Semua Bab Godaan Hasrat Pria Misterius: Bab 191 - Bab 200

206 Bab

Bab 191 – Camelia’s Silliness

Usia kandungan Camelia memasuki tiga puluh empat minggu. Hanya tinggal beberapa minggu lagi Camelia dan Dominic akan kehadiran buah cinta mereka. Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya mereka telah tiba di penghujung penantian mereka. Saat usia kandungan Camelia mulai besar, Dominic mengurangi jadwal Camelia dalam bernyanyi. Dominic takut kalau terjadi sesuatu pada Camelia dan kedua bayi yang ada di dalam kandungan Camelia. Dan beruntung, Camelia selalu menuruti apa pun pendapat Dominic. Camelia tidak membantah ucapan Dominic, tentu Camelia patuh demi bayi yang ada di kandungannya. Sekalipun, sekarang Camelia telah terjun di dunia musik, tetap saja Camelia akan selalu mengutamakan bayi beruangnya. Pagi itu salju di kota Manhattan sangatlah indah. Senyuman hangat di wajah Camelia terlukis melihat salju turun memenuhi tanah. Kemarin, di kala badai salju, banyak tempat ditutup. Pun Pemerintah meminta seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Namun, sekarang kondisi sudah b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 192 – Will be Launching

“Iya, Kak Selena. Aku sedang bersiap-siap. Nanti aku akan segera jalan, Kak.” “Kau sudah izin pada Dominic, Kan?” “Oh iya, aku lupa izin pada Dominic, Kak. Hm, tapi aku yakin Dominic pasti mengizinkanku pergi denganmu.” “Dominic di mana sekarang? Dia masih di rumah atau sudah di kantor?” “Dominic sudah berangkat lebih awal, Kak. Dia ada meeting penting dengan para top management dan juga dengan Kak Sean.” “Oh, begitu. Ya sudah, kita langsung bertemu di mall, ya? Nanti aku akan kirimkan pesan pada Dominic, kalau aku mengajakmu pergi ke mall.” “Iya, Kak. Aku tutup dulu, ya. See you.” “See you, Camelia.” Panggilan tertutup. Camelia memasukan ponselnya ke dalam tasnya. Camelia melihat ke cermin penampilannya sudah sangat cantik dan segar. Sekalipun tengah mengandung tapi aura kecantikan Camelia tak pernah pudar. Hari ini, Camelia memiliki janji bertemu dengan Selena ke mall yang tak terlalu jauh dari tempatnya tinggal. Rencananya, Camelia ingin makan siang bersama dengan kakak i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 193 – Welcome Twins

“Dominic, aku sudah melihat laporan project akhir tahun. Semuanya bagus. Laporan pendapatan dari project tiga tahun yang kau tangani pun memuaskan. Aku harap project kali ini, jauh lebih baik dari sebelumnya.” Sean berucap tegas pada adik bungsunya yang duduk di hadapannya. Ruang meeting megah itu penuh dengan jajaran para top management. Sudah satu jam meeting berlangsung, namun tak kunjung usai karena banyaknya hal yang harus dibahas. “Ya, aku harap demikian. Aku tidak bisa berjanji, tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik.” Dominic menjawab ucapan Sean. Dominic membaca laporan yang ada di tangannya dengan seksama dan serius. “Tahun depan, kita bisa memulai—” Perkataan Sean terpotong kala seorang sekretaris melangkah masuk ke dalam ruang meeting megah itu. “Tuan Dominic, Tuan Sean, maaf mengganggu,” ucap sang sekretaris kala tiba di depan Dominic. “Ada apa?” tanya Dominic dingin dengan sorot mata tegas pada sang sekretaris. “Tuan, ponsel Anda tertinggal di ruangan Anda. D
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 194 – Dionte and Dominus

