All Chapters of Pertemuan Kedua Dengan Tuan Takdir: Chapter 21 - Chapter 25

25 Chapters

BAB 21 Seperti bukan memperlakukan karyawannya

Wilson pun teringat kejadian kemarin pagi. Itu terjadi begitu cepat, seketika dirinyapun flashback dengan wajah sedikit lelah dan jengkel. Wilson yang pada hari itu sudah cukup direpotkan dengan mengurus pertemuan bisnis dan urusan lainnya pun tiba - tiba ditelpon oleh Tuannya tersebut untuk segera kembali ke perusahaan. Nadanya terdengar dingin dan mendesak. Dia disuruh kembali dengan cepat. Wilson sempat berpikir itu mungkin adalah urusan mendesak dan penting atau terjadi suatu masalah, namun setelah Wilson bergegas kembali ke kantor dan masuk kedalam ruang kerja David untuk menghadap. "Tuan, apa ada masalah?" Wilson terengah - engah karena dirinya terburu - buru datang, namun seketika itu juga dahinya berkerut melihat David sedang duduk santai bersandar pada kursi kerjanya dengan mata terpejam. "Oh.. Sudah datang." David dengan santai, matanya terbuka dengan tatapan tertunduk kearah Wilson. Wilson hanya menjawab dengan anggukan. Seketika David berdiri dan pergi kelua
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 22 Sebuah izin dan sesuatu

Wilson pun terkejut dengan pemandangan yang baru saja ia lihat.‘Lagi?’ Batinnya, dahinya mengerut kebingungan.‘Apa aku gk salah lihat lagi? Tuan David, tersenyum ‘lagi'?’’ Masih dalam batin seorang asisten pribadi yang menatap Tuannya yang sedang tersenyum menatap jauh keluar jendela tersebut.Entah apa yqng ada dipikirannya saat ini.Dahi Wilson berkerut kebingungan.Mungkin merasa tak mendapat respon dari sang bawahan, pandangannya berubah beralih menatap dingin sosok Wilson, senyum yang terukir di bibirnya seketika pudar digantikan oleh ekspresi yang menunjukkan sikap ketenangan. David berdeham sambil menarik kerah kemejanya yang tidak berantakan.Matanya terpejam kedua tangannya bertopang didagu."Kamu.." Matanya masih terpejam dengan dagunya yang masih bertopang di tanganya seolah sedang memikirkan sesuatu.Seketika Wilson menegang. Buah adamnya naik turun menelan ludah menantikan perkataan bosnya tersebut selanjutnya."Y-ya, Tuan.." Wilson menelan ludah, jakunnya naik turun
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

BAB 23 Aku juga ingin mencobanya

Tangannya mengepal melihat sosok dalam foto di layar laptopnya itu."Hm.. Ternyata dia.." Seketika ekspresi David menjadi sangat serius, ada kilatan amarah dan posesif dalam matanya."Liana.. Sama dia sekalipun, gk akan ku kasih. Jangan harap..."Tangannya mengepal, beberapa saat kemudian jari - jarinya dengan cekatan menggerakan mouse mengarahkan kursor dengan tepat pada suatu halaman.Matanya menatap serius dan menjelajahi dengan cermat isi halaman tersebut."Kita lihat saja nanti..."Kemudian dirinya menelpon seseorang......KlikBunyi pintu terbuka.Wilson mendongak dengan ekspresi agak senang.Liana tersenyum ramah melihat sosok Wilson yang sedang duduk di meja kerjanya yang menatap kerah Liana dengan riang."Kamu sudah kembali?" Wilson memiringkan kepalanya pandangannya teralih kearah dua cangkir dengan kepulan asap yang berada dalam genggaman Liana. Alis Wilson menyatu seolah 'Apa sebegitu beratnya tugas yang diberikan, sampai harus minum dua cangkir? Kenapa tidak pakai yang
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

BAB 24 Diri sendiri yang tidak masuk akal

David's PoV Entah mengapa melihat ekspresinya tadi yang begitu senang dan puas saat melihat dekorasi ruang kerjanya membuatku memiliki suasana hati yang cukup cerah dan bagus hari ini. Tanpa sadar senyuman dibibirku terukir tipis. Aku menatap jauh langit biru yang cerah di luar jendela. Seketika terlintas dalam benakku apa yang barusan saja ku lihat. Reaksinya terlihat senang dan nyaman, terutama saat menggambarkan perasaannya pada bunga melati di dalam lukisan itu. Wilson sungguh terima kasih, pengaturannya tidak buruk juga. Bahkan sangat baik."Liana.. Aku masih ingat detail tentangmu, semua.. Termasuk apapun yang kamu sukai.. Sekarang akan kuberikan perlahan." Aku tersenyum puas dengan mata terpejam kemudian kembali membukanya untuk melihat pemandangan hamparan satu kota Lincoln dari jendela yang sedang ku tatap. "Heh, gadis kecil masih bersemangat dan penuh tekad seperti dulu ha. Kita lihat saja bagaimana kedepannya, bukan berarti aku gk akan memberikanmu pelajaran, gadis n
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

BAB 25 Jangan salahkan aku itu menyesakkan

David's PoVDan setelahnya dia membuatku agak dongkol. "Kalau begitu cuti lima hari boleh?" Wilson bertanya dengan ragu dan canggung. "Boleh.." Jawabku dengan santai, tenang dan halus. Mataku masih sibuk dengan berkas - berkas di hadapanku ini. "Bagaimana kalau satu minggu?" Tanyanya lagi aku dapat mendengar keraguan dqlam nada bicaranya. Namun tak masalah. Kalau dia mau begitu akan kuberikan. "Boleh.." jawabku masih sama. "Kalau satu bulan..... B-boleh?" Hatiku terasa dongkol, pandanganku masih menunduk dan sudut mataku sedokit berkedut kesal namun aku kembali tenang. "Boleh.. Segitu juga gk masalah.." Namu aku masih menjawabnya dengan sama, sangat tenang. "Hah? Serius? Tuan..." Aku dapat mengetahui bahwa dia terkejut tanpa melihat ekspresinya, hanya dengan nada bicaranya. "Tentu saja." Ku hentikan aktivitasku, kemudian aku mendongak menatap Wilson dengan senyuman yang menyiratkan kedongkolan.Sebelum mulut Wilson terbuka untuk mengatakan sesuatu yang masih tertahan di da
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status