Home / Romansa / Gairah Liar CEO Nakal / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Gairah Liar CEO Nakal: Chapter 21 - Chapter 30

41 Chapters

21. IBU DURHAKA

Adam sedang duduk santai di ruang keluarga bersama kekasihnya, Aurora, dan anaknya yang masih kecil, Alan. Keheningan mereka tiba-tiba terganggu oleh kedatangan seorang pembantu yang memberitahukan bahwa Evelyn, mantan istri Adam, ada di luar rumah."Tuan, di luar ada Nona Evelyn. Tadi, dia mengelabuhi petugas keamanan di gerbang sana dan berdalih Tuan Muda Kecil Alan sakit," ujar pembantu itu dengan cemas.Evelyn. Nama yang bisa membuat hati Adam bergejolak. Sebelumnya, mereka pernah berpisah dalam keadaan yang sulit, namun dia tak pernah benar-benar melupakan wanita itu. Segala perasaan yang tertahan kini kembali menghampiri Adam begitu mendengar nama Evelyn."Dia datang? Untuk apa?" tanya Adam dengan ekspresi yang sulit dibaca, langsung berdiri dari kursinya."Ya, Tuan Muda. Saya tidak tahu. Mungkin ingin bertemu Tuan Kecil Alan. Apa ... saya perlu mempersilakan dia masuk?" pembantu itu bertanya lagi dengan ragu.Saat itu, Adam menggelengkan kepala. "Tidak usah, aku akan menemui
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

22. KITA TERLALU RUSAK UNTUK DIPERBAIKI

"Adam, Adam! Ku mohon, jangan pergi! Aku ke sini cuma mau bilang sama kamu, aku ambil kontrak satu tahun. Dan ini sudah hampir finish. Jadi, ayolah kita kembali. Aku rindu kamu dan Alan. Ku mohon!" Evelyn memegangi kaki adam dan pria itu menahan napas saat mantan istrinya bersikeras ingin kembali. Kemudian, Adam dia hanya geming dan tak menyahut apa pun. Kala itu, dirinya melirik Evelyn yang masih menangis tersedu. Dan Adam teringat saat di mana Evelyn memilih pergi setelah melahirkan Alan secara normal. "Ku mohon, bertahanlah. Uangku masih sangat cukup jika hanya menghidupimu dan Alan Sky, Ev. Satu kali ini saja, aku memohon padamu. Tinggallah bersama kami," kata Adam memohon. Dan pada saat yang sama, Evelyn menoleh pada Adam dengan tatapan enggan, "Kau tahu, memiliki Alan adalah kesalahan terbesarku." Sontak, Adam tercekat akan hal itu. "Ev—" "Kau yang membuatku hamil! Dari dulu, kita berhubungan hanya sebatas
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

23. PINTU MAAFKU TERTUTUP UNTUKMU

"Dam, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Ku mohon, sekali saja. Beri aku kesempatan kedua," ucap Evelyn, suaranya tercekat oleh tangisan yang begitu dalam. Tubuhnya terhuyung lemah, jatuh di atas paving block yang dingin itu, seakan seluruh dunia menyeretnya ke dalam kehancuran. Air mata mengalir tanpa henti, mengaburkan pandangannya. Wajahnya yang dulu penuh kebanggaan kini dipenuhi rasa malu dan penyesalan. Ia merasa begitu bodoh, sebab telah menyia nyiakan Adam dan Alan Sky, anak yang ia tinggalkan begitu saja tanpa belas kasih. Dan kini, ketika ia ingin kembali, sang mantan suami justru berpaling darinya, tak mau sedikit pun melirik dirinya yang mengiba.Sedangkan Adam yang hendak pergi, langkahnya sudah hampir meninggalkan Evelyn di dekat pos satpam, tiba tiba berhenti. Tanpa suara, dia menoleh, matanya menangkap sosok wanita yang tadi bersimpuh di tanah. Ada kesedihan mendalam dalam tatapannya, namun lebih dari itu
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

