Home / Rumah Tangga / Terjebak Cinta Terlarang / Chapter 41 - Chapter 49

All Chapters of Terjebak Cinta Terlarang: Chapter 41 - Chapter 49

49 Chapters

Bab 41

41. Terjebak Cinta Terlarang⁰ Aku Kembali Mendapat Surat Dari Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 41"Anjani ganti baju dulu ya, Tante mau omelin tuh Mama Anjani!" titah Sella kepada Anjani. "Asiap Tante cantik," ujar Anjani sambil tersenyum genit kearah Sella kemudian beralih menatapku, aku hanya mencibir melihatnya. Anjani berlalu dari hadapan kami menuju ke kamar untuk berganti pakaian. "May, bisa gak sih kamu bersikap biasa aja!" Sella menjatuhkan bobot disampingku, ia menatapku dengan raut datar. "Apaan sih, jutek amat!" sungutku, aku melipat tangan di dada, seraya menatapnya. Pyuuurrr! "Happy birthday to you, happy birthday to you," Anjani dan Sella berjingkrak, melompat dan Anjani menuang tepung terigu ke kepala dan wajahku, hingga hanya kedua bola mataku yang terlihat. Seketika aku melongo mirip sapi ompong. "Selamat ulang tahun Mama," katanya sambil memelukku yang berlumur tepung dan mencium pipiku. "Tiup lilinnya May!" Sella mendekat kepadaku sambil membawa sa
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 42

42. Terjebak Cinta Terlarang Aku Menunggu Kedatangan Mu Mas! Penulis: Lusia Sudarti Part 42Aku membaca sampai kedua bola mataku terasa pedih, namun masih penasaran dengan perjalanan Mas Reno.🌷🌷🌷🌷🌷🌷 Malam semakin merambat, namun aku bertekad untuk membaca semua surat yang Mas Reno kirimkan. "Tapi gue ada urusan Rom!" kata Mas Reno berbasa-basi, sesungguhnya Mas pun lelah untuk melakukan perjalanan kembali. Tetapi Mas memang harus istirahat untuk mengumpulkan tenaga agar esok dapat fokus dalam melakukan perjalanan panjang. Romi membujuk Mas agar mau bermalam dirumahnya. "Alah, urusan besokkan bisa sehabis dari sirkuit!" sergah Romi sembari menyulut sebatang rokok marlboro. Mas diam sesaat mendengar perkataan Romi dan mempertimbangkan ajakannya. "Ya udah deh, gue ngalah." Akhinya Mas menyetujui ajakannya. "Nah gitu donk, kita happy aja dulu ini malam, sebelum tanding," kata Romi sambil tersenyum senang.Namun, ada yang tak Mas suka darinya yang selalu turut campur mas
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 43

43. Terjebak Cinta TerlarangMelanjutkan Kembali Membaca Surat Dari Mas Reno.Penulis : Lusia Sudarti Part 43"Mama mau bikin sarapan dulu ya, Tante masih ambil wudhu, habis Tante, Anjani segera sholat!" titahku kepadanya, aku melangkah menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. "Iya Ma," jawabnya lirih.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Siang ini begitu terik aku hendak melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda. Aku takut bos akan marah kepadaku, jika pekerjaanku belum selesai dan belum dikerjain. Aku dan Sella udah berjanji untuk kerjain pekerjaan kami yang tertunda. Sebelum ia pulang tadi pagi kami berjanji untuk mendatangi pemilik perkebunan. "Bu, Maya mau kerumah Sella dulu ya? Anjani tertidur, titip dulu ya Bu?" Aku menghampiri Ibu yang sedang nonton televisi, beliau baru pulang dari mengurus bayi baru yang lahir, profesi Ibuku. "Kamu jadi kerjanya?" tanya Ibu sambil mendongakkan kepala menatapku yang berdiri dibelakangnya. "Rencananya sih Bu! Dari pada pusing dirumah!" ujarku sam
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 44

44. Terjebak Cinta Terlarang Suka Duka Dalam Perjalanan. Penulis : Lusia Sudarti Part 44Setelah rasa lelah berkurang, Mas Reno melanjutkan perjalanan kembali menghampiri penjual bensin eceran.Dan mengisinya hingga full tank.Kemudian dengan pasti Mas melesat kembali menuju Cilacap. 'Aduh, kenapa tiba-tiba dada dan juga kepalaku sakit banget," rintih Mas Reno kala itu, Mas mengurangi kecepatan laju motor Mas Reno memang mempunyai penyakit yang lumayan parah. Paru-paru basah dan juga kanker otak. Semua itu Mas sembunyikan dariku. Mas Reno takut jika aku mengetahuinya aku akan pergi meninggalkan Mas Reno. Padahal aku tak akan meninggalkannya, sampai kapanpun.Kemudian aku melanjutkan membaca kembali. *** Dari jauh Mas melihat ada warung yang buka dan Mas Reno memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari mencari sarapan, semalam suntuk Mas tak memejamkan netra. Para pembeli diwarung memindai penampilan Mas Reno yank! Dengan raut heran, karena kostum yang Mas kenakan mirip seora
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 45

