Semua Bab Istri Pengganti Saudara Tiri: Bab 11 - Bab 20

28 Bab

Bab 11. Wawancara

Setelah kembali ke rumah, Stella mulai melamar pekerjaan. Setelah percakapan dengan orang tua angkatnya, Stella mengerti bahwa dia tidak bisa bergantung pada uang yang telah kedua orang tua angkatnya janjikan untuk diberikan kepadanya setelah menikah.Stella waktu kuliah mengambil jurusan Desain. Dia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Dia merupakan sosok yang populer di universitas karena bakat desainnya yang luar biasa. Dia seharusnya melamar pekerjaan seperti teman-teman sekelasnya awal tahun ini. Akan tetapi tidak bisa, karena dia harus menjaga Hannah.Hannah sedang sakit dan merawatnya lebih penting bagi Stella, karena hanya Hannah yang begitu peduli dan perhatian pada Stella dan dia tidak ingin kehilangan sosok Hannah.Setelah membuat portofolio dan resumenya, Stella langsung memasukan lamarannya pada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Di hari berikutnya, mengingat Stella adalah peraih medali emas dan telah menerima sejumlah penghargaan, dia langsung menerima panggi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 12. Gagal Dalam Wawancara

"Kenapa? Apa yang ada di dalam pikiranmu? Kamu meminta lulusan baru untuk mengerjakan kertas ujian yang telah kami siapkan untuk desainer profesionnal yang berpengalaman. Dan sekarang kamu malah menolaknya?" Ucap pewawancara wanita lainnya.Pewawancara wanita lainnya menatap Elena dengan curiga. Lalu dia mengambil kembali resume yang telah dibuang oleh Elena dan mengeceknya kembali. Setelah mengecek resumenya kembali dia kembali berkata. "Stella tampaknya salah satu kandidat yang menjanjikan. Dia lebih baik dari semua teman-temannya. Kita tidak boleh kehilangan bakat seperti itu. Apakah kamu punya dendam pribadi terhadapnya?"Elena menggigit bibirnya dengan perasaan cemas, lalu dia berkata, "Tidak ada. Yang jelas dia tidak cocok bekerja di Group Larson."Lalu Elena menjelaskan kepada kedua pewawancara tersebut kenapa mereka harus menolak Stella. "Aku banyak mendengar rumor tentang Stella saat masih kuliah. Dia tidak sepolos yang terlihat. Di tahun pertamanya, Stella suka berkeliaran d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 13. Dia Tidak Buruk

Fokus Stella terpusat pada laptop. Dia lalu menggigit sisa roti lapisnya. Dan dia menjawab pertanyaan Dirga, "Ya, aku berhasil melamar kesana. Tapi aku gagal saat test wawancara. Dan sekarang aku sedang memeriksa perusahaan yang lain untuk dilamar."Dirga menggigit kecil roti lapis itu lalu meletakannya di meja. Dia diam-diam melihat resume dan portofolio Stella.Dirga cukup terkejut melihat itu, ternyata Stella telah mencapai keunggulan waktu kuliah, merancang beberapa karya, dan telah memenangkan beberapa penghargaan dan pujian. Meski desain perhiasan dan busananya terlihat amatiran, tetapi tetap saja lebih bagus jika dibandingkan dengan karya-karya teman seangkatannya. Seorang lulusan baru dengan bakat yang luar biasa seperti ini layak mendapatkan pekerjaan di Larson Group."Mengapa kamu gagal? Apakah pewawancara memberi tahu kamu alasannya?" Tanya Dirga setelah melihat resume dan portofolio Stella.Dirga menaruh roti lapis di atas piring, lalu dia duduk di atas sofa dengan kaki di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 14. Rumah