24. DI SINI SAKIT SEKALI

Langit malam itu seolah terbelah oleh kilatan petir yang memancar tajam, menyambar udara dengan suara gemuruh yang membuat tanah bergetar. Dalam gelapnya, langit seakan menggantung, terbungkus awan hitam pekat yang mengancam. Suara guntur yang datang begitu cepat, membuat getaran di dada Adam semakin menguasai dirinya.Di ruang yang sempit, lampu-lampu redup seakan tak sanggup menerangi kegelisahannya. Hanya ada satu titik yang tetap bercahaya— sebuah botol wine yang terbuka, tergeletak di atas meja kayu. Tanpa memedulikan aroma tajam yang menyergap hidung, Adam menyambar gelas kristal, menuangkannya dengan tangan gemetar.Wine itu turun ke dalam gelas, warnanya merah pekat, menciptakan lingkaran yang terus berputar di permukaan kaca, seolah mengikuti irama pikirannya yang kacau. Tangannya masih terbungkuk, lelah menahan perasaan yang tak mampu ia tahan. Dengan satu teguk, wine itu menelan sakitnya, namun tak sediki
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

25. OBAT MUJARAB

Setelah Aurora membalut luka adam dengan kain kasa dan mengolesinya dengan antiseptik agar tak infeksi, kini dia kembali memeluk sang CEO.Pada saat yang sama, Adam meremas tubuh Aurora lebih erat, seolah berharap kehangatan yang diberikan bisa meredakan setiap getaran emosinya yang tak kunjung reda. Tangannya yang terluka masih terasa sakit, tapi itu bukan lagi hal utama yang ia rasakan— perasaan hatinya jauh lebih menyakitkan.“Kau tahu, dia dulu pergi, meninggalkan aku dan Alan, sendirian. Aku seperti orang bodoh yang meratapi nasib karena wanita sialan itu,” ucap Adam dengan suara serak. Kata katanya seperti tertahan di tenggorokan, seolah setiap kalimat yang keluar dari bibirnya membebani dadanya. "Saat aku down, menangisi kepergiannya, dia tak peduli. Dia mengabaikan kami. Dia bersenang senang ke sana kemari tanpa mempedulikan aku yang merana."Dengan hati bergetar, Aurora mendengarkan dengan seksama, tetap diam dengan telapak tan
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

26. DIAM DAN NIKMATI, BABY!

"Mengapa aku harus membayangkan orang lain saat bersamamu? Justru, aku membayangkan dirimu, dan selalu menginginkanmu."Telapak tangan lebar Adam membingkai pinggang Aurora dengan lembut, namun penuh keyakinan. Ah, Ada kedekatan yang begitu nyata di antara mereka, meskipun terkadang kata-kata Adam datang begitu mendalam dan penuh makna. Kemudian, ia mengusap perlahan perut Aurora yang masih datar, menandakan harapannya yang tersembunyi."Bahkan aku ingin adiknya Alan Sky tumbuh di sini," lanjut Adam dengan suara yang penuh kehangatan.Namun, juga memberi kesan bahwa itu lebih dari sekadar angan-angan. Itu adalah sebuah keinginan yang tumbuh di dalam hatinya, seolah dunia kecil mereka hanya milik berdua.Sedangkan Aurora yang semula terbuai dengan sentuhan itu, seketika merasa dunia mereka tiba tiba berputar terlalu cepat. Dalam sepersekian detik setelah Adam berbhcara demikian, dia melepaskan diri dari pelukan Adam de
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

27. KABUR

"Kenapa?" tanya Adam ketika sang anak buah menghubunginya tengah malam begini.Aurora menatap Adam, merasa ada yang tak beres saat dia mendengar nada cemas dalam suara Adam. "Ada apa ini?" tanya Aurira dalam hati."Tuan Muda, Samuel kabur. Dia mengelabuhi petugas rumah sakit jiwa dengan keracunan cairan pembersih lantai. Tapi saat dibawa pergi oleh ambulans, dia kabur dan melukai petugas ambulans.""Apa? What the hell?" Adam tersentak, dan seketika tubuhnya terasa kaku. Kata kata itu datang begitu cepat, seolah olah sebuah badai yang menghantam. Sungguh, dia telah memperketat keamanan dan tak mungkin samuel kabur begitu saja.Murka? Tentu saja! Orang orangnya adalah orang orang terbaik yang dia pilih menjadi tim keamanan. Tentunya mereka tidak akan membiarkan Samuel pergi begitu saja.Dalam hatinya, Adam tentu saja bertanya tanya Apakah ada penghianatan? Atau, ada orang-orangnya yang bekerjasama dengan Samuel demi memuluskan ren
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

