Home / Romansa / Jodohku Komisaris Muda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Jodohku Komisaris Muda: Chapter 11 - Chapter 20

26 Chapters

11. Siapa Laki-laki Itu?

"Hah?" Sejak lama Dinda mengenal Kayla, sepanjang yang ia tahu, Kayla adalah sosok gadis perawan tingting yang polos. Rendra saja butuh waktu lama untuk meluluhkan hati Kayla. Namun, beberapa menit lalu dia mendengar sebuah pengakuan beserta bukti yang menerangkan jika Kayla hamil? sepertinya dunia akan kiamat sebentar lagi. "Sama siapa? Rendra? Kok bisa?" cecar Dinda. "Bukan lah! Iuuh banget gue nda," bantah Kayla, tangannya mengetuk meja sambil bersungut amit-amit jabang bayi. "Ada lah Bapaknya. Nanti kalau gue siap pasti dikenalin," tambah Kayla. Mata Dinda masih mengamati foto berisi janin yang masih begitu kecil. Tadi ia bahkan sempat bertanya di mana letak bayinya. Dinda ataupun Kayla sama-sama tidak memiliki pengalaman mengenai kehamilan. "Di mana Lo ketemu sama Bapak nih bayi?" Dinda menuntut penjelasan dari Kayla lebih lanjut. Lalu cerita mengenai Kayla bertemu seorang laki-laki dan secara random mengajaknya having sex sontak membuat Dinda menganga tak percaya dengan
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

12. Panini

Kevin benar-benar membawa Panini yang Kayla idamkan tiga puluh menit kemudian, wangi roti lapis itu menguar di lobi gedung apartemen Kayla. Ia menatap Kevin yang hanya pakai piyama dibalut jaket. Mata laki-laki itu tampak merah menahan kantuk. Entah kenapa Kayla makin ingin menangis melihatnya. "Maaf merepotkan, aku berusaha cari ini sendiri, tapi nggak ketemu," ungkap Kayla merasa bersalah, mereka duduk di kursi tamu lobi. Tanpa Kevin sadari, ia menatap perempuan yang sedang hamil anaknya itu dengan tatapan penuh kasih sayang. Tadi dirinya memantau Kayla yang keluar dari apartemennya. Jiwa protektif karena merasa Kayla adalah miliknya membuat Kevin secara impulsif menelpon Kayla dan menuruti apa yang perempuan itu inginkan. "Nggak papa Kay, kamu makan aja. Kan tanggung jawab aku juga," ujar Kevin menenangkan. Laki-laki itu memperhatikan Kayla yang makan dengan lahap dalam diam, membukakan botol air minum dan dihadiahi senyuman manis Kayla. Jantung Kevin berdebar lebih cepat da
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

13. Stigma

Kayla kurang tidur semalam. Paginya ia melewatkan sarapan karena kembali merasa mual, jadi Kayla membawa biskuit seperti yang kemarin dokter sarankan. Untungnya ia datang ke kantor tepat waktu karena membawa mobil hari ini. Bulan sudah duduk manis di mejanya, menyapa Kayla ramah. Beberapa rekan Kayla juga sudah di kantor, beberapa masih berkerumun di satu meja, entah membicarakan apa. "Mau biskuit Lan?" tawar Kayla menyodorkan biskuit kemasan dengan keterangan biskuit bayi. Entah kenapa Kayla menyukainya, tidak terlalu membuatnya mual. "Gue udah sarapan," tolak Bulan. Sebenarnya suasana ruangan timnya terasa masih sama seperti kemarin, Kayla merasa makin diperhatikan. Hanya saja, hari ini dia tidak tau kenapa ia menarik pandangan tidak mengenakkan itu dari karyawan yang lain. "Lo tau apoteker di bawah itu tempatnya biang gosip La?" tanya Bulan pada Kayla yang jelas saja dibalas gelengan tak mengerti. "Kemarin, ada yang cerita kalo lo beli testpack di situ. Anak-anak tadi ngo
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

