Setelah menyantap hidangan, Lingga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan berpamitan kepada kepala dan tetua desa. Dia harus segera menuju ke kota awan perak agar tidak tertinggal mengikuti turnamen. Jarak antara desa banyu biru dengan kota awan perak sudah sangat dekat, mungkin butuh waktu sehari untuk sampai kesana. Setelah melesat selama sehari, Lingga akhirnya sampai di kota awan perak. Dia mengagumi keindahan kota dimana banyak bangunan-bangunan megah yang berdiri tegak. "Tuan, apa ada kamar yang kosong?" tanya Lingga setelah memasuki sebuah penginapan. "Penginapan kami telah penuh," jawab pemilik penginapan. Kota awan perak sangat ramai, baik dari kalangan peserta turnamen ataupun pengunjung. Hal itu membuat penginapan-penginapan penuh sesak. Linggapun akhirnya keluar untuk mencari penginapan yang lain. "Huh, penginapan disini semuanya penuh, apa tidak ada lagi yang kosong?" desah Lingga setelah memasuki beberapa penginapan tapi tidak kunjung juga memperolehnya.
Terakhir Diperbarui : 2025-04-17 Baca selengkapnya