Aku menarik napas panjang, lalu memegang erat tangan Yasmin."Ya, aku percaya padamu. Masa lalu biarlah berlalu, mulai sekarang aku akan memperlakukanmu dengan baik."Yasmin menatapku dengan mata berkaca-kaca, lalu memelukku erat.Namun, dalam hatiku diam-diam sedang berpikir, pacar baru Dylan, yang juga anak dari pejabat itu, sudah mengungkapkan semuanya kepadanya, bukan?Begitu mereka berpisah, Yasmin akan menjadi pilihan terakhir Dylan!Seperti yang aku duga, malam itu Yasmin berkata ada masalah di rumah dan harus pulang sebentar.…"Nggak apa-apa, pulang saja. Setelah beberapa hari yang melelahkan, ini waktunya kamu beristirahat."Setelah Yasmin pergi, ayahku segera masuk ke bangsal dengan ekspresi muram. Melihat raut wajahnya, hatiku langsung merasa tidak enak."Ayah, ada apa? Apa rencananya ada masalah?"Ayahku mengangkat alisnya, lalu menjawab, "Memang ada sedikit masalah, tapi secara keseluruhan, masih di bawah kendali kita."Rasa ingin tahuku makin besar, jadi aku mendesaknya
Baca selengkapnya