14. Ajakan

Kayla sedang mematikan komputernya saat denting chat dari Kevin ditampilkan di layar ponselnya. Deretan pesan yang menyebutkan jika dia menunggu di basement seperti kemarin membuatnya tersenyum simpul. Mereka baru bertemu dini hari tadi, dan sorenya kembali bertemu. Apakah ini normal? "Gue duluan ya Lan," pamit Kayla pada temannya itu tanpa menunggu balasan Bulan. Sesampainya di basement B3 Kayla mencari mobil berwarna hitam metalik yang Kevin pakai kemarin, namun yang ada hanya mobil HRV putih di sana. Baru saja Kayla akan mengeluarkan ponselnya saat laki-laki yang dicarinya keluar dari mobil putih itu. "Kay, gue di sini." Kevin berjalan menghampiri Kayla, lalu menuntunnya memasuki mobil, memastikan Kayla nyaman duduk di dalam mobilnya. Tertawa kecil melihat tatapan bingung Kayla. "Kan kemarin sudah aku bilang mau ganti mobil," jelas Kevin. Mata Kayla membola kaget, sungguh itu terdengar seolah mengganti sepatu atau mengganti pelindung ponsel yang harganya hanya puluhan ri
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

15. Gorgeus

"Kamu sadar dengan ucapanmu?" tanya Kevin.Kayla mengangguk kecil. Di bawah meja, kakinya dengan seduktif menelusuri paha Kevin, jari-jarinya merambat makin dalam membuat Kevin mengeraskan rahangnya menahan sesuatu."Kata dokter Mia kalau masih trimester awal...""Kalau trimester awal perlakukan dengan lembut. Kev, aku yang pengen," rengek Kayla manja. Jika bukan pada Kevin, maka Kayla tidak percaya ia bisa sebinal dan terkesan menggoda lebih dulu pada laki-laki.Kevin mengetukkan jari telunjuknya ke meja, terlihat berpikir keras."Apartemenmu? Kalau sudah melakukannya aku tidak akan bisa berhenti, namun aku akan pastikan untuk melakukannya dengan lembut." Janji Kevin. Bersama Kayla semua gairahnya tidak bisa tertahankan. Kontrol dirinya menghilang dan sifat obsesifnya meraung untuk keluar.Ia gandeng tangan Kayla keluar dari restoran tersebut, meminta pelayan untuk mengemas satu pesanan gelato rasa cokelat untuk dibawa pulang. Tangan Kayla dengan nakal menggoda Kevin selama perjalan
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

16. Makan Pagi

Tentu saja Kayla menolak keras ronda kedua itu, energinya sudah habis dan yang ingin Kayla lakukan hanya membersihkan diri lalu tidur. Kevin tertawa karena penolakan itu, sadar jika Kayla sedang hamil muda dan harus dijaga keadaannya. Hanya saja beberapa waktu kemudian, saat jam dinding menunjukkan pukul dua malam, cacing-cacing di perut Kayla memberontak dan mengganggu tidurnya yang nyenyak. Ia menatap punggung Kevin yang tengah tertidur nyenyak. Jangan berpikir posisi tidur mereka masih berpelukan tanpa baju seperti kisah di novel romantis yang sering orang baca. Kayla dan Kevin tidur saling memunggungi dan sudah berpakaian lengkap. Kevin meminjam kaus dalam kebesaran milik Kayla yang tentunya kekecilan bagi Kevin. Kayla sedikit bimbang mengganggu tidur Kevin, namun suara perutnya yang berbunyi membuatnya memantapkan niat. "Kevin, bangun," cicit Kayla. Ia mengguncang tubuh laki-laki itu beberapa kali sebelum akhirnya gumaman Kevin menyahuti Kayla. "Kev, aku lapar. Ayo bangun,
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

17. Kagetnya Dinda

Urusan bosnya selesai lebih awal sehingga Dinda bisa pulang pagi ini dan menyiapkan pertemuan bisnis untuk bosnya lebih cepat. Sebenarnya dia hanya ingin mandi dan mengganti kemejanya sebelum ke kantor lagi, tapi Dinda dikejutkan dengan sepatu pantofel pria yang ada di depan pintu,terkesan dilepas serampangan. Selama ini pekerjaan Dinda adalah sekretaris sekaligus asisten pribadi, jadi Dinda hafal jika sepatu tersebut berasal dari brand ternama yang pemesannya harus menunggu list berbulan-bulan. Pertanyaannya, kenapa bisa sepatu itu ada di apartemennya? Dinda melangkah lebih dalam ke apartemennya. Living room sekaligus ruang tamu apartemennya tampak lebih berantakan, dengan sofa yang sedikit bergeser dari tempatnya dan es krim yang meleleh terlalu lama. Lalu, celana dalam! Dinda menoleh ke kamar Kayla yang pintunya masih tertutup, hendak mendekat dan bertanya siapa tamu yang dibawanya, tapi belum sempat melangkah, ia mendengar pintu itu dibuka, kemudian.. "Aaaaaa!" teria
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

