All Chapters of Penyesalan Cinta yang Disadari Setelah Reinkarnasi: Chapter 281 - Chapter 290

404 Chapters

Bab 281

Tengah malam, lampu di ruang kerja masih menyala.Suwandi susah tidur di malam ini. Ketika dia keluar dari kamarnya, dia melihat cahaya dari lampu di ruang kerja.Suwandi mengetuk pintu dan membuka pintu ruang kerja.Dia melihat Richard sendirian berbaring di atas sofa dan kertas yang berserakan di lantai. Richard terlihat sedang memegang selembar kertas sambil tersenyum lebar."Wah! Kenapa kamu tidur di sini?"Suwandi berjalan masuk dengan membawa dua gelas wiski, segelas untuk Richard, segelas untuk dirinya.Richard meminum seteguk, lalu berkata, "Kamarku dipakai orang lain.""Orang lain? Siapa? James?"Richard tidak menjawabnya.Suwandi mencoba bertanya, "Kamu kasih ... Naomi?""Ya."Suwandi sangat terkejut."Kamu kasih kamarmu ke Naomi? Bukankah kamu nggak suka kotor? Nggak mengizinkan siapa pun untuk tidur di kamarmu? Aku saja nggak pernah masuk," tanya Suwandi.Richard tidak menjawab apa pun menghadapi keraguannya Suwandi.Richard memang sangat benci dengan kekotoran.Dia bahkan
Read more

Bab 282

Setelah mengatakannya, Suwandi meletakkan gelasnya. Dia berdiri dan berkata, "Semoga kamu mimpi indah malam ini, selamat malam."Suwandi meninggalkan ruang kerja, dia juga tidak lupa untuk menutup pintu ruang kerja Richard.Melihat gelas yang masih berisi setengah penuh dengan anggur, Richard mengangkat gelas itu dan langsung menghabiskannya.Sekarang sekitar jam 12 malam.Dylan sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Melihat Owen yang duduk di ruang VIP sambil memeriksa ponselnya setiap waktu, Dylan bertanya dengan penasaran, "Kamu malam ini melamun terus. Apa yang terjadi?"Saat Owen sadar, dia langsung meletakkan ponselnya dengan rasa kesal.Dylan tahu kalau Owen bukan orang yang tidak serius dalam pekerjaan. Dia pun langsung menebak kalau kondisi Owen malam ini berhubungan dengan Naomi."Karena Nona Naomi lagi?"Melihat Owen tidak menjawabnya, Dylan tahu kalau tebakannya benar.Ternyata memang karena Naomi.Owen yang dulu, tidak pernah seperti ini."Mari kutebak, apa karena Nona Na
Read more

Bab 283

Owen terdiam mendengar penjelasan Dylan.Dylan berkata, "Owen, ngaku saja, deh. Kamu pasti sudah jatuh cinta pada Nona Naomi. Kamu jatuh cinta tanpa menyadarinya, itulah sebabnya kamu terlihat nggak fokus.""Sudahlah."Owen berdiri dan berkata dengan cuek, "Ke depannya jangan ungkit masalah ini lagi."Setelah mengatakannya, Owen berkata kepada Heri yang berada di depan pintu, "Heri, ayo pulang.""Baik, Pak Owen."Heri membawa Owen berjalan ke luar klub malam.Dylan hanya menggelengkan kepalanya melihat bayangan Owen.Di luar klub malam.Owen sudah masuk ke dalam mobil.Heri berkata, "Pak Owen, kita langsung pulang atau ....""Ke apartemen Naomi."Heri bertanya dengan kebingungan, "Ke apartemennya Nona Naomi? Tapi Pak Owen, sekarang sudah sangat larut malam, bukankah ...."Nggak cocok?Heri tidak berani mengatakannya.Owen terdiam cukup lama, dia berkata, "Apakah kamu juga merasa aku menyukai Naomi?""Itu ...."Heri tidak berani mengatakannya.Bukankah seharusnya Owen yang tahu dia meny
Read more

