Wei Tian menyadari bahaya yang mengancamnya. Makhluk iblis di belakangnya meraung dan mulai menyatu dengan tubuhnya, membuat matanya bersinar merah darah. Aura hitam menyelimuti tubuhnya, dan cakarnya tumbuh semakin tajam.Wei Tian: "Kalau kau ingin melihat kekuatan sejati, maka aku akan menunjukkan padamu!"Dia melesat maju, menerjang dengan kecepatan luar biasa. Bayangan hitamnya bergerak begitu cepat hingga menciptakan ilusi bahwa ada beberapa Wei Tian yang menyerang sekaligus.Namun, Zhen tetap tenang. Dia mengangkat pedangnya, dan seketika langit di atas mereka bergetar.Zhen: "Aku sudah melihat kelemahanmu, Wei Tian. Teknikmu kuat, tapi kau tidak bisa mengendalikan kekuatan iblis sepenuhnya. Itu akan menjadi kehancuranmu sendiri."Zhen mengayunkan pedangnya ke udara, dan dari ujung bilahnya, sebuah gelombang energi keemasan berkelebat, membelah bayangan ilusi Wei Tian seolah itu hanya asap.Wei Tian terkejut, tapi dia tetap maju. Dia mengerahkan semua energinya, membentuk tombak
Setelah diterima di Sekte Langit Ketiga, Ling Zhen segera diperkenalkan dengan berbagai fasilitas sekte. Ia diberikan tempat tinggal di puncak gunung, di mana hanya murid berbakat yang boleh tinggal. Namun, ia sadar bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh para tetua sekte.Malam itu, ketika sedang berlatih di halaman paviliunnya, Zhen mendengar percakapan dua murid senior yang berbicara dengan nada waspada.> Murid Senior A: "Kau dengar? Tetua Han dan beberapa tetua lainnya berkumpul diam-diam di Paviliun Langit Malam ini."> Murid Senior B: "Tentu saja. Kau pikir aku tidak tahu? Itu pasti ada hubungannya dengan pergerakan Ras Iblis. Mereka mulai mengincar daerah sekitar langit pertama!"Zhen yang mendengar percakapan itu langsung merasa waspada. Ras Iblis? Bukankah mereka adalah ancaman yang selama ini mengintai di bayang-bayang? Jika mereka mulai bergerak menuju Langit Pertama, maka klannya di kampung halaman bisa berada dalam bahaya.Tak ingin membuang waktu, Zhen menggunakan tek
Zhen dan Bai Yue melangkah melewati gerbang sekte, meninggalkan wilayah aman Sekte Langit Ketiga. Tujuan mereka adalah sebuah desa di perbatasan, tempat terakhir di mana jejak ras iblis ditemukan.Selama perjalanan, Bai Yue tetap diam, matanya tajam mengamati sekeliling. Zhen bisa merasakan bahwa dia bukan sekadar murid biasa—auranya penuh dengan ketenangan seorang ahli sejati.> Zhen: "Apa kau pernah bertarung melawan iblis sebelumnya?"Bai Yue menoleh sebentar, lalu mengangguk.> Bai Yue: "Ya. Mereka bukan hanya kuat, tapi juga licik. Mereka menggunakan ilusi dan energi kegelapan untuk melemahkan mental lawan sebelum menyerang."Zhen mengingat kata-kata Luo Fan tentang Jimat Penolak Kegelapan yang dia berikan. Ia menggenggamnya lebih erat di dalam sakunya.Setelah beberapa jam perjalanan, mereka tiba di desa yang dituju. Tempat itu sunyi, terlalu sunyi. Rumah-rumah masih berdiri, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan. Udara dipenuhi aroma logam yang samar.> Bai Yue: "Ada yang tida
Dengan keberhasilan mereka menghancurkan iblis tingkat tinggi di hutan, Zhen dan Bai Yue kembali ke desa dengan penduduk yang telah diselamatkan. Meskipun lemah, para penduduk menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam kepada keduanya.Namun, kegelisahan masih menghantui hati Zhen. Perjalanan ini membuatnya semakin sadar bahwa ancaman dari ras iblis lebih besar daripada yang dia duga.> Bai Yue: "Kita harus melapor ke Sekte Langit Ketiga. Mereka perlu tahu seberapa besar bahaya ini."> Zhen: "Aku setuju. Tapi sebelum itu, aku harus kembali ke Langit Pertama dan memastikan klanku aman."Bai Yue mengangguk, matanya menunjukkan pengertian.> Bai Yue: "Aku akan ikut. Ras iblis pasti menargetkan lebih dari satu tempat. Kita harus menghentikan mereka di setiap langkah."---Dengan bantuan formasi teleportasi di Sekte Langit Ketiga, Zhen dan Bai Yue berhasil kembali ke Langit Pertama dalam waktu singkat. Suasana di sana lebih tegang dari yang mereka duga. Banyak desa yang sudah kosong, dan
