Selesai dari gym, gue langsung menuju locker room buat ngambil tas. Langkah gue santai, tapi dalam hati masih terbayang-bayang obrolan sama Mas Arsen tadi. Rasanya hari ini salah satu momen terbaik sepanjang bulan. Pas gue keluar dari pintu gym, tiba-tiba mata gue menangkap sosoknya lagi di parkiran. Dia lagi jalan ke arah mobilnya, tapi sempat nengok ke gue. "Ran, saya duluan ya," katanya sambil melambai santai, senyumnya—ya ampun—itu senyuman paling manis yang pernah gue lihat. Asli, gak bohong. Gue buru-buru balas lambaian tangannya sambil senyum juga. "Hati-hati di jalan, Mas Arsen," jawab gue, suaranya setenang mungkin, walau hati udah kayak kembang api di malam tahun baru. Dia cuma angguk, terus masuk ke mobilnya, sebuah Mercedes hitam yang sleek banget, pas banget sama auranya yang elegan. Gue diem sejenak, ngeliatin mobil itu meluncur pergi dari parkiran. Rasanya campur aduk, seneng, gugup, tapi juga sedikit gak sabar buat ketemu dia lagi. Sambil jalan ke mobil, gue
Last Updated : 2025-01-13 Read more