45. Terjebak Cinta Terlarang Hatiku Sedih Membaca Surat Dari Mas Reno. Penulis : Lusia SudartiIya Sayang, Mas percaya kok. Ya udah Sayang nanti Mas telpon lagi ya?" "Iya Mas." "Love u sayang." "Love you to Mas."Part 45"Setelah panggilan terputus, Mas Reno kembali berbincang dengan Hendri. Mas mengutarakan niat datang kerumah Hendri." "Hen, sebetulnya gue datang kemari, untuk meminjam sejumlah uang kepada elu." "Mas Reno menatap Hendri dengan tatapan penuh harap.Sementara Hendri yang mendengar ucapan Mas Reno mendadak bungkam." "Emang keuangan elu betul-betul anjlok ya." "Hendri bertanya balik kepada Mas." "Kini Mas Reno yang terdiam. Mas bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Hendri." "Entahlah Hen, keluargaku kacau balau, Mama bermaksud menjodohkan aku dengan ular betina itu." "Hendri sesungguhnya merasa iba atas apa yang menimpa Mas Reno, namun ia tak dapat berbuat apapun untuk membantu Mas. Bukan apa-apa. Melainkan Hendri telah mendapat ancaman dari Viona melalu
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 46

46. Terjebak Cinta Terlarang Kabar Menyedihkan Dari Mas Reno. Penulis Lusia Sudarti Part 46"Heem, kebiasaan ya," jawabku sambil mencubit pipinya. "Ayo ..." ajakku sambil menggandeng tangannya untuk mengantarkannya ke TPA. Perlahan aku mengendarai motor menuju ke TPA, diatas motor Anjani bernyanyi lagu campur sari, aku hanya tersenyum mendengarnya. "Duh denok gandulane ati, tegone nyulayani, nanananana, nanananaa ..., lupa Ma syairnya. Hehehe," Anjani terkekeh sendiri, bernyanyi sendiri. "Ya udah sih kalo lupa," ujarku sambil menoleh kebelakang. "Ih Mama ini," Anjani bersungut-sungut sambil memelukku. Aku hanya tersenyum dalam hati dan tak menimpali ucapannya sedikitpun. Aku tetap fokus di jalan tanpa menoleh kekiri dan kekanan. Dari kejauhan aku kok seperti melihat siluet seseorang yang aku kenal. "Anjani, itu seperti Ayahmu," kataku sembari menatap lurus kedepan dengan seksama, memastikan kalau yang kulihat itu memang Agus, Ayahnya Anjani. "Mana Ma?" tanya Anjani memaju
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Bab 47

47.Terjebak Cinta Terlarang Kabar Yang Menyedihkan Penulis : Lusia Sudarti Part 47Untuk beberapa detik, seolah kehilangan kesadaran, tetapi akhirnya aku pun mengucap istigfar sebanyak-banyaknya. Setelah hatiku tenang, aku mencari keberadaan ponselku.🌺🌺🌺🌺🌺Aku mencari kemana-mana, tetapi keberadaan ponsel belum tampak! Aku berfikir berusaha mengingat dimana terakhir kali aku membaca pesan. Yah disinilah aku membaca pesan-pesan tadi, kemudian dengan tertatih aku berusaha bangkit berdiri, mungkin tertindih tubuhku. Benar saja, benda pipih warna hitam itu berada diantara bantal dan tubuhku. Hufftt untung saja tak tertimpa, jika tertimpa aku pastikan akan remuk.Aku mengusap benda pintar milikku itu.Ponsel pemberian Mas Reno, waktu ulang tahunku bulan lalu. (Mbak, Suami Mbak menderita kanker otak stadium 4 dan paru-paru akut. Saya dokter Lesmana yang merawat Suami Mbak, beliau belum sadarkan diri, pihak medis memprediksi, bahwa usia Suami Mbak hanya mampu bertahan sekitar lim
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 48

48. Terjebak Cinta Terlarang Mas Reno Akhirnya Menelponku. Penulis : Lusia Sudarti Part 48"Hahaha, kamu ini May, hampir saja jantungku lepas dari tempatnya. "Hehehe, lagian, aku serius kamu nya aja yang seenaknya main jitak."🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺"Yah maksud aku, kalo ngomong jangan seenaknya, karena ada kata pepatah, ucapan adalah doa," ujarnya sok bijak. "Siapa juga yang asal ngomong, kan aku bilang, Dokter Lesmana yang ngirim pesan melalui ponsel Mas Reno! Faham Mbakyu." "Iya, iya. Ya udah ayo mulai May!" Sella meraih alat tebas miliknya juga milikku yang diikat di body motor. Kami mulai memangkas rerumputan dan ranting-ranting kecil yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit milik warga, aku mengambil jalur pinggir dan Sella mengambil jalur sebelahku, kami bekerja dengan sungguh-sungguh. Dari pohon ke pohon hingga menjelang istirahat siang, masing-masing mendapat sepuluh pohon, karena gulma atau rerumputan yang bertumbuh belum terlalu lebat, hingga mempercepat proses pekerjaan kami
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 49

49. Terjebak Cinta Terlarang Lirikan Suster Genit Penulis : Lusia Sudarti Part 49Sakit sekali hatiku, karena prasangka dan cacian mereka kepadaku. "May ..." Sella memanggilku, aku yang sedang melamun langsung menoleh kearahnya. "Iya Sell!" jawabku sambil menautkan kedua alisku menatapnya. "Selalu sabar menghadapi ujian ini, kita takkan pernah tahu di depan kita nanti. Yang aku tahu, kalo Allah menyayangimu, ujian yang kamu hadapi ini bertubi-tubi, abaikan segala perkataan orang tentangmu," ujarnya menasehati aku. Aku mengangguk sambil menatap keatas pepohonan sawit yang menjulang, daunnya melambai-lambai tertiup angin. "Huufftt, aku gak tahu Sell, apa aku kuat apa tidak. Belum saat ini fikiranku jauh dimana Mas Reno berada, belum gunjingan orang tentangku." "Aku tau May, dan aku mengenalmu, kamu pasti kuat dan tabah menghadapi semua ini," ujar Sella selalu memberikan dukungan kepadaku. Sella juga royal terhadap keluargaku, sayangnya ia tak pernah beruntung dalam hidupnya.
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status