Malam itu, setelah selesai memberikan keterangan, aku duduk di bangku luar kantor polisi menunggu Kak Tina.Kak Tina tidak tenang meninggalkanku sendirian. Dia mengatakan bahwa malam ini dia akan tidur bersamaku di hotel.Haris mendudukkan pantatnya di sampingku. "Kamu … jangan takut, jangan sedih."Aku perlahan menoleh dan menatapnya.Baru setelah beberapa lama, aku pun berkata dengan lembut, "Oke, aku nggak akan takut. Dengan adanya kalian, aku merasa tenang. Aku juga nggak sedih."Haris menatapku dengan tidak percaya.Aku tersenyum tipis. "Jangan nggak percaya begitu. Semua kekecewaan dan kesedihan yang kurasakan kepada Jerry telah habis lebih dari setahun yang lalu, dan benar-benar habis oleh rusaknya kepribadiannya yang dilakukannya berkali-kali. Sejujurnya, aku masih sangat berterima kasih kepada Yudha. Kalau dia nggak menggangguku untuk meyakinkanku, aku mungkin nggak tahu siapa sebenarnya Jerry dan mungkin hari ini aku sudah terjual olehnya."Haris menepuk pundakku. "Oke, nggak
Read more