Stella melihat Dirga begitu memasuki dapur. Dirga berdiri disana dengan perasaan canggung, dikelilingi pecahan-pecahan keramik dibawah lantai. Dirga mendongak ke arah Stella, tampak kebingungan dan tidak berdaya."Aku tadi sedang mencuci piring, tiba-tiba piring itu terlepas dari tangan saya dan jatuh ke lantai." Ucap Dirga.Dirga sudah lebih dari sepuluh tahun tidak melakukan hal semacam ini, jadi kekacauan akan terjadi cepat atau lambat.Stella lalu berjalan mendekat dan mulai mengambil pecahan-pecahan tersebut. Dia bingung harus bereaksi menangis atau tertawa melihat kejadian ini."Aku kira kamu tidak membilas satupun peralatan makan ini. Peralatan keramik itu perlu dibilas dengan air hangat sebanyak dua kali." Ucap Stella menjelaskan."Oh, begitu. Aku akan mencatatnya lain kali." Ucap Dirga patuh. "Silahkan lanjutkan tugasmu lagi, aku akan membereskan yang ada disini." Lanjutnya.Dirga tidak ingin Stella terluka akibat kecerobohannya sendiri. Tidak butuh waktu lama bagi Dirga untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 15. Keributan

"Bagaimana ini mungkin?" gumam Stella bingung. "Aku belum pernah mendengar pemberitahuan kegagalan dalam wawancara bisa dicabut." lanjutnya.Meski begitu, Stella memutuskan untuk mencobanya lagi dan langsung pergi ke Larson Group.Setibanya di Larson Group, resepsionis langsung mengantarkan Stella ke ruang rapat dan mempersilahkan Stella masuk.Begitu Stella melangkah masuk, semua mata tertuju padanya. Hal itu membuatnya takut sesaat, tetapi Stella langsung menenangkan diri dan mencoba tersenyum."Saya minta maaf. Saya khawatir kalau saya datang ke tempat yang salah." Ucap Stella setelah melihat tatapan semua orang.Namun sebelum Stella berbalik untuk keluar dari ruangan tersebut, sebuah suara memanggil namanya, "Anda berada di tempat yang tepat, Nona Lind. Silahkan masuk dan duduk." Sekarang setelah Stella melihat lebih dekat, Stella langsung mengenalinya. Dia adalah salah satu pewawancara kemarin. Stella menelan ludah dan melangkah maju dengan hati-hati. Apa yang sebenarnya terjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Bab 16. Kamu Dipecat

Elena membeku mendengar perkataan dari Garry. Dia menggertakan giginya dan melotot ke arah dua pewawancara lainnya.Tampaknya Garry telah menyelidiki masalah ini secara menyeluruh, dan dia sangat serius dengan konsekuensinya.Tidak mungkin dia bisa menyelamatkan dirinya dengan beberapa kebohongan kecil. Tetapi Larson Group telah membuang lusinan, bahkan ratusan pelamar yang penuh harapan setiap harinya. Dia benar-benar tidak bisa melihat apa yang istimewa dari Stella.Mengapa orang berkuasa seperti Garry mau repot-repot menangani sesuatu yang sepele seperti ini? Pada titik ini, Elena memutuskan untuk menghadapi situasi ini secara langsung.Dia mengangkat dagunya, matanya menyala karena kebencian dan perlawanan. "Saya tidak punya bukti. Saya hanya mendengar rumor. Saya tidak menyukainya saat itu juga dan tidak ingin dia bekerja di perusahaan ini, dan itulah mengapa saya mengatakan bahwa dia memiliki masalah moral." ucapnya.Ekspresi ramah di wajah Garry menghilang, dan berubah menjadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 17. Akankah kamu akan membenciku?

Sebuah mobil Bugatti hitam perlahan berhenti di luar halaman. Daerah itu terpencil, hanya ada beberapa rumah kumuh yang terlihat.Mobil mewah jelas tidak pantas berada di tempat seperti itu. Pria di kursi belakang menyingkirkan setumpuk dokumen yang telah selesai diperiksanya, lalu berganti dari setelan jas yang rapi ke jaket tua yang terlihat lusuh.Alex berbalik untuk melihat bossnya, yang telah bersusah payah bepergian bolak-balik setiap hari."Dulu anda hanya datang kesini sekali atau dua tahun sekali, bos." ucap Alex. "Kamu punya villa di seluruh kota. kamu bisa tinggal di salah satunya bersama istrimu. Buat apa repot-repot pergi ke tempat kumuh ini setiap hari?" lanjutnya.Dirga menatap Alex dengan dingin. "Kamu banyak bicara akhir-akhir ini. Apa kamu punya banyak waktu luang? Kalau kamu tidak punya kegiatan lain, lebih baik kamu beres-beres dan mengurus vila-vilaku yang lain." ucapnya.Alex langsung terdiam dan mengalihkan pandangannya.Begitu Dirga tak terlihat lagi, Alex lan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 18. Chrstoper Garrison

