Home / Fantasi / Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi: Chapter 161 - Chapter 170

191 Chapters

Antara Cahaya dan Kegelapan

Zhen tetap berdiri tegak, tidak bergerak sedikit pun meskipun hawa panas dari makhluk itu semakin meningkat. Guo Lian dan yang lainnya mulai mundur beberapa langkah, menyadari bahwa tekanan energi yang dipancarkan makhluk ini bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan.> Zhen: "Kami tidak datang untuk mengganggu atau merusak tempat ini. Aku hanya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi di sini."Makhluk api itu menggeram, nyala api di tubuhnya berkobar lebih tinggi. Namun, tatapan tajam Zhen tidak goyah.> Makhluk Api: "Tempat ini telah dikutuk... sejak ras iblis menyentuh kekuatan matahari!"Zhen tersentak. Ras iblis? Apakah ini ada hubungannya dengan berita tentang rencana mereka menyerang kampung halamannya?> Zhen: "Apa maksudmu? Jelaskan!"Makhluk itu menatap Zhen, seolah menilai apakah pemuda ini pantas mengetahui kebenarannya. Setelah beberapa saat yang terasa lama, nyala api di tubuhnya meredup sedikit, dan suaranya berubah menjadi lebih stabil.> Makhluk Api: "Beberapa waktu lalu
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Kembali ke Langit Pertama

Langit Ketiga kembali tenang setelah Zhen menyelesaikan ujiannya. Cahaya matahari yang sebelumnya redup kini bersinar terang, menyelimuti kuil dengan kehangatan suci. Namun, di dalam pikirannya, badai baru mulai berkecamuk.Ras iblis… Mereka bukan hanya mencoba menodai kekuatan Langit Ketiga, tetapi juga bergerak menuju tempat yang lebih penting baginya—kampung halamannya, Klan Ling.> Zhen (dalam hati): “Jika mereka menargetkan klanku, berarti ada sesuatu di sana yang mereka inginkan. Tapi apa?”Sebelum dia bisa berpikir lebih jauh, makhluk api penjaga kuil mendekat, tubuhnya berkobar dengan api emas.> Makhluk Api: "Kau tampaknya menyadari ancaman yang akan datang, Ling Zhen."> Zhen: "Apakah kau tahu sesuatu tentang rencana mereka?"> Makhluk Api: "Aku hanyalah penjaga tempat ini, tetapi aku bisa merasakan getaran kekacauan yang mulai menyebar di luar Langit Ketiga. Jika kau ingin jawaban, kau harus menemui Penguasa Langit Ketiga."Zhen mengernyit. Sejak tiba di Langit Ketiga, dia
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Kedatangan Jendral Ketiga Ras Iblis

Zhen tiba di langit di atas benteng utama Klan Ling. Di bawahnya, medan perang terbentang luas—pasukan iblis mengepung benteng, sementara para anggota klan berusaha bertahan dengan segala daya mereka. Teriakan pertempuran menggema, disertai ledakan energi yang menghancurkan tanah dan bangunan.Namun, yang paling menarik perhatian Zhen adalah sosok yang berdiri di depan gerbang benteng. Seorang pria paruh baya dengan jubah klan Ling, tubuhnya berlumuran darah, tetapi matanya tetap tajam dan penuh tekad.> Zhen (dalam hati): "Ayah…!"Ling Jian, ayahnya, berdiri di garis depan, mengayunkan pedangnya untuk menahan serangan dari iblis-iblis yang berusaha menerobos masuk. Wajahnya dipenuhi luka, tetapi dia tidak mundur sedikit pun.Zhen merasakan dadanya sesak. Dulu, hubungan mereka penuh konflik, tetapi sekarang, melihat ayahnya mempertaruhkan nyawa untuk melindungi klan, dia tidak bisa tinggal diam lebih lama.Dengan satu gerakan cepat, dia turun seperti meteor, tangannya menyatu dalam se
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Ledakan Es Abadi