Zhen dan Bai Yue berdiri tegak di hadapan pria berjubah hitam dengan tanduk panjang melengkung. Energi gelap menyelimuti tubuhnya, menekan udara di sekitar mereka.> Iblis: "Aku telah menunggu kalian. Seorang pewaris darah suci akhirnya muncul di hadapanku." > Bai Yue: (berbisik kepada Zhen) "Dia berbeda dari iblis yang kita hadapi sebelumnya. Rasanya seperti menghadapi seorang penguasa." Zhen bisa merasakan kekuatan lawannya. Aura iblis ini jauh lebih kuat dibandingkan yang mereka hadapi di hutan sebelumnya. > Zhen: "Siapa kau?"> Iblis: (tersenyum dingin) "Namaku Rahzath, Jenderal Ketiga dari Legiun Kegelapan. Dan kau, bocah, adalah penghalang yang harus disingkirkan." Rahzath mengangkat tangannya, dan bayangan hitam mulai menyelimuti sekeliling. Tiba-tiba, dari dalam kegelapan, muncul puluhan iblis tingkat menengah dengan mata merah menyala. > Rahzath "Kita lihat seberapa lama kau bisa bertahan." Iblis-iblis itu langsung menyerang. Bai Yue bergerak lebih dulu, mengayunka
Zhen, Bai Yue, dan Feng Yu bergerak melintasi pegunungan yang membatasi wilayah Sekte Langit Ketiga dengan dunia di luar. Langit tampak jernih, tetapi hawa di sekeliling mereka terasa tegang.> Feng Yu: "Kalian berdua sadar, bukan? Ini bukan sekadar perjalanan biasa. Sekte Cahaya Suci bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang."Bai Yue mengangguk.> Bai Yue: "Mereka dikenal sebagai penjaga hukum dan kemurnian. Tidak semua sekte menyukai mereka karena cara mereka yang keras dalam menegakkan keadilan."Zhen mengingat beberapa cerita tentang Sekte Cahaya Suci. Mereka memiliki teknik yang berfokus pada cahaya dan penyucian, kekuatan yang sangat efektif melawan iblis. Namun, mereka juga terkenal ketat dalam aturan dan memandang rendah sekte yang mereka anggap ‘tercemar’.> Zhen: "Kalau mereka benar-benar menjaga keadilan, mereka pasti sudah bergerak lebih awal. Tapi mereka tidak melakukan apa pun sampai sekarang."Feng Yu tertawa kecil.> Feng Yu: "Kau cepat menangkapnya, Zhen. Meman
Zhen, Bai Yue, Feng Yu, dan beberapa murid dari Sekte Cahaya Suci memulai perjalanan mereka menuju langit pertama. Dengan peta rahasia yang diberikan oleh Tetua Guang Tian, mereka menemukan bahwa lokasi Gerbang Kuno tersembunyi di sebuah lembah yang dikelilingi formasi kuno yang telah ada sejak zaman dahulu. > Feng Yu: "Formasi ini bukan buatan manusia biasa. Aku bisa merasakan aura kuno yang sangat kuat." Bai Yue mengamati sekeliling dengan cermat. > Bai Yue: "Kalau ini formasi kuno, berarti iblis pasti punya cara untuk melewatinya. Mereka tidak mungkin mengejar sesuatu yang tidak bisa mereka akses." Salah satu murid Sekte Cahaya Suci, seorang pemuda bernama Lu Cheng, angkat bicara. > Lu Cheng: "Itu benar. Sekte kami pernah meneliti formasi ini, tetapi tidak ada yang tahu cara membukanya. Satu-satunya cara untuk mengetahui kebenarannya adalah dengan menunggu mereka menunjukkan jalan." Zhen menyipitkan mata. > Zhen: "Jadi kita harus mendahului mereka atau membuntuti me
Zhen dan Bai Yue kembali ke Sekte Langit Ketiga setelah pertempuran sengit melawan iblis. Namun, mereka tahu bahwa ini baru permulaan. Ancaman yang lebih besar masih mengintai, dan mereka harus melaporkan kejadian tersebut kepada Penguasa Langit Ketiga.Ketika mereka tiba di gerbang utama, seorang murid penjaga segera memberi hormat.> Penjaga: "Senior Bai, Senior Zhen! Penguasa Sekte telah menunggu kalian di aula utama."Mereka berdua segera melangkah melewati koridor panjang menuju aula sekte. Di dalam, seorang pria paruh baya dengan jubah ungu duduk di atas singgasana batu giok. Wajahnya memancarkan ketenangan, tetapi matanya mengandung ketajaman yang mampu melihat ke dalam jiwa seseorang.> Penguasa Langit Ketiga: "Kalian kembali lebih cepat dari yang kuduga. Beritahu aku, apa yang terjadi di perbatasan?"Zhen memberi hormat sebelum berbicara.> Zhen: "Kami menemukan desa yang telah diserang oleh ras iblis. Mereka menggunakan totem kegelapan untuk mengorbankan jiwa-jiwa manusia da
