Renata mengerjap beberapa kali, meneguk botol warna biru berisi minuman isotonik dari kulkas. Dia kesulitan mencerna penjelasan dariku sesaat lalu. Bahkan, walau kepalanya sudah dimiringkan sekali pun, tetap masih belum paham juga."Gue bilang mau nikah sama ayahnya Aiden dan minta Dika panggil gue Kakak ipar. Itu intinya. Bisa dimengerti tidak, Nona?" Aku mengetuk jidatnya tiga kali dengan jari telunjuk, berharap itu bisa sedikit melegakan isi kepalanya yang berantakan."Lo beneran ngomong gitu? Terus, respons Dika gimana? Dia kaget nggak?""Nggak kaget, tapi dia anggep aku lagi becanda.""Emang becanda, kan?"Aku menggeleng."Itu yang terbaik buat Aiden, Re. Selama dia bahagia, gue rela lakuin apa aja. Gue nggak mau dia tumbuh jadi anak yang kurang kasih sayang dan akhirnya lari ke hal-hal nggak bener. Udah cukup Gue aja yang dikecewakan sama Ayah, sama Ibu. Aiden jangan. Harusnya dia punya keluarga utuh yang bahagia."Gue udah mikir 27x, hasilnya sama. Belum ada laki-laki yang segi
Last Updated : 2024-12-27 Read more