Mo Yaxin menyeringai, matanya semakin berkilat merah.> Mo Yaxin: "Bagus! Jika kau punya nyali untuk menantangku, tunjukkan apakah kau memang layak disebut sebagai penerus tujuh elemen legendaris!"Tiba-tiba, energi kegelapan di sekitar tubuhnya bergejolak, menciptakan pusaran hitam yang menghisap udara di sekitarnya. Langit berubah gelap, dan tekanan yang ia pancarkan semakin menindas.Zhen mempererat cengkeramannya, merasakan getaran dari medan perang yang berguncang karena benturan energi mereka.> Zhen (dalam hati): "Kekuatan ini… dia bukan hanya iblis biasa. Dia pasti telah melewati banyak pertempuran untuk mencapai tingkat ini."Namun, alih-alih merasa gentar, api semangat Zhen justru semakin membara. Dengan napas yang teratur, dia mulai mengaktifkan siklus elemen dalam tubuhnya.> Zhen: "Kalau begitu, mari kita lihat apakah kau bisa menahan serangan ini!"Benturan Dua KekuatanZhen melangkah maju dan dalam sekejap, dia menghilang dari pandangan, muncul tepat di belakang Mo Yaxi
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Pasukan Iblis Tiba di Perbatasan

Zhen segera memperkuat tubuhnya dengan elemen tanah dan angin, meningkatkan pertahanan serta kecepatannya secara bersamaan. Mo Yaxin menerjang dengan cakarnya yang dipenuhi energi kegelapan, menciptakan riak dahsyat di udara.> Zhen (dalam hati): "Jika aku terus bertahan, aku akan kehabisan energi lebih dulu. Aku harus mengakhiri pertarungan ini sekarang juga!"Dia menggenggam pil merah keemasan di tangannya—Pill Pembakar Jiwa—pil yang dapat meningkatkan kekuatan untuk sementara dengan mengorbankan sebagian esensinya.> Zhen: "Aku tak punya pilihan lain!"Dia menelan pil tersebut, dan seketika aura tubuhnya membara, meningkatkan daya serangannya beberapa kali lipat. Dengan kecepatan luar biasa, dia menghilang dari pandangan dan muncul di belakang Mo Yaxin, melancarkan serangan gabungan elemen api dan petir.> Zhen: "Tebasan Naga Petir!"Kilatan petir bercampur api menyambar Mo Yaxin dengan ganas. Makhluk iblis itu mencoba bertahan, tetapi tubuhnya mulai terkoyak oleh kekuatan gabungan
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Elemen Kegelapan

Fajar belum sepenuhnya menyingsing ketika Zhen melangkah keluar dari kediamannya, mengenakan jubah tempur berwarna hitam dengan corak emas yang melambangkan identitasnya sebagai pewaris Klan Ling. Di hadapannya, sekelompok elit klan sudah berkumpul—sekitar dua puluh orang, semuanya ahli dalam berbagai seni bela diri dan sihir.Lin Hai dan Yulan juga hadir, berdiri di barisan depan.> Lin Hai: "Aku tahu kau tak akan membiarkan kami tertinggal, Zhen."> Yulan: "Ini bukan hanya perangmu. Jika ras iblis benar-benar ingin menguasai tanah kita, maka kami juga memiliki alasan untuk melawan."Zhen mengangguk. Dukungan mereka sangat berarti baginya.> Zhen: "Baik. Kita akan bergerak cepat dan diam-diam menuju perbatasan selatan. Aku ingin melihat situasi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut."Kelompok itu segera bergerak, menggunakan teknik ringan mereka untuk melintasi hutan dengan cepat.Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di titik pengintaian yang menghadap ke lembah t
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Rahasia Langit Ketiga

Zhen mengerahkan seluruh kekuatannya. Energi petir yang menyelimuti tinjunya bergetar, menyambar udara sekitarnya dengan suara gemuruh yang menggetarkan tanah.> Pria Bertopeng: "Menarik..."Dengan satu gerakan cepat, pria bertopeng itu mengangkat tangannya, dan bayangan pekat muncul dari bawah kakinya, membentuk perisai hitam pekat.BOOM!Tinjunya menghantam perisai bayangan itu. Percikan energi meledak di sekitar mereka, menciptakan gelombang kejut yang mengguncang area tersebut. Namun, Zhen merasakan sesuatu yang aneh—serangannya seolah diserap oleh perisai tersebut!> Zhen (dalam hati): "Dia menyerap energi seranganku?!"Pria bertopeng itu tersenyum di balik topengnya, lalu mendorong tangannya ke depan. Energi yang tadi diserapnya tiba-tiba dilepaskan kembali dalam bentuk ledakan bayangan yang dahsyat!Zhen melompat mundur, dengan cepat membentuk penghalang elemen tanah untuk meredam ledakan tersebut. Namun, dampaknya tetap cukup kuat untuk membuatnya terdorong ke belakang beberap
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Pertempuran di Gerbang Dimensi

