Ledakan petir melesat dari tangan Yan Qingshan, menyambar ke arah Zhen dengan kecepatan luar biasa. Udara bergetar, dan tanah di bawah mereka mulai retak akibat tekanan energi yang dilepaskan.Namun, Zhen tidak mundur. Dengan cepat, dia mengangkat tangannya dan memanggil elemen tanah serta angin. Dalam sekejap, sebuah perisai batu terbentuk di depannya, diperkuat oleh pusaran angin yang menyelimuti permukaannya.BOOM!Serangan petir menghantam perisai Zhen, menciptakan percikan energi yang menyebar ke segala arah. Beberapa pengamat yang terlalu dekat terpaksa mundur karena tekanan yang dihasilkan.Yan Qingshan menyeringai. “Refleks yang bagus. Tapi apakah itu cukup?”Dia menggerakkan jarinya, dan dari langit, muncul puluhan tombak petir yang berkilauan. Masing-masing mengandung kekuatan penghancur yang bisa merobohkan gunung.Zhen menyipitkan matanya. Dia tahu bahwa ini bukan pertarungan biasa. Yan Qingshan bukan hanya seorang tetua sekte, tetapi juga salah satu ahli paling dihormati
Zhen meninggalkan Istana Langit Ketiga dengan pemikiran yang berat. Warisan Langit Ketiga bukan sekadar teknik, melainkan pemahaman tentang keseimbangan antara kultivasi dan alkimia. Untuk mendapatkannya, dia harus menemukan Bunga Roh Esensi di Lembah Harmoni—sebuah tugas yang terdengar sederhana, tetapi dari nada bicara Penguasa Langit Ketiga, Zhen tahu bahwa ujian ini tidak akan mudah.Langkahnya mantap saat dia melangkah ke arah gerbang teleportasi yang akan membawanya ke lembah tersebut. Begitu dia memasuki gerbang, dunia di sekitarnya berputar, dan dalam sekejap, dia sudah berdiri di tepi sebuah lembah yang dipenuhi kabut keemasan.---Lembah Harmoni adalah tempat yang aneh. Tidak ada suara burung atau angin yang berdesir, hanya kesunyian yang mendalam. Tanahnya ditumbuhi tanaman langka, dan energi spiritual yang mengalir terasa murni, namun juga memiliki ketidakseimbangan yang sulit dijelaskan.> Zhen (dalam hati): “Kalau ini ujian tentang harmoni, pasti ada sesuatu yang harus k
Dengan Bunga Roh Esensi di tangannya, Zhen kembali ke Istana Langit Ketiga. Gerbang teleportasi membawanya langsung ke aula utama, di mana Penguasa Langit Ketiga sudah menunggunya dengan tatapan tajam namun penuh ketenangan.> Penguasa Langit Ketiga: “Kau kembali lebih cepat dari yang kuduga. Itu berarti kau telah memahami makna ujian ini.”Zhen mengangguk dan menyerahkan bunga itu. Begitu bunga tersebut menyentuh telapak tangan Penguasa Langit Ketiga, cahaya keemasan menyelimuti ruangan.> Zhen: “Aku belajar bahwa harmoni bukan tentang mengendalikan lingkungan, tetapi tentang menyatu dengannya.”Penguasa Langit Ketiga tersenyum tipis.> Penguasa Langit Ketiga: “Bagus. Pemahaman ini akan membantumu, bukan hanya dalam kultivasi, tetapi juga dalam alkimia.”Dia mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, sebuah gulungan kuno melayang di udara. Energi murni mengalir darinya, memenuhi ruangan dengan aura yang dalam dan menenangkan.> Penguasa Langit Ketiga: “Ini adalah teknik inti dari waris
Setelah menemukan jejak energi iblis dalam bahan-bahan penyulingan pil, Zhen tahu dia tidak bisa menganggap remeh situasi ini. Sekte Daun Abadi adalah salah satu pilar alkemis di Langit Ketiga, dan jika mereka sudah disusupi, maka kemungkinan besar ini hanyalah permulaan.Tetua Han Mei berdiri dengan wajah tegang.> Tetua Han Mei: “Jika benar ada energi iblis yang merusak bahan-bahan kami, maka kita harus mencari sumbernya segera.”> Zhen: “Dari mana sektemu mendapatkan bahan-bahan ini?”Tetua Han Mei melambaikan tangannya ke salah satu murid sekte, seorang pria bertubuh kurus dengan jubah hijau muda.> Tetua Han Mei: “Qin Yu, kau yang bertanggung jawab atas pasokan bahan. Jawab pertanyaan Ling Zhen.”Murid bernama Qin Yu tampak ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab.> Qin Yu: “Kami mendapatkan bahan dari berbagai sumber, tetapi sebagian besar berasal dari Pasar Obat Langit di kota utama. Namun, beberapa bulan terakhir, kami juga menerima pasokan dari seorang pedagang keliling bernam