Marsha menatap satu bayi laki-laki Dominic dan Camelia yang ada di gendongannya. Senyuman di wajah Marsha dan William terlukis. Bayi laki-laki Dominic dan Camelia begitu tampan dan menggemaskan. Kulitnya putih bersih. Pipi persis seperti pipi tomat. “William, cucu kita mirip seperti Dominic waktu bayi,” ucap Marsha pelan sambil mencium pipi bulat cucunya. William tersenyum samar. “Kau benar. Dia mirip sekali dengan Dominic.” Tangan William mengusap-usap lembut pipi bulat cucunya. Ya, kini seluruh keluarga Geovan dan keluarga Luciano tengah berada di ruang rawat VVIP Camelia. Mereka semua datang khusus menjenguk Camelia. Salah satu bayi laki-laki Dominic dan Camelia digendong Marsha. Sedangkan yang satunya lagi digendong oleh Naomi. “Tampan sekali,” ucap Naomi menatap lembut salah satu bayi laki-laki Dominic yang ada digendongannya. “Senyumnya persis seperti Camelia waktu bayi,” tutur Martin hangat dan penuh kasih sayang pada cucu laki-lakinya. Dua bayi kembar Dominic dan Camelia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 195 – Happiness

Camelia menatap lembut Dionte dan Dominus yang tengah menyusu dengan begitu lahap. Bibir mungil serta pipi gemuk, membuat Dionte dan Dominus sangatlah menggemaskan. Beberapa kali Camelia tersenyum geli melihat cara Dionte dan Dominus minum susu. Dua bayi beruangnya itu memang doyan sekali minum susu. Tak heran kalau Dionte dan Dominus memiliki tubuh yang gemuk dan sehat. Kini usia Dionte dan Dominus sudah memasuki tiga bulan. Akan tetapi, tubuh Dionte dan Dominus persis seperti bayi berusia lima bulan. Julukan ‘bayi beruang’ memang sangat tepat. Pasalnya Dionte dan Dominus begitu gemuk. Beruntung, Camelia memiliki ASI yang lancar. Jadi Dionte dan Dominus tak akan kekurangan ASI Camelia. “Bayi beruang. Kalian itu minum susu lahap sekali. Pelan-pelan, Sayang.” Camelia mengecupi pipi bulat Dionte dan Dominus. Sungguh, Camelia sangat gemas setiap kali melihat kedua putra kembarnya minum susu dengan lahap. Dionte menyusu di dada sebelah kanan, dan Dominus menyusu di dada sebelah kiri. Du
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 196 – Perfect Ending 

“Maaf, Tuan Irwin. Aku belum bisa melakukan aktivitasku. Kedua putraku masih sangat kecil. Mungkin sekitar dua bulan lagi, aku mulai sedikit demi sedikit beraktivitas di luar.” “Baik, Nyonya Camelia, aku mengerti. Hubungi aku saja jika kau sudah siap untuk kembali ke dunia entertainment.” “Tentu, Tuan. Bernyanyi salah satu hal yang membuat hatiku tenang, dan menghilangkan kejenuhanku. Terima kasih sudah mengertiku, Tuan.” “It’s okay, Nyonya. Kau juga baru saja melahirkan. Jadi memang kau harus fokus pada kedua anak kembarmu. Baiklah, aku tutup dulu. Salamkan aku untuk Tuan Dominic.” “Iya, Tuan. Pasti aku akan sampaikan.” Panggilan tertutup. Camelia meletakan ponselnya ke tempat semula. Camelia tersenyum samar. Kemarin, Camelia sudah mendapatkan tawaran dari Irwin Leaman untuk kembali ke dunia entertainment. Namun, Camelia menolak karena masih fokus pada dua bayi beruangnya. Mungkin dua bulan lagi Camelia akan kembali ke dunia entertainment. Tapi tentunya tidak full waktu. Pasti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 197 – Extra Part 

Tiga tahun berlalu … Suara tepuk tangan terdengar begitu riuh memenuhi panggung megah sebuah acara bergengsi yang diadakan setiap tahun. Tampak Dominic bersama dengan kedua putra kembarnya, begitu bahagia melihat melihat Camelia berdiri di panggung memegang piala penghargaan sebagai penyanyi terbaik. “Go, Mommy, go, Mommy, go.” Dionte dan Dominus bertepuk tangan sambil berseru menyerukan ibu mereka. Dionte dan Dominuc malam itu begitu tampan dengan balutan jas berwarna hitam. Well, kali ini tidak ada logo beruang di pakaian Dionte dan Dominus. Camelia berdiri di tengah panggung dengan senyuman hangat di wajahnya. Tatapan Camelia menunjukan ketulusan pada semua orang yang hadir diajang penghargaan. Degup jantung Camelia berpacu keras. Camelia sama sekali tidak menyangka akan menjadi pemenang dan mampu mengalahkan penyanyi senior. Camelia berusaha mengatasi rasa gugupnya. Dia terus melukiskan senyuman di wajahnya. “Terima kasih banyak untuk dukungan kalian semua. Piala ini aku pers
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