Zhen melangkah keluar dari Kota Kabut Hitam, meninggalkan jejak perjalanannya yang penuh dengan pertempuran dan pengalaman berharga. Dengan poin kontribusi yang ia kumpulkan, ia telah mendapatkan berbagai sumber daya yang memperkuat kemampuan alkemis dan kultivasinya. Namun, perjalanan ini belum berakhir—justru semakin mendekati puncaknya.Langit Ketiga masih menyimpan banyak misteri. Kota-kota besar, sekte-sekte kuno, dan kekuatan tersembunyi yang belum pernah ia temui menantinya. Namun, satu hal yang paling menarik perhatiannya adalah Kota Suci Alkemis, tempat para alkemis terbaik berkumpul dan tempat legenda tentang Pil Keabadian berasal.Bersama Bai Yue, yang kini selalu berada di sisinya, Zhen menatap cakrawala yang luas.> Bai Yue: "Langit Ketiga begitu luas… Apakah kau siap menaklukkannya?"Zhen (tersenyum tipis): "Aku harus. Tidak ada jalan mundur."---Sementara itu, di dalam Kota Suci Alkemis, para tetua agung sedang membahas peristiwa besar yang akan datang. Ramalan Surgawi
Di bawah sinar bulan yang pucat, Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri dalam kepungan bandit. Sekitar dua puluh orang bersenjata mengepung mereka, dengan Bai Tu—pemimpin mereka—berdiri di tengah, menatap Zhen dengan tatapan penuh rasa percaya diri.> Bai Tu (tertawa kecil): "Aku sudah lama mendengar namamu, Zhen. Kau benar-benar bodoh telah datang ke tempat ini tanpa persiapan."Zhen tetap tenang, memegang Pedang Petir Surgawi dengan erat.> Zhen: "Kau yakin aku tidak datang dengan persiapan?"Bai Tu menyeringai, lalu melambaikan tangannya.> Bai Tu: "Hancurkan mereka!"Para bandit langsung melompat ke depan dengan senjata terangkat.Zhen mengaktifkan Teknik Langkah Petir, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya biru. Dalam sekejap, ia muncul di belakang salah satu bandit dan menebasnya dengan cepat.Srekk!Darah menyembur saat salah satu bandit jatuh tanpa sempat menyadari apa yang terjadi.> Wen Ling (melompat mundur): "Mereka bukan lawan sembarangan!"Bai Yue mengangkat tangannya, me
Angin pagi bertiup lembut saat Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berjalan melewati gerbang sekte, memulai perjalanan mereka menuju Lembah Hitam.Lembah Hitam terletak ratusan kilometer dari Sekte Langit Ketiga, di perbatasan wilayah yang dikuasai oleh kelompok bandit terkenal—Serigala Hitam.> Bai Yue (menatap peta): "Jika kita terus berjalan tanpa henti, kita bisa mencapai lembah dalam dua hari."Zhen mengangguk.> Zhen: "Kita tidak tahu seberapa kuat bandit-bandit di sana. Kita harus tetap waspada."Wen Ling tampak sedikit gelisah.> Wen Ling: "Aku mendengar rumor bahwa pemimpin mereka, Bai Tu, dulunya adalah seorang murid dari sekte besar, tapi diusir karena membunuh rekan-rekannya sendiri."Zhen mengangkat alis.> Zhen: "Kalau benar begitu, berarti dia bukan musuh sembarangan."Bai Yue menghela napas.> Bai Yue: "Kita akan mengetahuinya begitu sampai di sana."Tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan.---Di tengah perjalanan, mereka harus melewati sebuah wilayah bernama Huta
