Pada tanggal 15 Desember.Kami naik pesawat, kemudian berganti naik kereta, dilanjutkan dengan naik bus, lalu naik becak.Terakhir, kami berjalan kaki hampir sepuluh kilometer.Akhirnya, aku dan Jerry berdiri di depan rumah Jerry.Aku memegangi lututku dan napasku tersengal-sengal saat mengamati rumah Jerry.Rumah Jerry tidak kumuh seperti yang kubayangkan. Rumah Jerry hanyalah rumah bergaya kuno dengan dikelilingi paviliun di keempat sisinya, yaitu di sisi selatan, timur, barat, utara, dan ada halaman di tengahnya. Rumah ini khas rumah-rumah di daerah utara dan terlihat agak tua.Memikirkan rumah-rumah yang jarang-jarang di desa yang barusan kulewati, rumah Jerry ini termasuk cukup bagus."Ayo, kita masuk." Jerry meraih tanganku dan memasuki rumah. Sambil berjalan, dia berteriak, "Bu, aku pulang. Lihat, siapa yang kubawa ke sini."Begitu kata-kata Jerry tersebut terucap, seseorang bergegas keluar dari dalam rumah dan berlari ke arah kami dengan tergesa-gesa. "Aduh, Jerry sudah pulang.
Baca selengkapnya