Bab 198 – Extra Part II

“Bye, Daddy, Bye, Mommy.” Dionte dan Dominus melambaikan tangan mereka pada Dominic dan Camelia. Raut wajah Dionte dan Dominus sumiringah bahagia. Dua bocah laki-laki itu dijemput oleh sopir dari William. William dan Marsha begitu merindukan Dionte dan Dominus. Itu kenapa menjemput dua anak laki-laki kembar Dominic dan Camelia. “Bye, Sayang. Jangan menyusahkan Grandpa dan Grandma kalian. Jangan nakal, Oke?” seru Camelia sambil melambaikan tangannya pada kedua putranya. “Oke, Mommy. Kami tidak akan nakal,” jawab Dionte dan Dominus serempak. “Patuhlah pada Grandpa dan Grandma kalian,” seru Dominic mengingatkan dua putra kembarnya, agar patuh. Dionte dan Dominus mengangguk patuh. “Siap, Daddy!” Kemudian, mobil yang membawa mereka mulai melaju meninggalkan halaman parkir mansion. Tampak Camelia terus melukiskan senyumannya. Memang, jika William dan Marsha berada di New York, pasti William dan Marsha akan menjemput Dionte dan Dominus.“Sayang, hari ini kau tidak bekerja?” tanya Cameli
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

Bab 199 – Extra Part III

“Dominic, pemuda tadi lucu sekali. Dia mengkoleksi banyak fotoku, Dominic. Bahkan dia memiliki semua albumku. Aku senang sekali kalau ada yang menyukai karyaku.” Camelia berceloteh seraya menatap Dominic yang tengah melajukan mobilnya. Tampak Dominic hanya diam dan menatap lurus ke depan. Sorot mata Dominic tajam, menunjukan amarah tertahan. Camelia sama sekali tidak menyadari kalau Dominic marah. Dia malah memilih menyandarkan kepalanya di lengan kekar sang suami, di kala sudah selesai bercerita. Sejak dulu memang Camelia sangat bahagia setiap kali ada orang yang begitu mengagumi karyanya. Dalam dunia entertainment, memang pasti akan lovers dan haters, namun Camelia tak terlalu memedulikan jika ada yang membenci dirinya. Bisa dikatakan, jumlah haters yang dimiliki Camelia tak terlalu banyak. Orang jauh lebih mengagumi Camelia, karena sifat Camelia yang hangat dan ramah. Tak pernah sedikit pun, Camelia menolak ketika penggemar mengajak Camelia secara langsung untuk berfoto. Sifat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

Bab 200 – Extra Part IV

Camelia berlari dengan air mata yang berlinang deras membasahi pipinya. Hati Camelia teramat sakit di kala Dominic membentaknya. Camelia memilih untuk pergi dari rumah, karena merasa sang suami tak lagi mencintainya. Namun, di kala Camelia hendak masuk ke dalam mobil; gerak Camelia terhenti saat Dominic langsung menarik kasar tangan Camelia. Camelia sempat berontak, tapi berujung sia-sia. Tenaga Camelia tidak mampu menyaingi Dominic. “Dominic lepaskan aku! Aku mau pergi saja! Kau sudah tidak mencintaiku lagi,” isak Camelia sesegukan. Dominic menatap tajam Camelia. “Kau mau pergi ke mana, Camelia! Ini sudah malam! Berhenti berbicara konyol!” “Aku mau pergi ke tempat yang membuatku tenang. Kau sudah tidak mencintaiku lagi,” isak Camelia berusaha melepaskan cengkraman tangan Dominic. Tapi, alih-alih terlepas malah Dominic kian mencengkram kuat pergelangan tangan Camelia, hingga membuat Camelia merintih kesakitan. “Berani sekali kau pergi tanpa izin dariku, Camelia!” geram Dominic m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status