Semua Bab Bukan Pengawal Komisaris Biasa: Bab 131 - Bab 140

151 Bab

Ingin Membeli Jepit Rambut

Serena berada di kelasnya. Mengemasi buku-bukunya karena memang sudah waktunya jam pulang sekolah. Setelah memasukkan bukunya ke dalam tas, Serena bangkit. Menatap ke salah satu kursi kosong yang ada di sampingnya.Itu bangku Brain. Laki-laki itu sudah tidak masuk kelas semenjak seminggu lalu. Dan tidak akan pernah masuk kelas sampai kapanpun. Karena pada saat kudeta berlangsung, Brain menjadi korban. Tubuh Brain tertimpa bangunan rumah dan membuat Brain luka parah hingga tak bisa diselamatkan. Serena menghela nafas. Dalam waktu bersamaan, Serena harus merelakan dua laki-laki yang penting dalam hidupnya. Brain dan Yoshiro. Serena berjalan keluar ruangan kelas. Dan sesampainya di luar kelas, Serena melihat ada dua orang laki-laki yang juga dari kelas elite sedang berdiri di depan kelasnya."Hei, Serena. Aku Van dari kelas sebelah. Aku ingin mengajakmu makan bersamaku. Aku akan mengantarmu pulang," ujar laki-laki berambut hitam dan masker yang diturunkan ke dagu."Tidak, terima kasih,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Kamu Berharga

Serena merasa lemas saat sudah kembali ke apartemen. Ia ingin langsung tidur. Namun ia yakin bahwa ia tidak mungkin bisa melakukan itu. Karena Sheila ketat pada aturan. Sepulang sekolah Serena harus mandi dan makan. Tidak boleh langsung tidur."Aku pulang," seru Serena setelah membuka pintu."Selamat datang," balas Sheila dari arah ruang tengah."Apa yang sedang Ibu baca?" "Oh, ini. Buku ekonomi bisnis. Ini buku Ibu saat masih berkuliah.""Kenapa tiba-tiba saja Ibu membaca itu? Bukankah selama ini Ibu selalu membaca koran?""Tidak ada. Namun lama kelamaan Ibu mulai bosan di apartemen. Ibu mulai berpikiran untuk menerima tawaran Keluarga Olivia untuk menjadi manager dan mengelola perusahaan mereka.""Apakah Ibu sedang membutuhkan uang?""Apa yang kamu katakan? Uang Ibu lebih banyak dari uangmu. Yoshiro pun masih mengirim uang sampai detik ini. Ibu tidak semenyedihkan itu sampai-sampai harus mengemis pekerjaan ke orang lain. Ibu hanya mulai bosan."Serena merebahkan tubuhnya di atas so
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Bagaimana Dengan Tunangan?

Ivona mengatakan bahwa akan membawanya untuk makan malam bersama Sheila. Namun Yoshiro kebingungan saat dibawa oleh Ivona ke sebuah apartemen mewah yang ada di pusat kota. Yoshiro hanya ikut. Ia berpikir bahwa mungkin mereka akan berkunjung ke tempat rekan kerja sebelum datang ke rumahnya untuk makan malam.Sampai di mana mereka di depan salah satu unit apartemen. Ivona memiliki kartu akses untuk unit itu. Membuat Ivona bisa langsung membuka pintu tanpa harus menunggu orang di dalam membukakan pintu untuknya. Pintu terbuka, Ivona dan Yoshiro masuk. Berjalan menuju ke ruang tamu. Yoshiro menatap secara saksama sosok Sheila yang berdiri di sana. Dan tidak lama ada seseorang perempuan menggunakan baju piyama muncul dari salah satu pintu yang terhubung antara kamar dan ruang tengah.Itu membuat Yoshiro kebingungan. Yang Yoshiro tau tentang Serena adalah perempuan itu satu sekolah dengannya. Mereka baru pertama kali bertemu dan berbicara sebentar. Dan malam ini Yoshiro lihat Serena berad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Terlihat Sama