Langit di atas Kota Kabut Hitam masih dipenuhi sisa-sisa energi pertempuran. Puing-puing bangunan berserakan, dan beberapa tempat masih dipenuhi asap hitam. Namun, meskipun kota ini baru saja mengalami serangan besar, mereka berhasil bertahan.Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri di tengah reruntuhan, napas mereka masih terengah-engah setelah pertarungan sengit melawan Mo Jian.> Wen Ling (menghela napas): "Dia berhasil kabur... tapi setidaknya kita sudah menghancurkan pasukan iblisnya."Zhen tidak menjawab. Tatapannya masih tajam menatap titik di mana Mo Jian menghilang. Perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.> Zhen (dalam hati): "Orang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini pasti belum selesai..."Suara langkah kaki mendekat.Dari sudut jalan, pasukan penjaga kota yang tersisa mulai berdatangan. Salah satu dari mereka adalah seorang pria paruh baya dengan jubah berwarna hitam dan lambang Kota Kabut Hitam di dadanya.> Pria itu: "Aku Jenderal Hu Wei. Siapa kalian? Dan bagai
Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia
Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y
Bai Yun meraung keras, suaranya menggema hingga ke seluruh lembah. Aura darah mengalir dari tubuhnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Zhen dan Wen Ling sulit bernapas.> Bai Yun: "DARAH! BERIKAN AKU DARAH KALIAN!!"Dalam sekejap, tubuh monster itu melesat ke depan dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya.BOOM!Tanah di bawah mereka hancur akibat hentakan cakar Bai Yun. Zhen dan Wen Ling nyaris tidak bisa menghindarinya tepat waktu.> Zhen (dalam hati): "Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari Xu Lie?! Makhluk ini… bukan hanya sekadar kutukan!"Zhen segera mengaktifkan Teknik Langkah Petir, meningkatkan kecepatannya hingga ia hampir menjadi bayangan yang bergerak di antara reruntuhan. Namun, Bai Yun dengan mudah mengikuti pergerakannya, seolah-olah bisa merasakan ke mana Zhen akan bergerak.> Wen Ling: "Kita tidak bisa menyerangnya secara langsung! Kita harus mencari celah!"Wen Ling segera mengangkat tangannya, menciptakan tiga bola api biru yang menyala-nyala.> W
Akar Roh Suci bergetar, memancarkan cahaya emas yang lembut. Aura kehidupan yang terpancar darinya begitu kuat hingga Zhen dan Wen Ling bisa merasakan Qi mereka pulih secara instan hanya dengan berdiri di dekatnya.Namun, sebelum mereka bisa mengambilnya, Shen Lao tiba-tiba mengangkat tangannya.> Shen Lao: "Tunggu. Sebelum kalian mengambilnya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa maksudmu?"Shen Lao menatap mereka dengan mata serius.> Shen Lao: "Akar Roh Suci ini bukan sekadar obat biasa. Ini adalah inti kehidupan dari lembah ini. Jika kalian mengambilnya, keseimbangan tempat ini akan hancur."Wen Ling terkejut.> Wen Ling: "Tapi ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kota Kabut Hitam!"Shen Lao menghela napas panjang.> Shen Lao: "Benar. Tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya. Jika akar ini diambil, Lembah Kegelapan akan runtuh. Para roh yang terperangkap di sini akan bebas… dan beberapa dari mereka bukanlah makhluk baik."Zhen meny
Setelah mengalahkan dua Iblis Qi Yin, Zhen dan Wen Ling melanjutkan perjalanan ke pusat Lembah Kegelapan, tempat di mana Akar Roh Suci konon berada.Kabut hitam semakin tebal. Suasana mencekam, udara dipenuhi energi Yin yang menggerogoti Qi alami. Bahkan Wen Ling, yang memiliki Api Roh Suci, mulai merasa tubuhnya berat.> Wen Ling: "Tempat ini menghisap energi kita perlahan… Jika kita tidak cepat, kita bisa kehilangan kekuatan sebelum mencapai tujuan."> Zhen: "Aku punya sesuatu yang bisa membantu."Zhen merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil berwarna merah tua—Pil Penolak Yin.> Zhen: "Ini pil buatanku. Bisa menahan efek energi Yin untuk sementara."Wen Ling menerima pil itu dan langsung menelannya. Efeknya langsung terasa. Aura Yin yang mencekik tubuhnya berkurang drastis.> Wen Ling: "Kau benar-benar alkemis jenius, Zhen."Zhen hanya tersenyum tipis.---Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka sampai di sebuah gerbang batu besar yang tertutup rapat. Di tengahnya,