Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 311 - Chapter 320

345 Chapters

311 - Kabar Bahagia

"Al, kau sudah pulang," seru Maria melihat Alonzo yang sudah duduk di sofa kamar saat ia keluar dari kamar mandi.Alonzo mengangguk dan tersenyum. Ia menepuk-nepuk sofa supaya Maria duduk di sampingnya.Maria mengangguk tapi ia meraih sisir yang ada di meja rias sebelum duduk di samping Alonzo.Alonzo langsung meraih bahu Maria dan memeluknya. Alonzo mencium pucuk kepala Maria dengan lembut. Maria tersenyum dan membalas pelukan suaminya.Beberapa saat kemudian Maria melerai pelukannya. "Aku mau menyisir rambut dulu sebentar," ujar Maria."Aku saja yang menyisirimu," sahut Alonzo sambil mengambil sisir yang ada di tangan Maria.Maria tersenyum dan membiarkan Alonzo menyisir rambutnya."Al, ternyata kau ini romantis ya. Kita menikah sudah enam bulan tapi kau selalu bersikap manis dan lembut padaku setiap hari," puji Maria."Aku bersikap lembut dan manis karena istriku sangat manis," bisik Alonzo dengan mesra.Maria tersenyum dan memeluk Alonzo dengan erat."Aku memendam perasaanku padam
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

312 - Kita Bergerak

Jumat sore, Elliot menggamit tangan Margaret selama berada di toko baju dan cafe yang berada di seberang apartemen tempat Anna tinggal. Elliot mencoba mengamati sekitarnya dan tidak menemukan apa-apa. Toko baju dan cafe yang didatanginya tadi memang untuk kalangan eksekutif dan orang kaya. Jadi sepertinya, kecil kemungkinan Anna menghabiskan weekendnya di sini.Sekarang ia dan Margaret menuju ke supermarket Elliot sudah putus asa karena mengingat supermaket tersebut melayani delivery order untuk penghuni apartemen. Tapi karena Elliot merasa haus, ingin membeli air mineral di sana.Margaret dapat merasakan aura kemarahan dan kekesalan pada Elliot. Ia tidak berani banyak bicara dan hanya diam saja.Mereka berjalan menuju rak air mineral, mengambil dan berjalan ke kasir untuk membayarnya."Aku di supermarket, sayang. Ini sedang antri di kasir.""...""Aku hanya membeli daging dan kebutuhan bulanan lainnya.""...""Kapan Kau pulang?""...""Baiklah. Sampai ketemu hari Minggu."Margaret s
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

313 - Siapa Mereka?

Margaret meminta sopir taxi untuk mengantarkan dia ke Lenox Hill Hospital yang berjarak hampir sepuluh kilometer dari toko kue itu.Karena Anna sangat lemas dan tidak berdaya, Margaret beralasan temannya ada kelainan jantung dan hampir pingsan jadi harus segera dibawa ke rumah sakit tersebut secepat mungkin, karena data temannya lengkap di sana.Saat ini masih pukul tujuh sore menjelang malam. Margaret harus bersikap normal layaknya orang yang khawatir pada temannya yang sakit dengan merangkul bahu Anna agar sopir taxi tidak melihat keanehan yang kemudian melaporkan kecurigaannya pada polisi ."On the way to Lenox Hill Hospital" seru Margaret saat Elliot menghubungi.Lima belas menit kemudian, ponsel Margaret berbunyi, mengabarkan Elliot sudah dekat dan minta sopir taxi agar ia bisa menjemputnya."Berhenti di sini saja. Kakak teman saya ini akan menjemputnya dan langsung membawanya ke rumah sakit," seru Margaret pada sopir taxi dan sopir taxi itu hanya mengiyakan saja tanpa curiga sed
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