Wei Liang melesat melewati kerumunan Pasar Obat Langit dengan kecepatan tinggi, tubuhnya seperti bayangan yang sulit ditangkap. Namun, Zhen tidak membiarkan targetnya lolos begitu saja.> Zhen: “Hmph, kau kira bisa kabur dariku?”Dengan satu langkah, tubuhnya melesat seperti kilat, menggunakan teknik gerakan Bayangan Petir untuk menutup jarak. Wei Liang menyadari ancaman itu dan dengan cepat meraih sebuah kantong kecil di pinggangnya, melemparkan sejumput serbuk ke udara.WHUUSH!Kabut hitam langsung menyebar, menutupi sekeliling dan mengaburkan pandangan. Para pedagang dan pembeli di sekitar berteriak panik, mundur ketakutan.> Wei Liang: “Hahaha! Anak kecil, kau tidak tahu siapa yang sedang kau hadapi! Jika kau terus ikut campur, aku jamin kau akan berakhir lebih buruk dari yang kau bayangkan!”Zhen tidak menjawab. Dengan satu gerakan tangan, dia mengaktifkan Api Roh Surgawi, membakar kabut hitam dalam sekejap.WUSH!Kabut menghilang, tetapi Wei Liang sudah jauh di depan, melompati
Di dalam aula utama Sekte Gunung Azure, beberapa tetua sudah berkumpul. Suasana ruangan dipenuhi tekanan kuat dari para ahli yang sedang berdiskusi serius. Begitu Zhen masuk, semua mata langsung tertuju padanya.> Tetua Mo: "Ling Zhen, kau akhirnya kembali. Kami baru saja menerima kabar buruk dari Langit Pertama.”Zhen mengepalkan tangannya.> Zhen: "Aku sudah mendengar sedikit di gerbang. Tolong jelaskan lebih rinci, Tetua Mo."Tetua Mo mengangguk, lalu mengeluarkan gulungan pesan dan membukanya.> Tetua Mo: "Menurut informasi yang kami terima, sekelompok pasukan iblis muncul di dekat wilayah klanmu. Mereka belum menyerang secara langsung, tetapi tanda-tanda aktivitas mereka menunjukkan bahwa ini bukan kunjungan biasa."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa tujuan mereka? Kampung halamanku bukan tempat strategis bagi ras iblis. Mengapa mereka tiba-tiba tertarik?"Seorang tetua lain, Tetua Han, menjawab dengan nada serius.> Tetua Han: "Kami menduga ini berkaitan dengan peninggalan ku
Zhen kembali ke sekte dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan. Peninggalan kuno? Garis keturunan? Apa yang sebenarnya dirahasiakan tentang dirinya?Saat tiba di paviliunnya, dia segera mengambil beberapa gulungan kitab kuno yang membahas sejarah keluarganya. Ayahnya jarang membicarakan masa lalu, dan ibunya sudah lama tiada. Jika ada sesuatu yang berkaitan dengan garis keturunannya, maka mungkin ada petunjuk di dalam kitab-kitab ini.Namun, belum sempat dia membuka gulungan pertama, suara langkah kaki terdengar dari luar.> ???: "Ling Zhen, keluar dan hadapi aku!"Zhen menghela napas. Sudah bisa ditebak. Dia keluar dari paviliun dan menemukan seorang pemuda berbaju hitam dengan tatapan penuh amarah berdiri di halaman.> Zhen: "Siapa kau?"> Pemuda: "Aku Wei Tian, murid utama dari Sekte Langit Hitam. Aku datang untuk menantangmu!"Mendengar nama itu, Zhen ingat bahwa Sekte Langit Hitam adalah sekte tempat Shen Lu pernah menjadi tetua. Apa mungkin kehadiran Wei Tian ada hubungannya deng
Wei Tian menyadari bahaya yang mengancamnya. Makhluk iblis di belakangnya meraung dan mulai menyatu dengan tubuhnya, membuat matanya bersinar merah darah. Aura hitam menyelimuti tubuhnya, dan cakarnya tumbuh semakin tajam.Wei Tian: "Kalau kau ingin melihat kekuatan sejati, maka aku akan menunjukkan padamu!"Dia melesat maju, menerjang dengan kecepatan luar biasa. Bayangan hitamnya bergerak begitu cepat hingga menciptakan ilusi bahwa ada beberapa Wei Tian yang menyerang sekaligus.Namun, Zhen tetap tenang. Dia mengangkat pedangnya, dan seketika langit di atas mereka bergetar.Zhen: "Aku sudah melihat kelemahanmu, Wei Tian. Teknikmu kuat, tapi kau tidak bisa mengendalikan kekuatan iblis sepenuhnya. Itu akan menjadi kehancuranmu sendiri."Zhen mengayunkan pedangnya ke udara, dan dari ujung bilahnya, sebuah gelombang energi keemasan berkelebat, membelah bayangan ilusi Wei Tian seolah itu hanya asap.Wei Tian terkejut, tapi dia tetap maju. Dia mengerahkan semua energinya, membentuk tombak
