, kini hanya bisa meminta maaf dengan suara penuh ketegaran, merayu aku untuk tidak bercerai dengan Deri. Bahkan, Dewi, adik iparku yang selama ini begitu dekat denganku, ikut berbicara dengan penuh penyesalan. "Iya Mbak, maafkan kami."Namun, aku merasa seperti ditusuk oleh kata-kata Dewi, yang selama ini aku percaya tapi malah berbohong padaku. Aku memandangnya dengan tatapan penuh kecewa. Selama ini, aku mengira dia adalah teman yang bisa kuandalkan, namun ternyata dia menyimpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 23

Aku benar-benar bingung dengan pilihan sulit yang Mas Deri ajukan. Kedua opsi yang dia tawarkan terasa sangat memberatkan hatiku, dan aku tidak tahu harus memilih yang mana. Aku merasa seperti terjepit dalam sebuah persimpangan jalan yang sangat gelap, tanpa bisa melihat ke mana arah yang seharusnya kuambil.Jika aku menolak permintaan Mas Deri untuk bertahan dalam rumah tangga ini, itu berarti aku harus mencari cara untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membayar biaya pengobatan ibu. Aku tidak bisa membiarkan ibuku terlantar begitu saja dalam kondisi yang parah.Aku tahu betul betapa besar biaya yang diperlukan, dan aku pun sadar bahwa aku tidak punya banyak pilihan untuk mendapatkan uang selain meminjam dari orang lain.Namun, jika aku mengiyakan permintaan Mas Deri, aku harus melanjutkan hidup dalam rumah tangga yang penuh dengan kebohongan yang kepahitan. Berbagi rumah dengan maduku adalah sebuah kenyataan yang aku rasa tak akan pernah bisa kuterima. Aku merasa hancur setiap k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 24

Dalam kepedihan yang aku rasakan, aku merasa bersyukur karena masih ada orang baik yang membantuku. Rehan begitu baik dan tanpa ragu meminjam uang sepuluh juta pada mandornya demi membantuku membayar biaya rumah sakit yang sudah menumpuk. Hatinya yang tulus membuatku merasa sedikit lega meski beban yang kuhadapi tetap berat.Saat aku menatap uang sepuluh juta yang kini berada di tanganku, rasa terima kasihku kepada Rehan semakin mendalam. Uang itu adalah harapan untuk menyelamatkan kondisi kesehatan ibu, namun lebih dari itu, bantuan ini menjadi simbol bahwa di tengah penderitaan, masih ada orang yang peduli padaku."Re, sekali lagi terima kasih banyak," kataku dengan nada tulus, sambil menatapnya dengan penuh rasa syukur."Sama-sama, Diana. Lebih baik kamu segera ke rumah sakit. Aku akan mengantarmu ke sana." ujar Rehan dengan suara penuh perhatian, yang menghangatkan hatiku. Aku merasa sedikit lebih kuat berkat kehadirannya. Sungguh, bantuan yang dia berikan tak ternilai harganya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 25

Pengkhianatan yang aku alami begitu menggerogoti hati, tak hanya meruntuhkan segala harapan, tetapi juga menghancurkan kepercayaanku pada orang-orang yang seharusnya aku cintai dan percayai. Mas Deri, suamiku, yang aku kira akan selalu ada untukku, ternyata berkhianat. Aku mengalami keguguran tanpa tahu jika aku sedang hamil, dan itu adalah sebuah kehilangan yang begitu mendalam. Dan sekarang, ibu yang selama ini menjadi sumber kekuatanku telah meninggal dunia. Semua peristiwa ini datang begitu cepat, satu demi satu, seperti badai yang tak bisa aku hindari. Aku benar-benar terpuruk di dasar jurang yang sangat dalam, terjebak dalam lautan kesedihan yang sepertinya tak ada ujungnya.Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Tangisan ini seolah tak berhenti, air mata terus membasahi pipiku. Rasanya seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir. Peristiwa demi peristiwa datang dengan begitu mendalam dan menyakitkan. Aku tak pernah membayangkan bahwa hidupku akan berubah secepat ini. Semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 26

Sejak satu bulan lebih berlalu, hidupku berubah drastis. Keteguhan hati yang aku pegang untuk bercerai dengan Mas Deri akhirnya terwujud. Gugatan perceraian yang aku ajukan, meski awalnya tidak disetujui oleh Mas Deri, akhirnya berjalan dengan lancar. Aku tidak menduga bahwa Mas Deri yang dulunya bersikeras untuk tidak bercerai, kini datang ke persidangan dan ikut serta dalam proses perceraian tersebut. Tidak ada lagi perlawanan, tidak ada lagi penolakan. Mungkin Mas Deri sudah lelah berjuang, atau mungkin Desi, yang selalu mendukungnya, ikut mempengaruhi keputusannya. Namun, meskipun perceraian kita berjalan lancar tanpa hambatan, ada hal yang lebih berat yang harus aku hadapi setelahnya.Bukan kehilangan sosok pria yang dulu aku cintai, meskipun itu juga bukan hal yang mudah. Yang membuat hatiku semakin terasa kosong adalah kenyataan bahwa aku harus berpisah dengan putriku, Lili. Sejak saat itu Mas Deri membawa Lili bersamanya, dia melarangku untuk bertemu, apalagi sekadar berk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 27

