All Chapters of Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan): Chapter 211 - Chapter 220

228 Chapters

Bukan itu Poinnya

"Kita merayakan rumah baru ini. Ayo kita buat banyak kenangan baru yang indah bersama-sama." Padma mengangkat gelas dan membenturkannya ke gelas Viona pelan. "Cheers!""Cheers." Viona menyesap perlahan wine di gelasnya. Rasanya sama persis seperti yang pernah diberikan oleh Alfie malam itu."Dance with me?"Viona tersentak begitu menaruh gelasnya yang sudah kosong ke atas meja. Dia menatap bingung pada tangan Padma yang terulur padanya.Belum sempat dia bertanya, suara musik klasik sudah mengalun lembut dari ponsel Padma yang diletakkan di atas meja. Padma mengedip. "Ayolah, kamu belum pernah dansa denganku, kan?"Viona meraih uluran tangan Padma, lalu bangkit dan mengikuti lelaki itu menuju area kosong di samping meja makan. Dadanya berdebar penuh antisipasi saat Padma merengkuh pinggangnya dengan lembut.Sebenarnya apa yang Padma inginkan? Kenapa sikapnya sangat tidak biasa?Orang bilang cinta pertama tak akan pernah pudar.Viona pikir itu omong kosong karena buktinya dia bisa menci
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Just do it!

Viona kembali menuang wine ke dalam gelas dan menghabiskannya dalam beberapa tegukan karena cegukannya tidak kunjung berhenti.Dia lantas memicingkan mata pada Padma karena pandangannya mulai mengabur. "Kamu pasti mau mengerjaiku lagi, kan, Al? Aku tahu kamu sedang menyamar menjadi Mas Padma seperti dulu. Kali ini aku tidak akan tertipu, Al. Hik!"Ah, sial! Kenapa cegukan ini tidak mau berhenti? Dan kenapa tubuhnya terasa gerah juga? Padahal mereka sedang di rooftop dan udara malam ini cukup dingin."Aku bukan Alfie, Viona. Ini benar-benar aku." Padma meraih kedua bahu Viona agar perempuan itu percaya padanya.Viona terkekeh dengan wajah makin memerah dan tatapan yang sayu. "Kamu bohong... kamu bohong," racaunya. "Kamu pasti hanya ingin mengerjaiku, kan? Kali ini aku tidak akan tertipu, Al."Padma berdecak halus. Dia tahu Alfie memang pernah menyamar menjadi dirinya, lalu mengatakan hal yang sama persis seperti yang dia katakan tadi.Alfie bahkan mengarang cerita bahwa dia menyukai Vi
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Jangan Pergi

Saat membuka mata, rasa sakit menghantam kepala Viona hingga dia mengerang pelan. Tak hanya itu, perutnya juga bergolak hebat.Dengan tergesa Viona menyibak selimut, lalu berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya di toilet. Ini pasti karena bergelas-gelas wine yang dia minum semalam. Seharusnya dia memang tidak menyentuh minuman itu.Setelah merasa perutnya tak lagi terasa mual, Viona menekan tombol flush lalu berdiri dengan tubuh sedikit limbung.Dia membasuh wajahnya di wastafel dan terkejut saat menyadari dirinya sudah memakai sehelai kaus putih kebesaran yang bisa dipastikan bukan miliknya. Kaus kebesaran itu menjulur sampai menutupi setengah pahanya.Wajah Viona memanas.Pasti Padma yang memakaikan kaus ini setelah pergulatan mereka semalam. Dia mengigit bibir dan merasakan desiran di dadanya saat mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Padma.Sambil mengulum senyum, Viona keluar dari kamar mandi. Dia kembali terkejut saat melihat sesosok lelaki tampan yang suda
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Sangat Jauh Berbeda

"Kamu baik-baik saja?"Viona tersentak ketika merasakan tepukan di bahunya. Dia menoleh dan mendapati Mandala sedang menatapnya tajam. Rupanya dia melamun di tengah-tengah rapat yang sangat penting."Maaf, Pak," balas Viona cepat dengan raut sesal di wajahnya.Mandala menggeleng tanda tak suka lalu memberi isyarat agar mencatat Viona mencatat poin-poin penting yang sedang disampaikan Alfie. Viona mengangguk lalu buru-buru meraih notes-nya.Bukan hal yang mudah untuk memfokuskan pikirannya pada Alfie yang sedang bicara di depan, tanpa teringat pada betapa rumitnya hubungan mereka dalam lima hari terakhir.Alfie benar-benar merealisasikan ucapannya.Sejak pagi itu, dia tidak pernah pulang ke rumah. Lelaki itu hanya akan muncul di kantor pada momen tertentu, dan membiarkan Padma mengambil alih sisanya.Di rumah, jangan harap Alfie akan muncul. Hanya ada Padma di samping Viona dan Sabda. Bukannya Viona tidak senang akan kehadiran Padma, tetapi dia merasa ada yang hilang dalam dirinya seja
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Yang Dilakukan oleh Rosma