Stella menghadiri putaran kedua wawancara pada tanggal yang ditentukan oleh Larson Group dan berhasil lulus.Pada akhir bulan, dia langsung bekerja di perusahaan. Larson Group memiliki dua gedung terpisah di kota tersebut. Departemen desain berada di lantai tujuh belas gedung pertama. Gedung ini menampung tim desainer berbakat yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang luar biasa. Semua desainer tersebut adalah lulusan universitas ternama.Stella yakin kalau Larson Group akan menjadi tempat yang ideal untuk memulai karirnya. Sebelum naik ke lantai atas, Stella mampir ke supermarket dekat perusahaan untuk membeli kopi."Nona, uang kembalian anda jatuh di lantai." ucap seseorang yang berada di belakang Stella."Oh, terima kasih." ucap Stella. Lalu Stella berbalik dan mengambil uang tersebut, lalu langsung memasukan ke dalam tas."Sama-sama." ucap pria tersebut.Mendengar suara pria tersebut, Stella merasa familiar dengan suara tersebut. Stella lalu mendongak untuk melihat pria ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 19. Seseorang Akan Merasa Tidak Bahagia

"Selamat pagi, Tuan Harding." Stella menundukan kepalanya dan menyapanya dengan hormat. Stella tidak menyangka akan bertemu dengan Garry lagi secepat ini."Apakah kamu menemui masalah setelah rapat itu?" ucap Garry sambil menekan tombol lift ke lantai sepuluh dan tersenyum pada Stella.Stella tidak menyangka bahwa Garry akan bertanya tentang hal itu. Lagipula, mereka hanya bertemu satu kali. Wakil CEO Larson Group tampaknya sangat peduli dengan karyawan mereka."Tidak. Semuanya berjalan dengan lancar. Terima kasih sudah bertanya, Tuan Harding." ucap Stella sambil tersenyum sopan.Garry lalu melirik Christoper yang berdiri di samping Stella. "Siapa pria ini?""Tuan Harding, nama saya Christoper Garrison, dan saya bekerja di Larson Group. Saya kakak tingkat Stella waktu kuliah. Jika Stella menghadapi masalah disini, aku akan membantunya. Jangan khawatir, tuan Harding." ucap Christoper.Mata Christoper berbinar khawatir saat dia melihat Stella. Garry adalah orang yang cerdas, dan dia bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 20. Naik Bus

Dirga menghentikan langkahnya. Perkataan Stella membuatnya marah. Dia secara khusus meminta Garry untuk menangani masalah ini, dan pria itu malah menertawakannya. Namun pada akhirnya, Garry tetap melaporkan apapun yang dia tahu tentang Stella saat berada di perusahaan."Keluarga Christoper tidak cukup berkuasa untuk mempengaruhi keputusan perusahaan. Apa yang membuatmu berpikir bahwa Larson Group mempekerjakanmu karena dia atau apapun yang sudah dia katakan padamu." Ucap Dirga"Bagaimana bisa kau begitu yakin kalau bukan dia yang membantuku? Apa kamu mengenal baik tentang Larson Group?" Ucapan Dirga membuat Stella terkekeh. Stella lalu mendongak dan melihat kesedihan di wajah Dirga. Dirga ingin sekali memberi tahu Stella kalau yang membantu dia masuk ke dalam perusahaan adalah dirinya, namun dia tidak bisa melakukan itu."Aku sering bergaul dengan orang-orang yang bekerja disana, jadi aku tahu satu atau dua hal tentang tempat itu." ucap Dirga sambil menyembunyikan perasaan kecewanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status