Aku menahan Desi yang ingin membawa Lili masuk ke dalam rumah. Rasanya dada ini sesak, melihat putriku yang terisak-isak dalam pelukan Desi. Keinginanku untuk menyentuh Lili begitu besar, namun apa daya, Mas Deri begitu tegas menghalangiku. "Izinkan aku bertemu Lili," pintaku dengan suara bergetar. Aku tahu, suara tangis Lili yang terdengar lirih itu tak bisa aku biarkan begitu saja. Sebagai seorang ibu, aku harus berada di sana untuknya, memberikan rasa aman dan nyaman yang selalu ku berikan sebelumnya.Lili yang masih dalam gendongan Desi, menatapku dengan mata penuh harap. "Mama," panggil Lili dengan suara terbata-bata, seperti merasa tidak nyaman dalam pelukan Desi. Hati ini terasa teriris melihatnya. Lili, putriku yang selama ini selalu ada di pelukanku, kini harus menangis tanpa bisa aku pegang. Aku ingin sekali mengambilnya, namun begitu aku melangkah mendekat, tanganku dengan cepat ditarik oleh Mas Deri. "Jangan sekali-kali kamu sentuh Lili, Diana!" Suaranya begitu tegas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 28

Aku terus memikirkan Lili, putriku, hingga aku tidak sama sekali nafsu untuk makan.Pikiranku dipenuhi oleh bayangan Lili yang lemah dan kurus. Setiap kali aku menutup mata, gambaran wajahnya yang pucat dan matanya yang sendu terus menghantui. Waktu rasanya begitu lambat berlalu, dan aku hanya ingin esok datang secepatnya, agar aku bisa pergi ke rumah Mas Deri untuk bertemu Lili. Aku ingin memeluknya, memberinya kasih sayang yang selama ini tak bisa aku berikan, dan membuatnya tahu betapa aku sangat merindukannya.Saat aku masih tenggelam dalam pikiran-pikiranku, pintu kamar yang sebelumnya tertutup, kini terbuka perlahan. Tanpa menoleh, aku sudah bisa menebak siapa yang masuk. Rina yang sudah beberapa kali membujuk aku untuk makan malam, tetapi aku tak ada selera. Namun, kali ini suara yang terdengar berbeda. Itu suara Rehan, bukan Rina."Ini aku, Diana," kata Rehan, dengan suara lembut, meski aku bisa merasakan ada kekhawatiran yang samar dalam suaranya.Aku langsung menoleh dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 29

Aku benar-benar kecewa dengan Mas Deri, setelah mendengar kabar bahwa Lili, putriku yang baru berusia lima tahun, kabur dari rumah Mas Deri. Dan aku yakin, Desi lah yang menjadi salah satu alasan Lili merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk melarikan diri, setelah aku melihat perlakuan kasar Desi kemarin pada putriku. Itu yang membuat hatiku semakin sakit dan kecewa.Saat mendengar kabar itu, aku merasa dunia ini seolah runtuh. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Lili, seorang anak kecil yang terpaksa berada di tengah situasi yang sangat membingungkan dan penuh tekanan. Aku tak ingin berdebat dengan Mas Deri, karena rasanya pertengkaran hanya akan memperburuk keadaan, jadi aku memilih untuk mencari Lili sendiri. Rehan yang selalu mendukungku dalam setiap situasi sulit, memutuskan untuk menemaniku dalam mencari Lili. Aku merasa sedikit lebih tenang karena ada Rehan di sampingku, meskipun hatiku masih penuh kecemasan.Kami berdua berkeliling di kompleks
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 30

Setelah kepergian pihak bank yang datang memberikan surat pemberitahuan mengenai penyitaan rumah, suasana rumah Deri dan Desi terasa sangat mencekam. Desi, yang selama ini hidup enak dengan Deri kini benar-benar terpukul. Rumah yang selama ini menjadi tempatnya berteduh bersama suaminya, kini terancam akan hilang. Ketika Desi mendekati Deri yang tampak sedang tenggelam dalam pikirannya, suasana tegang semakin terasa."Mas! Ini apa hah?!" Desi berteriak dengan nada yang penuh amarah, sambil melemparkan surat pemberitahuan dari bank ke arah Deri. Semua perasaan frustrasi dan kekesalan yang ia rasakan meledak begitu saja.Deri yang tadinya sedang memijit keningnya, mencoba untuk menenangkan diri setelah membaca surat tersebut. Namun, ia merasa sangat tertekan. Ketegangan antara mereka semakin memuncak. "Bisa tidak jangan teriak!" ujar Deri dengan nada kesal sambil menatap Desi yang masih berdiri dengan wajah penuh kekesalan. Deri mencoba untuk tetap tenang, meski hatinya bergejolak.N
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status