Viona baru sadar kalau Alfie dan Padma seperti dua orang yang terjebak dalam satu tubuh. Keduanya memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang.Bahkan sejak Alfie masih menaruh dendam di awal pernikahan mereka yang pertema, lelaki itu sudah menunjukkan sikap posesifnya dengan mengatakan, "Aku tidak suka berbagi istri".Wajar jika sekarang dia juga melakukan hal yang sama, apakagi lelaki itu terang-terangan sudah menyatakan cintanya.[Cemburunya pada Padma sama seperti dia cemburu pada lelaki lain yang mendekati kamu. Dan itu mungkin terjadi karena dia menempatkan Padma sebagai orang lain yang bisa 'merebut' kamu dari dia.[Atau kemungkinan lain, dia bisa saja merasa tidak cukup layak untuk kamu jika dibanding Padma yang lebih 'manusiawi'. Sebenarnya ini bisa kamu ketahui kalau kalian mau deep talk. Saya sendiri sudah bicara pada Alfie, tetapi belum berhasil.]Pesan terakhir dari sang terapis-lah membuat Viona dilanda kegamangan selama berhari-hari, bahkan hingga detik ini.
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Menghilang dari Hidupmu Selamanya

Air mata langsung bergulir di wajah Rosma. "Maaf, Mbak. Rasanya aku nggak mau hidup lagi setelah membuat Mbak Viona kecewa," ujarnya parau."Ya Tuhan!" seru Viona tertahan. "Bukankah kita sudah sepakat untuk menganggap semuanya selesai? Apa kamu tidak memikirkan perasaan ibu dan adik-adikmu?"Viona benar-benar tidak mengerti mengapa Rosma senekat ini. Padahal setelah keluar dari rumah, dia masih berkomunikasi secara rutin dengan Rosma.Viona kira Rosma baik-baik saja dan mulai melanjutkan hidup karena gadis itu selalu terdengar ceria jika dia menelepon.Isak tangis Rosma masih terdengar. Viona menghela napas keras lalu beranjak mendekat dan mengusap kepala gadis itu."Bagi sebagian orang yang depresi dan punya masalah yang begitu berat, bunuh diri jadi jalan keluar agar terbebas dari penderitaan yang mereka tanggung."Tapi kamu masih punya saya untuk diajak bicara. Kamu anggap saya apa? Tolong, Ros, jangan lakukan hal-hal seperti ini lagi. Keluargamu di Medan sangat membutuhkan kamu.
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Viona hanya Mencintai Padma

"Berhenti melihatku seperti itu, Mandala!"Mandala tertawa mendengar geraman Alfie. sejak tadi dia memang tidak berhenti melirik Alfie sambil menyetir. Bagaimana tidak, raut Alfie benar-benar muram seperti orang yang patah hati.Dan itu membuatnya penasaran setengah mati."Pertengkaran kalian yang kemarin belum selesai juga?"Meski bertekad tidak mau tahu dengan apa yang terjadi pada dua orang itu, tetapi rasa penasaran Mandala akhirnya mencuat ke permukaan setelah melihat pertengkaran Alfie dan Viona di rumah sakit tadi.Walau tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka debatkan, tetapi Mandala bisa menyaksikan Alfie meninggalkan Viona, lalu perempuan itu terlihat menangis setelahnya.Sepertinya masalah yang mereka hadapi cukup complicated. Apalagi jika melihar raut Alfie semuram ini."Aku baru tahu kamu punya minat yang sangat besar dengan urusan rumah tangga orang lain, cibir Alfie. "Kamu ingin alih profesi jadi tukang gosip?""Masalahnya ini rumah tangga perempuan yang perna
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Pembohong!

Mindi buru-buru menggeleng mendengar nada tidak suka dalam suara Alfie. "Bukan begitu. Tapi bagaimana kalau Viona salah paharm dan marah?""Ini bukan urusan pribadi, Mindi. Kalau Viona memang profesional, dia tidak akan marah."Mindi meneguk ludah. Beberapa hari ini Alfie benar-benar terlihat mengerikan. Selain dingin dan tidak sabaran, lelaki itu juga sama sekali tidak menerima masukan."Baiklah, Pak." Mindi tahu dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Maka dia pamit lalu melakukan apa yang Alfie perintahkan di memo itu.Sepeninggal Mindi, Alfie menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Berusaha memenuhi paru-parunya dengan udara agar tidak merasa sesak.Mengabaikan rasa sesak yang masih menghujam dadanya, Alfie melanjutkan pencarian terapis yang sangat dia butuhkan dengan dahi mengerut.Entah sudah berapa lama dia berselancar di dunia maya, akhirnya Alfie menemukan apa yang dia cari, di sebuah situs tanya jawab yang letaknya ada di halaman paling belakang Google.Dengan cepat A
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Hanya Salah Mengartikan

"Kamu melamun lagi."Viona tersentak saat merasakan sebuah kecupan mendarat di pipinya. Dia memaksakan seulas senyum pada Padma yang duduk di sampingnya. "Nggak kok."Viona kembali mengalihkan pandangannya pada Sabda yang sedang asyik membanting remote TV. Entah apa yang menarik dari benda panjang itu sampai Sabda selalu tertarik memainkannya.Mereka memang sedang menonton televisi di ruang keluarga yang ada di lantai dua, sementara Padma baru saja pulang dari kantor satu jam yang lalu."Jangan dibanting, Sayang. Nanti rusak,” cegah Viona sambil mengambil remote dari tangan Sabda dan menggantinya dengan teether bentuk jerapahNamun bayi itu langsung membuangnya dan menangis kencang pertanda tidak senang jika remote-nya digantikan dengan teether.Viona menghela napas panjang. Biasanya dia akan mengalihkan perhatian Sabda dengan mengajaknya bermain atau menyanyi. Tetapi kali ini tenaganya seolah terkuras habis."Kamu baik-baik saja?" Padma mengambil alih Sabda ke dalam pangkuannya untuk
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Sudah Pergi

Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
1
...
181920212223
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status