Zhen melangkah keluar dari Kota Kabut Hitam, meninggalkan jejak perjalanannya yang penuh dengan pertempuran dan pengalaman berharga. Dengan poin kontribusi yang ia kumpulkan, ia telah mendapatkan berbagai sumber daya yang memperkuat kemampuan alkemis dan kultivasinya. Namun, perjalanan ini belum berakhir—justru semakin mendekati puncaknya.Langit Ketiga masih menyimpan banyak misteri. Kota-kota besar, sekte-sekte kuno, dan kekuatan tersembunyi yang belum pernah ia temui menantinya. Namun, satu hal yang paling menarik perhatiannya adalah Kota Suci Alkemis, tempat para alkemis terbaik berkumpul dan tempat legenda tentang Pil Keabadian berasal.Bersama Bai Yue, yang kini selalu berada di sisinya, Zhen menatap cakrawala yang luas.> Bai Yue: "Langit Ketiga begitu luas… Apakah kau siap menaklukkannya?"Zhen (tersenyum tipis): "Aku harus. Tidak ada jalan mundur."---Sementara itu, di dalam Kota Suci Alkemis, para tetua agung sedang membahas peristiwa besar yang akan datang. Ramalan Surgawi
Di bawah sinar bulan yang pucat, Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri dalam kepungan bandit. Sekitar dua puluh orang bersenjata mengepung mereka, dengan Bai Tu—pemimpin mereka—berdiri di tengah, menatap Zhen dengan tatapan penuh rasa percaya diri.> Bai Tu (tertawa kecil): "Aku sudah lama mendengar namamu, Zhen. Kau benar-benar bodoh telah datang ke tempat ini tanpa persiapan."Zhen tetap tenang, memegang Pedang Petir Surgawi dengan erat.> Zhen: "Kau yakin aku tidak datang dengan persiapan?"Bai Tu menyeringai, lalu melambaikan tangannya.> Bai Tu: "Hancurkan mereka!"Para bandit langsung melompat ke depan dengan senjata terangkat.Zhen mengaktifkan Teknik Langkah Petir, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya biru. Dalam sekejap, ia muncul di belakang salah satu bandit dan menebasnya dengan cepat.Srekk!Darah menyembur saat salah satu bandit jatuh tanpa sempat menyadari apa yang terjadi.> Wen Ling (melompat mundur): "Mereka bukan lawan sembarangan!"Bai Yue mengangkat tangannya, me
Angin pagi bertiup lembut saat Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berjalan melewati gerbang sekte, memulai perjalanan mereka menuju Lembah Hitam.Lembah Hitam terletak ratusan kilometer dari Sekte Langit Ketiga, di perbatasan wilayah yang dikuasai oleh kelompok bandit terkenal—Serigala Hitam.> Bai Yue (menatap peta): "Jika kita terus berjalan tanpa henti, kita bisa mencapai lembah dalam dua hari."Zhen mengangguk.> Zhen: "Kita tidak tahu seberapa kuat bandit-bandit di sana. Kita harus tetap waspada."Wen Ling tampak sedikit gelisah.> Wen Ling: "Aku mendengar rumor bahwa pemimpin mereka, Bai Tu, dulunya adalah seorang murid dari sekte besar, tapi diusir karena membunuh rekan-rekannya sendiri."Zhen mengangkat alis.> Zhen: "Kalau benar begitu, berarti dia bukan musuh sembarangan."Bai Yue menghela napas.> Bai Yue: "Kita akan mengetahuinya begitu sampai di sana."Tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan.---Di tengah perjalanan, mereka harus melewati sebuah wilayah bernama Huta
