All Chapters of Pria Tersombong Sepanjang Sejarah: Chapter 61 - Chapter 70

Reza tersenyum dan berkata, "Pak Sonny benar."Nolan dibangunkan. Dia mengucek matanya sebelum berdiri dan memberi hormat. "Pak Sonny, kamu sudah datang? Semua barang berharga para bandit ada di dalam gudang. Aku sudah membuat daftar dan sedang menunggu keputusanmu.""Baik. Tuan Nolan benar-benar nggak mengecewakanku!"Sonny tertawa terbahak-bahak, lalu dia mengikuti Nolan ke dalam gudang untuk melihat barang berharga.Nolan mengambil daftarnya, lalu memeriksa satu per satu barang.Sonny menerima daftar tersebut, kemudian berkata pada Reza."Pak Reza, tolong buat daftarnya lagi. Aku akan membacanya, sementara kamu mencatatnya .... 2,5 tahil emas, 17 tahil perak, 7,5 kilo koin tembaga, satu potong kain sutra, tiga potong kain linen halus, beberapa kain linen kasar, beberapa jagung dan beras merah. Sedangkan kain busuk lainnya nggak perlu dicatat."Nolan tercengang.Sonny ini lebih menjanjikan dari yang dia bayangkan.Dia mengira Sonny akan mengorupsi sebagian harta, tapi ternyata dia me

Nolan melihat sekitar, lalu dia mendongak dan berteriak, "Seharusnya tali Sam tersangkut di celah batu. Kalian tarik, lalu coba lagi."Sialnya, tali itu tersangkut erat di celah-celah batu. Mereka tidak bisa menariknya maupun menurunkannya.Sam menjadi panik. Dia memegang tali dan berseru, "Aku akan turun dengan tali tambahan. Kalian berpegangan erat di atas."Nolan melihat sejenak. Seharusnya tidak ada masalah dengan ketinggian mereka. Dengan fisik Sam, dia masih memiliki tenaga untuk sampai ke dasar tebing. Nolan pun berkata, "Aku turun ke bawah dulu. Sam, pelan-pelan saja. Jangan panik."Sam mengangguk. Dia memegang tali tambahan untuk membuka ikatan tali utama di tubuhnya.Nolan perlahan-lahan mendarat. Dia mengambil pohon pinus dari belakang pinggangnya, mengeluarkan pemantik api, lalu menyalakannya dan melihat sekeliling.Mayat dan tulang putih menutupi dasar tebing.Masih ada belasan mayat tergeletak di sana, termasuk para bandit yang melompat dari tebing kemarin dan para pedaga

Nolan membantu Kevin berdiri. "Paman Kevin, aku akan membawamu menemui Pak Sonny sekarang untuk menyelesaikan kasusmu."Kevin menganggukkan kepalanya. Dia, Sarah dan Nolan pun pergi berjumpa dengan Sonny.Mereka barusan keluar dari penginapan ketika Reza datang. Reza tersenyum dan berkata, "Tuan Nolan, Pak Sonny telah mengadakan pesta untuk merayakan kemenanganmu.""Nolan sangat berterima kasih!"Nolan menyunggingkan seulas senyuman, lalu dia bersama Reza pergi ke kantor pemerintah daerah.Sonny benar-benar telah mengadakan pesta. Bahkan ada penyanyi dan penari.Nolan tidak ingin minum, jadi dia berkata, "Pak Sonny, kasus ayah mertuaku, Kevin ....""Tuan Nolan, minum dulu. Setelah minum, kita baru bekerja."Sonny menyeringai. "Orang yang menuduh Kevin Gallie tinggal di kota. Dia nggak bisa kabur."Nolan tidak punya pilihan selain duduk bersama Sarah.Pada jamuan makan di Kerajaan Marlboro, orang-orang duduk di meja terpisah dan di atasnya diletakkan hidangan sederhana serta arak.Sarah

"Aku hanya disuruh menangkap orang. Selebihnya terserah pada Pak Sonny."Nolan menepuk pundak Sarah. "Ayo pergi, Sarah. Aku sangat lelah beberapa hari ini. Aku ingin pulang, mandi dan tidur."Sarah mengangguk, kemudian dia menarik Nolan keluar.Kevin masih memiliki dendam terhadap Leo. Dia sengaja menghajar tinju orang tua itu, kemudian menggertakkan giginya sambil berkata."Paman, aku lupa memberitahumu. Nolan, letnan daerah baru ini, adalah menantuku dan suami Sarah.""Ha?"Leo baru mengerti apa yang terjadi. Dia bersujud sambil berseru, "Sarah, bantu aku memohon pada Tuan Nolan. Setidaknya, lepaskan cucu-cucuku dan biarkan mereka hidup."Saat ini Sarah sudah menaiki kereta.Nolan menunggang kudanya, lalu mengikuti kereta kembali ke penginapan.Kebetulan, dia berpapasan dengan Robby dan Harry.Nolan memutar bola matanya. "Robby, Harry, aku mengajak kalian untuk menghasilkan uang agar kalian berbakti pada ibu kalian. Tapi, kalian malah pergi ke rumah bordil!"Harry tersenyum, lalu ber

Sam berdiri di depan kereta kuda, lalu melambaikan tangannya sambil berteriak."Semuanya, Kak Nolan adalah letnan daerah sekarang. Ke depannya kalian harus memanggilnya Tuan Nolan. Nggak boleh memanggilnya Kak Nolan lagi!""Ha? Kak Nolan menjadi letnan daerah?"Para penduduk desa merasa lebih senang. Satu per satu melangkah maju, lalu membungkuk kepada Nolan. "Tuan Nolan, kamu sudah menjadi penjabat, ya. Ke depannya kamu harus menjaga kami, loh!"Bahkan ada yang berlutut dan bersujud. "Tuan Nolan, kami bersujud padamu!""Kalian nggak perlu begini segan."Nolan melambaikan tangannya. Dia meminta semua orang diam, lalu dia berkata, "Aku juga menerima uang dari perang kali ini. Aku memutuskan untuk membagikan 20 untai koin kepada semua orang.""Wah! Dua puluh untai koin!""Tuan Nolan benar-benar murah hati!""Orang baik!"Para penduduk desa sangat gembira.Orang baik?Nolan sudah sering dicap orang baik. Dia sudah tidak membutuhkannya."Setiap orang akan mendapat 50 koin. Anak-anak di baw