Bab 284

Tengah malam, Naomi terbangun karena mimpi buruk.Naomi mimpi dirinya diculik ke kapal itu lagi.Bau laut yang asin, serta penculik yang menahannya di lantai sambil menyiksanya.Saat Naomi membuka mata, seluruh tubuhnya sudah basah karena keringat dingin.Rasa itu sungguh tidak nyaman.Semua kejadian itu seakan-akan terjadi sekali lagi.Saat menyadari semua ini hanya mimpi, Naomi mengucek matanya dengan kelelahan.Lampu kamar tiba-tiba menyala.Naomi segera mendongak dan bertanya, "Siapa?!"Richard berdiri di depan pintu.Ketika Naomi melihat jelas wajah Richard, dia merasa lega dan berkata, "Kenapa kamu tengah malam berdiri di depan pintu kamar orang? Kamu mengejutkanku saja!""Ternyata kamu penakut, ya. Kenapa kamu berteriak?""Aku berteriak? Apa yang kukatakan?""Aku di sebelah dengar sangat jelas ada yang berteriak ... tolong aku."Naomi langsung tercengang!Jangan-jangan tadi aku nggak cuman mimpi? Bahkan mengigau?'Naomi tiba-tiba merasa sedikit bahaya setelah memikirkannya. Dia
Read more

Bab 285

Setelah mengatakannya, Richard mengambil kembali gelas birnya."Bir ini sangat keras, seharusnya satu gelas saja sudah cukup. Besok mungkin kepalamu akan sedikit sakit.""Betul juga, aku sekarang memang merasa sedikit pusing."Naomi bersandar di sofa dan berkata, "Kalau campur dengan sedikit jus mungkin akan lebih lezat. Tapi ... seingatku Pak Suwandi bilang aku nggak boleh minum bir.""Minum sedikit bisa membantu kualitas tidurmu.""Betul juga."Naomi selama ini tidak tahu apa manfaat dari minum bir. Saat efek alkohol mulai menyebar, Naomi tiba-tiba berkata, "Apa kamu mendekatiku karena sesuatu?"....Ketika menyadari Naomi terus menatapnya, Richard pun tahu kalau Naomi sudah mabuk.Toleransi Naomi minum bir jauh lebih buruk dari yang dibayangkan Richard.Naomi berdiri dan merebut gelas di tangan Richard.Richard yang lengha, gelas birnya langsung diambil oleh Naomi.Naomi lanjut menuangkan segelas, lalu mendongak dan menghabiskannya.Kali ini, Naomi berserdawa karena alkohol, lalu pe
Read more

Bab 286

"Siapa suruh kamu menyuruhku minum bir?! Ayahku bilang perempuan nggak boleh minum terlalu banyak bir! Kamu memang orang jahat!"....Richard memijat keningnya.Richard mengaku kalau cara membuat Naomi tidur dengan alkohol sangat gagal.Pada akhirnya, Richard langsung mengaku kepada Naomi, dia berkata, "Aku memang orang jahat, jadi apa yang kamu inginkan sekarang?"Naomi menyeka hidungnya, berkata, "Kamu ... kamu harus minta maaf padaku."...."Selain itu, jangan memaksaku untuk berdiri di pihakmu! Aku nggak mau cepat mati!"....Richard melihat Naomi di hadapannya yang sedang berbicara dengan tidak logis.Melihat Naomi menangis semakin keras, Richard pun mengalah dan berkata, "Ya, aku minta maaf.""Nggak tulus!""Bagaimana baru termasuk tulus?!""Buat kontrak! Jelaskan kalau kamu nggak akan menindasku, nggak akan melibatkan diriku denganmu!""Apakah lebih baik kalau tambahkan kompensasi?""Ya!""Kamu nggak mabuk sama sekali!"Richard langsung berdiri dan tidak mau memedulikan Naomi ya
Read more

Bab 287

"Kuperiksa dulu. Sini sakit, nggak?""Aduh! Aduh! Jangan sentuh ... jangan sentuh."Naomi merasakan kesakitan luar biasa di bagian punggungnya, terutama ketika dilempar oleh Richard ke kasur, dia merasa lukanya menjadi semakin parah.Suwandi memeriksa punggung Naomi, dia berkata, "Ini nggak parah kok, kebetulan kebentur tulang saja. Istirahat sebentar sudah cukup.""Aku kira aku akan mati di tangan Richard."Naomi dengan kesal melirik Richard yang berdiri di samping.Suwandi mendorong kacamatanya, dia berkata, "Kenapa kamu tiba-tiba minum bir?""Aku nggak bisa tidur."Naomi jelas merasa cemas ketika mengatakannya.Naomi tidak mungkin menceritakan kalau dia tidak bisa takut karena mimpi buruknya.Itu sungguh memalukan."Aku tahu, pasti si Richard yang mengajakmu minum, 'kan?"Suwandi melihat ke arah Richard sambil berkata, "Kamu tahu dia adalah wanita, jadi jangan perlakukan dia seperti pria. Tubuh wanita sangat lemah, mereka nggak sekuat pria. Kalau kamu membuatnya cacat, bagaimana kam
Read more