28. JALUR BELAKANG

Pagi sudah tiba, sorot Sinar sang mentari baru saja menampakkan diri ke atas Cakrawala. Namun Adam sengaja mengingkari janjinya pada Aurora. Alih alih pulang ke rumah, dia langsung menuju kantornya dengan tujuan yang lebih mendalam. Dia tidak mau membawa kemarahannya sampai ke rumah.Setelah mengatur beberapa hal, semalam dia menghubungi sahabat sahabatnya yang ada di Bali dan Lombok, meminta mereka untuk segera datang. Mereka adalah Moreno, George, dan Frans —tiga orang yang pernah terlibat dalam dunia mafia bersama Adam, tetapi kini mereka telah bertaubat. Mereka tahu betul bahwa jika Adam meminta bantuan, itu berarti ada sesuatu yang sangat serius.Ketiganya datang dengan cepat saat waktu menunjukkan pukul 07. 00 pagi, meskipun ada sedikit tawa di antara mereka saat mereka memasuki ruang kantor Adam. Moreno, si pecandu alkohol yang tak bisa lepas dari gelas wine, duduk dengan santai, memutar gelasnya sebelum akhirnya berta
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

29. PILIH MANA, BABY?

Aurora menatap Adam dengan tatapan tajam, matanya penuh pertanyaan. "Kau dari mana? Kemarin tidak pulang?" suaranya datar, namun penuh makna. Di balik tatapannya yang tajam, ada kecemasan yang tidak bisa dia sembunyikan.Adam, yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk, hanya menghela napas panjang. Sebagai seorang CEO, dia terbiasa dengan tekanan dan pekerjaan yang terus menerus. Namun, kali ini hatinya terasa lebih berat. Meski hari itu dia sudah menyelesaikan tumpukan tugas, rasa gelisahnya masih ada."Maafkan aku," kata Adam, suaranya lebih lembut dari biasanya. "Pekerjaanku di kantor menumpuk. Bisa beri aku pelukan sebentar?" permintaannya sederhana, namun penuh harapan.Kini, Aurora yang sedang menggendong Adam, melihatnya dengan tatapan yang campur aduk. Tanpa berkata apa apa, dia mengangguk. "Kemarilah!" jawabnya, membuka pelukan untuk Adam.Dengan penuh kehangatan, mereka berpelukan meski tubuh Aurora hanya setinggi dada Adam. Di ambang pintu, mereka berdiri be
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

30. SESAL YANG MENUMPUK

Malam itu, Evelyn terbaring di lantai dengan tubuh yang lemah. Cambukan yang mendarat di kulitnya meninggalkan bekas merah yang jelas terlihat di lengan dan betisnya.Luka itu bukan hanya fisik, tapi juga menunjukkan betapa kerasnya konsekuensi dari setiap pilihan yang ia buat.Dia terengah, napasnya terputus-putus. Tetesan darah mengalir dari bibirnya, dan meskipun rasa sakit menyiksa, matanya tetap penuh dengan kebencian yang tak terucapkan."Berhenti!" serunya, suaranya serak dan darah pekat menyembur ke lantai kotor. "Cukup."Namun, ketiga pria itu tetap berdiri di atasnya, wajah mereka tidak menunjukkan rasa kasihan. Dengan cambuk yang masih tergenggam erat di tangan mereka, mereka saling bertukar pandang. Wajah mereka dingin, penuh dengan tekad yang keras."Masih belum cukup, Evelyn," kata George dengan nada tegas. "Kau harus belajar dari kesalahanamu.""Yeah." Frans menambahkan dengan nada yang lebih rendah, "Bag
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status