Aku mengeluarkan ponselku dengan cemas. Dua puluh sembilan menit sudah berlalu.Yudha, kenapa kalian belum datang?Mungkin, kenangan dan cerita ini membuat Jerry merasa sangat kesal hingga mulai menggedor pintu dengan keras. "Wanda, buka pintunya! Kalau kamu nggak mau membuka pintunya, aku akan mendobraknya!"Aku menelan ludah. "Jerry, dari apa yang kamu katakan, berarti kita ini saudara tiri?""Saudara omong kosong. Aku nggak mau bersaudara dengan orang munafik sepertimu. Wanda, cepat buka pintunya. Jangan bicara omong kosong denganku."Aku sengaja berkata dengan suara keras, "Pantas saja sudah berpacaran selama tiga tahun, kamu nggak mau menciumku. Aku sempat mengira kalau kamu itu homo.""Wanda, kamu memang sama hinanya dengan mereka. Apa kamu benar-benar membutuhkan seorang pria? Bagaimana dengan pria yang kutemukan ini untukmu?"Suara Jerry menjadi tajam dan agak berubah. Dia juga menggedor pintu lebih keras lagi.Aku langsung merasa ketakutan.Pada titik ini, Bu Astri tiba-tiba b
Read more