Langit di atas Kota Kabut Hitam masih dipenuhi sisa-sisa energi pertempuran. Puing-puing bangunan berserakan, dan beberapa tempat masih dipenuhi asap hitam. Namun, meskipun kota ini baru saja mengalami serangan besar, mereka berhasil bertahan.Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri di tengah reruntuhan, napas mereka masih terengah-engah setelah pertarungan sengit melawan Mo Jian.> Wen Ling (menghela napas): "Dia berhasil kabur... tapi setidaknya kita sudah menghancurkan pasukan iblisnya."Zhen tidak menjawab. Tatapannya masih tajam menatap titik di mana Mo Jian menghilang. Perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.> Zhen (dalam hati): "Orang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini pasti belum selesai..."Suara langkah kaki mendekat.Dari sudut jalan, pasukan penjaga kota yang tersisa mulai berdatangan. Salah satu dari mereka adalah seorang pria paruh baya dengan jubah berwarna hitam dan lambang Kota Kabut Hitam di dadanya.> Pria itu: "Aku Jenderal Hu Wei. Siapa kalian? Dan bagai
Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia
Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y
Bai Yun meraung keras, suaranya menggema hingga ke seluruh lembah. Aura darah mengalir dari tubuhnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Zhen dan Wen Ling sulit bernapas.> Bai Yun: "DARAH! BERIKAN AKU DARAH KALIAN!!"Dalam sekejap, tubuh monster itu melesat ke depan dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya.BOOM!Tanah di bawah mereka hancur akibat hentakan cakar Bai Yun. Zhen dan Wen Ling nyaris tidak bisa menghindarinya tepat waktu.> Zhen (dalam hati): "Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari Xu Lie?! Makhluk ini… bukan hanya sekadar kutukan!"Zhen segera mengaktifkan Teknik Langkah Petir, meningkatkan kecepatannya hingga ia hampir menjadi bayangan yang bergerak di antara reruntuhan. Namun, Bai Yun dengan mudah mengikuti pergerakannya, seolah-olah bisa merasakan ke mana Zhen akan bergerak.> Wen Ling: "Kita tidak bisa menyerangnya secara langsung! Kita harus mencari celah!"Wen Ling segera mengangkat tangannya, menciptakan tiga bola api biru yang menyala-nyala.> W
Akar Roh Suci bergetar, memancarkan cahaya emas yang lembut. Aura kehidupan yang terpancar darinya begitu kuat hingga Zhen dan Wen Ling bisa merasakan Qi mereka pulih secara instan hanya dengan berdiri di dekatnya.Namun, sebelum mereka bisa mengambilnya, Shen Lao tiba-tiba mengangkat tangannya.> Shen Lao: "Tunggu. Sebelum kalian mengambilnya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa maksudmu?"Shen Lao menatap mereka dengan mata serius.> Shen Lao: "Akar Roh Suci ini bukan sekadar obat biasa. Ini adalah inti kehidupan dari lembah ini. Jika kalian mengambilnya, keseimbangan tempat ini akan hancur."Wen Ling terkejut.> Wen Ling: "Tapi ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kota Kabut Hitam!"Shen Lao menghela napas panjang.> Shen Lao: "Benar. Tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya. Jika akar ini diambil, Lembah Kegelapan akan runtuh. Para roh yang terperangkap di sini akan bebas… dan beberapa dari mereka bukanlah makhluk baik."Zhen meny
Setelah mengalahkan dua Iblis Qi Yin, Zhen dan Wen Ling melanjutkan perjalanan ke pusat Lembah Kegelapan, tempat di mana Akar Roh Suci konon berada.Kabut hitam semakin tebal. Suasana mencekam, udara dipenuhi energi Yin yang menggerogoti Qi alami. Bahkan Wen Ling, yang memiliki Api Roh Suci, mulai merasa tubuhnya berat.> Wen Ling: "Tempat ini menghisap energi kita perlahan… Jika kita tidak cepat, kita bisa kehilangan kekuatan sebelum mencapai tujuan."> Zhen: "Aku punya sesuatu yang bisa membantu."Zhen merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil berwarna merah tua—Pil Penolak Yin.> Zhen: "Ini pil buatanku. Bisa menahan efek energi Yin untuk sementara."Wen Ling menerima pil itu dan langsung menelannya. Efeknya langsung terasa. Aura Yin yang mencekik tubuhnya berkurang drastis.> Wen Ling: "Kau benar-benar alkemis jenius, Zhen."Zhen hanya tersenyum tipis.---Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka sampai di sebuah gerbang batu besar yang tertutup rapat. Di tengahnya,