Yoshiro dan Serena tidak ke kantin apartemen. Yoshiro lebih memilih untuk membawa Serena ke mall besar. Ia tidak peduli walau Serena saat ini sedang menggunakan piyama. Yoshiro menggunakan mobil sport berwarna putih milik Ivona. Yoshiro fokus mengemudi. Dan Serena beberapa kali melirik ke arah Yoshiro. Kebingungan untuk mengucapkan apa. Karena awalnya Serena berencana untuk pergi dari apartemen sebelum kedatangan Ivona dan Yoshiro. Namun ternyata kedua orang itu datang lebih awal. Sehingga Serena tidak memiliki pilihan selain menampakkan dirinya di hadapan kedua orang itu."Bagaimana keadaanmu?" tanya Serena saat mobil berhenti karena lampu merah."Menurutmu bagaimana keadaanku?" tanya Yoshiro menarik tuas wiper untuk membersihkan kaca mobil depan."Kamu terlihat baik-baik saja di mataku.""Kalau begitu, aku baik-baik saja.""Bagaimana dengan obatmu? Apakah kamu masih meminumnya?""Tidak juga. Aku hanya meminumnya jika malam saja."Yoshiro mulai menjalankan kembali mobilnya saat lamp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Dia Bukan Milik Ibu

Setelah makan malam, Ivona dan Yoshiro memutuskan untuk menginap di apartemen. Ivona akan tidur bersama dengan Serena seperti dulu lagi. Dan Yoshiro akan tidur bersama ibunya, Sheila. Ivona dan Serena sudah berada di dalam kamarnya. Sedangkan Yoshiro dan Sheila masih berada di ruang tengah. Duduk berhadapan dengan dua teh hangat di atas meja kecil."Jadi, bagaimana?" tanya Sheila."Aku pun tidak tau. Tapi bukankah ini sudah lebih dari cukup? Bahkan ketika aku tidak bisa mengingat beberapa hal, aku masih bisa melanjutkan hidupku dengan normal," jawab Yoshiro menatap ke arah luar jendela. Memandang bulan purnama."Apanya yang hidup dengan normal? Ini bukan dirimu. Jika memang kamu ingin hidup dengan normal, maka kamu tidak akan bersekolah di sekolah mahal dan menghabiskan waktumu untuk bekerja di kantor milik Keluarga Olivia.""Aku sudah terbiasa dengan itu semua. Lalu semuanya juga terasa mulai membaik. Aku hanya perlu waktu untuk membuatnya terlihat seperti normal bukan?""Entahlah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Egois Ivona

Yoshiro berjalan ke arah dapur setelah bangun dari tidurnya. Turun dari kamarnya yang berada dari lantai empat ke lantai satu menggunakan lift. Saat berada di lantai satu, Yoshiro sama sekali tidak melihat asisten rumah tangga yang selalu berkeliaran untuk membersihkan setiap sisi rumah. Ada banyak asisten rumah tangga di rumah Ivona. Ada sekitar sepuluh orang. Dengan total tujuh penjaga yang berkeliaran di luar dan sesekali masuk ke dalam rumah untuk memastikan keamanan. Namun kali ini sama sekali tidak ada.Yoshiro mengabaikan itu. Yoshiro berjalan menuju ke arah dapur. Tanpa menaruh curiga, ia membuka kulkas dan mengambil sebuah botol air mineral dari dalam kulkas."Kenapa kamu berada di dapur? Apakah kamu sedang berencana mencuri peralatan dapurku?" tanya Ivona muncul dari arah belakang Yoshiro."Sepertinya gaji yang Anda berikan sudah cukup untuk saya membeli peralatan dapur sendiri. Lalu untuk apa saya harus mencuri peralatan dapur Anda?" tanya Yoshiro balik."Oh, benarkah? Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Aku Mencintaimu

Ivona membuka matanya. Tidurnya terasa tidak nyaman. Dengan perut kosong, hawa dingin yang menusuk tubuhnya, dan badannya yang terasa lengket. Saat tatapannya tertuju pada Yoshiro yang duduk di pinggir kasur sembari menatapnya ia mulai kebingungan. Laki-laki itu tidak menggunakan apapun. Badannya tidak tertutup kain sedikitpun. Dan saat Ivona melihat ke arah badannya sendiri, ternyata dia sama seperti Yoshiro.Pada detik itu, Ivona baru sadar tentang apa yang telah mereka lakukan. Ivona dan Yoshiro tertidur setelah lelah melakukannya sepanjang hari. Dan Yoshiro terbangun lebih dulu dari Ivona."Apa ini kebiasaan barumu? Mengagumi tubuh telanjang ku saat aku tertidur?" tanya Ivona kembali menatap ke arah wajah Yoshiro."Aku mengagumimu wajahmu," balas Yoshiro dengan tenang."Apakah aku terlihat cantik saat tidur?""Kamu selalu terlihat cantik kapanpun dan bagaimanapun kondisimu."Yoshiro mengulurkan tangannya. Menyentuh leher Ivona yang terdapat banyak sekali bintik kemerahan akibat da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Persiapan