18. Kekacauan Pagi Hari

Mata Kayla mengerjap merasakan cahaya matahari yang masuk di sela-sela gorden kamarnya, membuat silau dan mengganggu tidurnya, memaksa Kayla untuk bangun lebih awal. Wajah Kayla memerah mengingat dirinya terkesan begitu murahan? semoga itu hanya asumsinya saja. Jangan lupa, pria yang diundangnya untuk menemani malam panjang karena hormon yang mengganggu, saat ini masih tertidur di sampingnya. Sepertinya jauh lebih lelah daripada Kayla. Jangan kira wajah Kevin saat bangun tidur seperti di drama yang sering di tonton, tetap outstanding meskipun tidur semalaman. Wajah Kevin memang tetap tampan, tapi berantakan dengan bekas lipatan bantal di pipinya, juga rambut yang kering, dan mulutnya yang sedikit menganga. Well tetap saja Kevin terlihat sempurna dengan hidungnya yang mancung, dan alis tebal, jangan lupa bulu matanya yang lentik terlihat lebih sempurna ketika sedang memejamkan mata. Pelan-pelan, Kayla merapikan rambut Kevin yang berantakan. Sampai hari ini dia masih tidak mengenal
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

19. Siapa Laki-laki Itu (2)

Setelah memastikan Kayla memakan sesuatu, barulah Kevin lega dan melepas Kayla ke kantor dengan tenang. Baru hari ini dia menghadapi Kayla dengan morning sickness nya. Sepertinya kondisi ini cukup parah karena Kayla nyaris tidak bisa memasukkan apapun ke perutnya, sedikit saja aroma makanan itu tercium olehnya, maka siap-siap saja mual yang dahsyat kembali menyerang Kayla. Belum selesai dengan itu, lagi-lagi Kayla dihadapkan dengan keadaan kantor yang bersuasana kurang menyenangkan. oh tuhan jika bukan karena gajinya aku pasti memilih tinggal dirumah saja, batin Kayla. Bahkan, pagi ini Bulan menatapnya dengan tatapan yang kurang menyenangkan. Belum sempat Kayla mendudukkan badannya, Bulan sudah menyerangnya bersama beberapa karyawan kantor dengan pertanyaan yang tidak Kayla mengerti. "La, kita ngga masalah kalau lo hamil dan sebagainya, karena itu urusan pribadi lo. Kita juga ikut sedih dengan kasus viral lo beberapa waktu lalu. Tapi kenapa lo malah ikutan jadi pelakor?" tanya Bula
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

20. Terkuak

Kevin baru saja keluar dari kompleks gedung Kubik Group saat Fabian melaporkan mengenai berita yang sedang naik. Belum sempat memberikan perintah apa-apa saat Abbas, kepala tim data analyst meneleponnya dan menginformasikan mengenai Kayla yang sepertinya mengetahui berita itu.Entah karena apa, Kevin meminta Fabian menghentikan mobilnya, lalu sekuat tenaga dia berlari menuju gedung itu lagi dan naik menuju ruangan Kayla. Kevin datang tepat waktu menyangga tubuh Kayla yang tumbang karena terlalu syok dengan kejadian tadi. Fabian yang berdiri di belakangnya ikut terkejut, jika intuisinya benar, maka perempuan yang sedang digendong atasannya adalah perempuan hamil yang beberapa waktu belakangan dipantau oleh bosnya itu."Langsung ke rumah sakit saja pak, mobilnya sudah menunggu di bawah," ujar Fabian, bergerak cepat mengatasi apa yang dihadapi Kevin.Abbas yang juga mengikuti di belakang memandang khawatir pada Kayla, juga takut dengan tatapan Fabian dan Kevin."Saya benar-benar minta m
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status