314 - Tidak Sengaja Mengumpankan Dirinya

Arsen mengepalkan tangannya kuat-kuat melihat wajah baru Margaret.Ia dan Mike sudah yakin bahwa hanya Margaret lah yang bisa mengenal Anna dan mengincarnya. Oleh sebab itu, mereka semua heran mendengar penculik Anna yang perempuan itu bukanlah Margaret.Arsen dan Mike sama sekali tidak menduga jika Margaret menghilang dua bulan lebih karena melakukan operasi plastik di luar negeri. Dengan wajah baru, ia kembali ke New York dua minggu yang lalu untuk melanjutkan misinya mengincar Anna. Bahkan penculik pria yang bersama Margaret yang diduga adalah yang mengatur semua ini pun sama sekali tidak Arsen kenali.Arsen berusaha mengingat apakah Black Nostra pernah berurusan dengan penculik pria itu dan masih belum menemukannya."Pas, kau cari identitas pria itu. Kau bisa retas situs web kepolisian, FBI, DEA atau apapun itu. Asal kau bisa mendapatkan identitas lengkapnya," geram Arsen kesal.Arsen sangat penasaran pada pria yang yang bersama Margaret itu. Dengan mencari identitasnya melalui ca
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

315 - Kau Hanya Sebuah Alat

Elliot segera membuka pintu apartemen dengan terburu-buru. Ia mengambil beberapa barang penting dan memasukkannya ke dalam sebuah tas ransel.Margaret mengamatinya semua yang dilakukan oleh Elliot."Untuk apa barang-barang itu El? Kau mau pergi?" tanya Margaret menyelidiki."Ya," jawab Elliot dengan singkat tanpa menolehkan wajahnya pada Margaret."Aku juga akan bersiap-siap. Tunggu sebentar," ujar Margaret sambil mulai berjalan menjauhi Elliot. Dan segera mengambil tas miliknya dan mulai memasukkan barang-barang penting milikknya.Margaret berpikir bahwa memang Elliot dan dirinya harus segera melarikan diri atau bahkan meninggalkan kota New York untuk menghindari orang-orang Black Nostra.Elliot mengalungkan tas ransel pada punggungnya dan berjalan menuju pintu keluar begitu saja tanpa memperdulikan Margaret yang masih memasukkan beberapa barang-barang miliknya ke dalam tasnya."Ell, tunggu sebentar. Aku belum selesai," seru Margaret."Aku pergi sendiri. Kau urus dirimu sendiri," jaw
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

316 - Aku Harus Segera Kabur

Elliot sedang memakai kaosnya setelah selesai membersihkan diri.'Sebaiknya aku harus segera bersiap-siap dan pergi malam ini juga. Aku khawatir Anna ditemukan oleh orang di sekitar pergudangan lalu aku jadi kejaran polisi,' seru Eliot dalam hati sambil meraih kopernya dan mengambil beberapa barang penting dari lemari dan mulai memasukkannya."Kalau Anna hilang, pasti Black Nostra akan mencarinya. Tapi sepertinya aku aman karena aku tidak pernah ketahuan saat dulu dua kali mengintai Anna di dekat kantornya. Huhh.. biar jalang tua itu saja yang pusing," gumam Elliot sambil menyeringai licik"Tunggu..., jika jalang tua itu suatu saat tertangkap, dia pasti buka mulut dan aku akan dalam masalah!" seru Elliot seraya berhenti dari kegiatannya untuk berpikir."Aku tidak boleh mengambil resiko. Aku akan merayunya untuk pergi bersamaku malam ini lalu membunuhnya dan melemparnya di tengah hutan," seru Elliot seraya meneruskan kegiatan mengemasi barang.Tok...tok...'Siapa yang datang malam-mala
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

317 – Scopolamine

Arsen dan yang lainnya masih menanti team dokter yang sedang menangani Anna di ruang khusus penanganan.Ia berharap tidak terjadi hal serius yang menimpa pada diri Anna. Meskipun Mike sudah melaporkan mengenai kondisinya sebelumnya.Tiba-tiba terdengar suara dari pintu ruang penanganan Anna.Ceklekk..Dan pintu ruangan perawatan khusus itu kini sudah terbuka.Arsen, Mike dan Sasha berdiri untuk mengetahui hasil pemeriksaan dari dokter yang kini terlihat di depan pintu seraya menatap mereka bertiga.Saat melihat Arsen yang adalah pemilik rumah sakit ini, dokter langsung menundukkan kepala memberi hormat."Bagaimana?" tanya Arsen tanpa basa- basi."Maaf Tuan, pasien dalam kondisi yang sangat tidak baik. Bisa dibilang kritis. Namun kami sedang mengusahan penanganan dengan sebaik mungkin," jawab dokter.Arsen dan Mike menarik napas panjang bersamaan mendengar kata pembukaan dari dokter yang memberikan memimpin tindakan perawatan pada Anna. Semoga saja Anna bisa melewati masa kritisnya. Be
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

