Dering ponsel Bima begitu meraung-raung. Panggilan kedua baru diangkat. "Mas! Kemana aja sih, kok lama banget ngangkatnya?""Assalamualaikum, Putri cantik!" "Ish!" Putri memutar kedua bola matanya dengan kesal."Biasakan, kalau menelpon itu, ucapkan salam yang utama!" "Iya! Iya! Maaf! Eh, Mas. Aku mau tanya, Mbak Fani ada izin sama kamu buat pergi pagi ini?" “Pergi? Ehm, kayaknya nggak ada bilang sih, Dek. Cuma nggak tau deh … ya, mungkin Mas lupa atau kurang dengar. Mbakmu tadi ada telepon sih.""Ikh, kamu ini gimana sih, Mas? Istrimu tuh, udah menor kayak mau konser dandannya. Katanya mau arisan!" ucap putri dengan kesal."Oh, ya udah kalau mau arisan, aku nggak apa-apa kok. Eh tapi, sekarang Giselle sama kamu jadinya?” Suara bariton yang khas dari seberang telepon membuat Putri bertambah kesal.Feeling-nya soal Fani yang tak izin pada sang suami ternyata benar. Tapi sang kakak seolah tak mempermasalahkannya.“Ya nggak lah! Anakmu sama Bu Nur, nggak tau juga itu istrimu nanti pe
Last Updated : 2024-12-18 Read more