Bab Berikutnya: Kembali ke Klan, Bahaya yang MenantiPerjalanan menuju Langit Pertama bukanlah sesuatu yang mudah. Zhen, Yulan, dan Lin Hai menembus lapisan demi lapisan energi langit, menggunakan formasi khusus untuk mempercepat perjalanan mereka. Namun, di dalam hati Zhen, ada perasaan gelisah yang tak kunjung hilang.> Zhen (dalam hati): "Ayah... aku harus sampai sebelum semuanya terlambat."Langit mulai berubah ketika mereka mendekati batas Langit Ketiga dan Langit Kedua. Namun, saat itu juga, bahaya pertama muncul.---Saat mereka melintasi salah satu gerbang dimensi, tiba-tiba langit bergetar hebat. Bayangan hitam melesat turun dari atas, membentuk formasi pengepungan.> Lin Hai: "Sial! Ini perangkap!"Dari kabut gelap yang muncul, sosok-sosok berjubah hitam dengan aura jahat berdiri menghalangi jalan mereka. Pemimpinnya, seorang pria dengan mata merah gelap, tersenyum sinis.> Pria Mata Merah: "Ling Zhen... akhirnya kau keluar dari sarangmu."Zhen menyipitkan matanya.> Zhen: "
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Rahasia Darah Ling Zhen

Setelah pertempuran berakhir, Klan Ling mulai membangun kembali desa mereka yang hancur. Zhen duduk di dalam aula utama klan, berhadapan langsung dengan ayahnya, Ling Tian. Di sekeliling mereka, beberapa tetua klan duduk dalam keheningan, menunggu dengan waspada.> Ling Tian: "Zhen, sebelum ibumu meninggal, dia memberitahuku sesuatu yang selama ini kusembunyikan darimu. Aku tak ingin kau terbebani, tapi sekarang... aku tak bisa lagi menahannya."Zhen menatap ayahnya dengan tajam.> Zhen: "Rahasia ini... apakah ada hubungannya dengan iblis yang menyerang kita?"Ling Tian mengangguk, wajahnya penuh beban.> Ling Tian: "Ibumu... bukan manusia biasa, Zhen. Dia berasal dari garis keturunan kuno yang disebut Darah Kaisar Surga Gelap."Ruangan menjadi sunyi seketika. Para tetua klan menatap satu sama lain dengan ekspresi terkejut.> Tetua Klan: "Darah Kaisar Surga Gelap?! Itu bukan hanya legenda?"Zhen menggertakkan giginya.> Zhen: "Apa maksudmu, Ayah? Apa sebenarnya garis keturunan itu?"L
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Pusat Kekuatan Sejati Langit Ketiga

Angin malam berdesir pelan, membawa hawa dingin yang menusuk. Zhen berdiri tegak, tangannya menggenggam erat gagang pedangnya. Tiga pria berjubah hitam mengelilinginya dengan senyum penuh ejekan. > Pemimpin Kelompok: "Sepuluh jurus? Aku ragu kau bisa bertahan sampai lima jurus."Zhen tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia mengaktifkan Qi Elemen Angin, membuat tubuhnya terasa lebih ringan dan gesit. Srak!Salah satu pria melesat lebih dulu, tangannya dipenuhi energi hitam yang membentuk cakar tajam. Serangannya cepat, langsung mengarah ke leher Zhen! > Zhen (dalam hati): "Cepat, tapi belum cukup."Dengan satu langkah ringan, Zhen menghindar ke samping, lalu membalas dengan tebasan horizontal. Lawannya mundur, nyaris terkena serangan. > Pria Berjubah: "Hm, refleks yang bagus."Dua lawan lainnya tak memberi kesempatan. Mereka menyerang bersamaan, satu dengan tinju berlapis energi gelap, satu lagi dengan pedang tipis yang memancarkan cahaya ungu. Zhen tetap tenang. Benturan per
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status