Tiga hari penuh aku mengurung diri di dalam kamar. Dhanu seolah menghilang dari dunia, tanpa kabar apa-apa.Pada malam di hari ketiga, aku memutuskan untuk pergi keluar, berjalan kaki dan menghirup udara segar. Berharap bisa sedikit melegakan hatiku yang sesak.Baru mencapai pintu depan, pandanganku tiba-tiba menjadi gelap, lalu aku kehilangan kesadaran.Saat aku terbangun lagi, aku mendapati diriku terikat di dalam mobil yang bergerak.Tepat di depanku adalah Citra.Dia tidak secantik dulu. Wajahnya bahkan bengkak parah, membuatnya tampak menyedihkan."Widya, akhirnya bangun juga!" Citra menggeram. Matanya menyorotkan kebencian."Kamu? Apa maumu?" Aku menatap tajam, kurang lebih sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi."Apa mauku? Ini maumu sendiri! Selsa sudah mati, kenapa kamu nggak mati juga?" Citra tiba-tiba semakin menggebu-gebu. "Semua ini gara-gara kalian, sialan! Kak Dhanu memukuliku, lalu mengusir aku dan Miko!""Sudah seharusnya! Kamu pantas mendapatkannya!" Aku mendongak
Baca selengkapnya