Yuri duduk di kursi meja kerja Ivona sesaat setelah jam kerja dimulai. Ivona juga sudah ada di ruang kerjanya. Duduk sembari membaca dokumen yang diserahkan oleh Yuri.Kemarin ia meminta Yuri untuk meringkaskan nama-nama perusahaan di Jepang yang telah diakuisisi dan akan mulai ada di bawah kendali Ivona setelah tahun berganti.Ada total sepuluh perusahaan. Lima perusahaan diakuisisi secara penuh. Dan lima lagi hanya sebagian saham saja yang dibeli, karena Yuri tidak yakin bahwa perusahaan itu akan memberikan keuntungan yang besar."Hotel?" tanya Ivona membaca salah satu nama perusahaan yang diakuisisi secara total."Benar. Hotel. Tempatnya ada di dekat pantai. Pemandangannya indah. Dan memiliki nama besar. Anda hanya perlu melakukan sedikit renovasi pada beberapa bagian. Saya sudah mencantumkan nomor kontraktor pada lembar yang sama," jawab Yuri."Apakah ini akan menguntungkan? Jika memang hotel ini untung besar, bukankah seharusnya perusahaan tidak akan menjualnya?""Mereka mengalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Niat Baik Serena

Serena mengunjungi salah satu anak perusahaan Keluarga Ivona. Untuk menemui Yoshiro yang memang ditugaskan sebagai pimpinan di perusahaan itu. Serena mendapatkan akses untuk langsung menuju ke ruangan Yoshiro yang berada di lantai paling atas. Lantai 29.Di sana Serena mendapati ada satu ruangan yang ada di ujung lorong. Pintu besar tanpa penjagaan. Serena berjalan menuju ke sana. Mengetuk pintu beberapa kali. Sampai ada orang yang menyuruhnya masuk.Serena membuka pintu itu saat sadar bahwa orang yang baru saja menyuruhnya untuk masuk adalah Yoshiro. Dan, benar. Serena melihat Yoshiro duduk di kursi dengan setelan kemeja berwarna hitam. Sedangkan Serena masih menggunakan seragam sekolahnya."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Yoshiro saat Serena menutup pintu."Aku ingin berdiskusi denganmu terkait masa depanku," ujar Serena berjalan mendekat ke meja kerja Yoshiro."Duduklah."Serena duduk. Membuka tasnya. Dan mengambil kumpulan dokumen yang sudah ia satukan di dalam map berwarna
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Semakin Jelas

Serena masuk ke dalam unit apartemen dengan membawa lima goodie bag. Dua berisikan makanan dan minuman. Dan tiga lagi ada pakaian baru untuk Serena dan Sheila.Tentu saja itu berasal dari Yoshiro. Yang dibeli untuk menutup mulut Serena. Supaya perempuan itu bisa kembali ke apartemen dengan tenang tanpa harus membahas perihal pekerjaan lagi.Saat masuk ke dalam unit apartemen, Sheila duduk di ruang tengah. Membaca buku. Dengan pendingin ruangan yang dinyalakan pada suhu 18°."Kamu baru saja menganggu Yoshiro?" tanya Sheila saat melihat Serena meletakkan goodie bag di atas meja."Apa? Aku tidak mengganggunya. Aku hanya bertemu dan berbicara dengannya sebentar," jawab Serena."Dia baru saja menelepon Ibu dan menceritakan tentangmu yang datang ke kantornya. Bukankah itu rencana yang buruk dengan kondisimu yang sekarang?""Masa? Aku pikir itu adalah hal yang normal. Ada banyak murid yang mencari pekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya sendiri.""Berkacalah. Kamu bersekolah di sekolah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status