Bab 288

Kata-kata Richard membingungkan Suwandi.Richard cinta mati-matian terhadap Rochelle?'Kenapa Nona Naomi bisa berpikiran begitu?'Richard juga tidak mengerti, tapi melihat Naomi mengatakan dengan begitu serius membuat Richard merasa sedikit kebingungan.Saat di luar negeri, Richard pernah dengar kalau Owen memperlakukan Rochelle dengan sangat istimewa. Saat itu, dia memang mulai penasaran. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Rochelle, Richard malah merasa tidak ada yang spesial dari dirinya.Kebalikannya saat pertama kali bertemu dengan Naomi, Richard malah merasa dia adalah wanita yang sangat cerdik, dia bahkan tanpa sadar mulai tertarik pada Naomi.Richard bingung kenapa Naomi bisa berpikiran kalau Richard sangat mencintai Rochelle."Jangan pikir terlalu banyak. James sudah memeriksa latar belakang Naomi. Dia bahkan nggak pernah keluar dari Kota Lordus selama 20 tahun lebih, jadi cara pandangnya nggak terlalu tinggi."Setelah mengatakannya, Suwandi mengambil gelas untuk menuangkan se
Read more

Bab 289

Kenapa sosok sehebat Richard hanya makan seperti ini setiap hari?Richard juga mendongak menatap Naomi karena merasa Naomi terus menatapnya.Naomi segera mengalihkan pandangan.Namun, tatapannya kembali tertuju pada roti di tangan James.James makan roti seolah-olah roti itu adalah hidangan yang istimewa.Namun, kenyataannya itu hanya roti biasa saja.James juga merasakan pandangan dari Naomi. Dia bertanya dengan ragu, "Nona Naomi, apa kamu ingin makan roti?""Bolehkah?""Boleh."James mengambil sepotong roti dari dapur dan meletakkan di depan Naomi.Naomi meletakkan sayur asin di dalam roti dan makan sesuap.Roti itu hanya roti biasa, sayur asin juga sayur asin pada umumnya.Sepertinya tidak ada yang istimewa."Jangan paksa dirimu kalau nggak cocok."Richard hanya berbicara tanpa mendongak.Naomi menunduk melihat roti yang dipegangnya, dia kemudian berkata kepada Richard, "Siapa bilang nggak cocok? Lama-lama makan sekali juga merasa cukup enak."Setelah mengatakannya, Naomi menggigit
Read more

Bab 290

Saat bertatapan dengan Richard, Naomi langsung terdiam di tempat."Kamu mau ke mana?"Nada bicara Richard sangat datar.Naomi berkata, "Si Owen mencariku. Aku harus pulang."Mendengar jawaban Naomi, Richard malah bertanya, "Jadi, kamu masih mau latihan menulis, nggak?""Masih mau, tapi ....""Latihan nggak boleh hanya sebentar saja. Kalau Owen mencarimu setiap hari, bukankah berarti kamu harus pulang setiap hari?"Naomi tidak berani mengatakan apa pun setelah ditegur Richard.Richard berkata dengan cuek, "Kalau kamu mau pergi, sebenarnya boleh-boleh saja. Tapi, setelah kamu pergi, kamu jangan mencariku dan jangan minta aku mengajarimu menulis lagi."Nada bicara Richard terdengar lumayan kejam.Naomi tahu kalau kata-kata Richard bukan sekadar main-main.Setelah semalam susah payah berhasil menulis karangan dengan tangan kiri, Naomi tentu saja tidak akan menyerahKetika mendengar suara dari atas, Suwandi langsung menghampiri mereka. Melihat tidak ada satu pun yang mau berbicara, Suwandi
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
41
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status