318 - Rindu Cucu Yang Kurang Ajar

Pagi menjelang dan Arsen mulai terbangun dari tidurnya. Ia tidak menemukan Lily dan Theo yang semalam tidur di sampingnya.Namun, Arsen mendengar sayup-sayup orang yang sedang bercakap-cakap di dalam kamar Theo dengan connecting door yang tertutup.Arsen meregangkan ototnya sesaat dan melihat saat ini sudah hampir pukul 7 pagi. Arsen bergegas mengambil baju dan masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah berpakaian lengkap, Arsen melangkah menuju kamar Theo dan segera membuka connecting door."Tuan..." sapa Maria dan Charlotte bersamaan."Arsen..." sapa Lily dan Marissa.Theo yang sudah mandi kini sedang berada dalam gendongan Maria.Arsen tersenyum tipis dan menganggukkan kepala."Kau sudah bangun dan mandi rupanya," ujar Lily setelah berada di dekat Arsen."Hmm... ""Kau mau sarapan di kamar atau di meja makan?" tanya Lily dengan lembut."Di meja makan tapi nanti saja," jawab Arsen.Terdengar Theo merengek dan menggapai-gapaikan tangannya pada Marissa dan Marissa segera mengg
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

319 - Terjadi Sangat Cepat

Hati Arsen menghangat melihat pemandangan ini. Arsen sebenarnya ingin menceritakan pada Lily tentang Margaret yang sudah tertangkap dan kondisi Anna yang kritis tapi saat ini sepertinya bukan waktu yang tepat. Entah.. hati Arsen terus berdebar dan mungkin ia harus menceritakan semua pada Lily saat hatinya sedikit lega dan tenang.Mereka masih me ikmati udara pagi yang begitu cerah, hingga akhirnya Marissa kembali berujar."Maria, Grandma ingin makan buah apel yang ada di meja makan. Tolong ambilkan pisau, kupas di sini saja dan kita makan bersama," pinta Marissa."Baik Grandma," sahut Maria."Kau juga harus banyak makan buah, Maria. Bagus untuk kandunganmu. Minta Albert menyediakan semua yang kau ingin makan. Tidak usah menunggu Alonzo," ujar Marissa dengan penuh perhatian sambil memegang tangan Maria yang hendak pergi ke dapur mengambil pisau."Terimakasih untuk perhatiannya, Grandma," sahut Maria dengan senyum manisnya.Lily dan Arsen tersenyum melihat perhatian Marissa pada Maria y
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

320 - Target Sesungguhnya

Alonzo saat ini sedang melihat rekaman CCTV untuk melihat kejadian yang baru saja terjadi di teras dekat taman.Terlihat Marissa datang bersama Charlotte dan Sasha. Marissa sedang menggendong Theo duduk di kursi teras bersama Sasha. Tak lama kemudian tampak Lily dan Arsen datang, ikut duduk bersama Marissa dan Sasha.Di CCTV, tampak Charlotte meninggalkan tempat dan Maria datang. Tak lama kemudian Maria masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian Maria berjalan keluar membawa piring berisi apel dan pisau, beriringan dengan Charlotte yang membawa sebotol susu.Di layar CCTV tampak Maria sedang mengupas apel tidak jauh dari Marissa dan Charlotte yang berjalan ke taman hendak menangkap kupu-kupu.Seorang pria berseragam datang di dekat taman dan mengambil pistol, mengarahkannya pada Marissa dan Theo.Saat Marissa sedikit menegakkan badannya, sebuah peluru meluncur dan mengenai dadanya.Alonzo menahan napas sambil mengepalkan tangannya melihat rekaman detik-detik penembakan. Jika saja Marissa
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more
PREV
1
...
303132333435
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status