"Gila, kalian semua benar-benar gila, aku mau pergi!"Franky berjuang untuk bangkit dan berlari keluar dari gerbang halaman. Sungguh lucu, dia masih ingin kabur saat ini.Padahal, aku sudah menyuruhnya untuk patuh. Lihat saja, Blackie, yang menjaga halaman, langsung menyerangnya ke lantai dan menggigit lehernya.Gigitan ini membuat Franky menangis meraung-raung."Jangan khawatir, Blackie tahu batasan kok."Aku berjalan menghampirinya dan berjongkok di depan Franky. Lalu, aku menepuk kepala Blackie. Blackie segera melepaskan gigitannya dan mundur dua langkah sambil menatap Franky dengan lekat."Biarkan aku pergi, Steffi. Aku mohon, biarkan aku pergi. Kamu mau berapa, bilang saja, aku akan segera mentransfernya kepadamu."Air mata Franky mengalir deras, terlihat sangat menyedihkan.Aku mengambil tisu dan menyeka air matanya sambil berkata, "Jangan menangis lagi, kalian para pria memang suka menangis. Tangisan kalian hanya akan membuat wanita jengkel, tahu nggak? Kalau sudah datang ke sin
Read more