Home / Young Adult / Sang Idola Adalah Boneka / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Sang Idola Adalah Boneka : Chapter 11 - Chapter 20

29 Chapters

Bab. 11 Menggoda Joel

"Ra, kalau masih sakit, gapapa gak usah ikut," ucap Berly. Rora tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya, wajahnya masih sedikit pucat walaupun sudah ditimpa dengan riasan tipis. "Udah gapapa, kok. Tenang aja, lagian aku juga mau beli sesuatu," balasnya. Berly masih sangat khawatir dengan kondisinya. Pasalnya gadis itu mengeluh pusing lalu tiba-tiba pingsan. Namun, Rora masih setia menepati janjinya, mengantar Berly pergi berbelanja ke mall. Berly lagi-lagi melirik pada Rora yang sejak tadi terus melamun. Entah apa yang dipikirkan gadis itu. Mereka berdua berjalan memasuki toko make-up. Berjalan ke arah rak berisi deretan lipstik yang warna-warni. Rora masih kurang bersemangat walaupun ia sangat suka sekali dengan make-up. Biasanya gadis itu akan langsung heboh sendiri memilih barang yang ia suka. 'Haa ... harus gimana lagi caranya supaya Joel gak bertingkah,' gumam Rora dalam hatinya. Saat di UKS tadi, Rora sangat takut Joel akan melakukan hal aneh padanya. Pasaln
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab. 12 Djaren masuk kamar Rora

Cek lek! "Jo, kit— eh, sorry!" Oza membuka pintu langsung berhenti melangkah ketika melihat Joel dan Rora dalam posisi yang ambigu. Pasalnya pemuda itu mengukung sambil memegang kedua tangan Rora di atas kepalanya. Sementara gadis itu terlentang pasrah dengan wajah terkejut. "Gue gak ganggu kalian, kan?" tanya Oza tersenyum sambil menggaruk kepalanya. "Eng-engga!" Rora langsung mendorong Joel dan bangkit, merubah posisi jadi duduk. Ia langsung mengibas-ngibaskan tangan pada wajahnya yang terasa panas. Rasa malu langsung merayap di benaknya, ia langsung berdiri dan pamit pergi. "Kalau gitu, duluan, ya!" serunya tersenyum kikuk. Joel langsung menahan tangan Rora, menatapnya dengan wajah datar. "Mau ke mana?" "Jo, gue pergi duluan." Rora tersenyum canggung sambil menoleh pada Oza dan berusaha melepaskan tangan Joel. "Siapa bilang boleh pergi!" Joel langsung menarik Rora sampai terduduk di pangkuannya, melingkarkan tangan di pinggang gadis itu. "Jo!" pekik Rora, membero
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab. 13 Terciduk ciuman

"Sembunyi!" Rora langsung mendorong Djaren ke dalam lemari. Ketukan di pintu terdengar semakin kasar membuat Rora buru-buru membukanya. Ayu menatap sinis padanya sambil melipat kedua tangan di perut. "Kenapa lama buka pintunya?!" tanya Ayu dengan nada ketus. "Maaf, Bu, saya di toilet tadi," balas Rora berbohong. Ayu langsung melihat-lihat ke dalam kamar Rora, tadinya ia ingin mengkritik gadis itu jika kamarnya berantakan. Namun, kamar Rora sangat bersih dan rapi sehingga ia tidak bisa mencelanya. Rora hanya diam sambil menggigit bibirnya. Ia sangat tahu kelakuan ibu-ibu itu yang hanya mencari bahan untuk mengkritiknya. Beruntungnya Rora sudah merapikan kamar dan melakukan pekerjaannya, memasukkan baju kotor ke mesin cuci dan mencuci piring. Walaupun ada pembantu di rumah itu, Ayu menugaskan bahwa setiap barang yang Rora pakai harus dibersihkan sendiri. Ayu bilang agar Rora terbiasa mandiri dan tidak manja. Wanita paruh baya itu adalah tipikal ibu tiri di serial Bawang Puti
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab. 14 Hubungan segitiga

Joel yang melihat kedatangan Djaren langsung memanfaatkan kesempatan. Ia mencium Rora di hadapan pemuda bergelar ketua OSIS itu membuatnya naik pitam. Urat-urat leher Djaren menegang dengan tangan yang mengepal kuat. "Apa-apaan kalian?!" serunya marah. Rora langsung gugup dengan mata membulat. "Dj-Djaren." Pemuda yang dipanggil namanya itu bernapas dengan cepat, dadanya naik turun menahan emosi. Ia langsung melangkah lebar mendekati Rora, menarik tangannya. "Apa yang kamu lakukan sama dia berusan, Rora?!" desaknya. "A-aku ...." Rora bingung harus menjawab apa. Joel langsung kesal karena Rora terlihat gugup di hadapan Djaren. Sebenarnya ada hubungan apa mereka? Melihat Rora tidak menjawab Djaren langsung beralih pada Joel, melepaskan tangan Rora. Pemuda itu kemudian mencengkram kuat kerah baju rivalnya. "Elo apa-apaan cium Rora sembarangan, hah?!" bentaknya kasar. Sebagai tanggapan Joel hanya tersenyum sinis. "Tanya dong sama dia kenapa mau dicium sama gue!" serunya den
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab. 15 Pesan anonim

Gosip cinta segitiga antara Joel, Rora, dan Djaren langsung menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Orang-orang heboh dengan kenyataan bahwa dua cowok paling populer di sekolah memiliki scandal dalam hubungan mereka. Apalagi scandal itu melibatkan satu perempuan yang sama. Banyak yang kecewa dan tidak menyangka dengan hubungan mereka bertiga. "Harusnya Rora gak usah ada hubungan sama Joel ataupun Djaren. Dia 'kan udah terkenal!" "Tapi dari awal udah kelihatan gak, sih, kalau mereka bertiga ada hubungan?" Gosip-gosip terus menyebar liar, banyak asumsi yang ditambahkan membuat posisi Rora kesulitan. Banyak yang bilang bahwa Rora sengaja mendekati kedua cowok tersebut untuk meraih kepopuleran. Ada lagi yang bilang bahwa Rora memang mengincar Joel dan Djaren, karena kedua pemuda itu berasal dari keluarga kaya raya. "Haa ... bakalan kerasa panjang banget hari ini," gumam Rora melangkah menuju kelasnya. Sejak kemarin Rora langsung mengkonfirmasi bahwa tidak ada hubungan antara dirinya
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab. 16 Cinta pertama Joel

Orang-orang langsung melirik aneh pada Rora yang terduduk di tanah. Tubuh gadis itu bergetar hebat setelah mendengar audio percakapannya dengan Joel di UKS tempo hari. Terdengar jelas bahwa Rora menangis dan suara Joel yang menggodanya. Namun, ia tidak mendengar ucapannya saat menjelaskan tentang penyakitnya pada Joel. Rora sangat ingat jelas bahwa audio percakapan itu, terjadi saat Joel memergokinya pumping ASI di UKS beberapa hari lalu. "Rora, kamu kenapa?" Djaren langsung berlari menghampiri Rora yang terduduk di depan gerbang sekolah. Pemuda dengan lencana OSIS di seragamnya itu membantu Rora berdiri. "Kamu kenapa, sakit lagi?" Djaren sangat khawatir melihat wajah pucat dan keringat dingin di dahi Rora. Dengan cepat ia membawa Rora ke dalam mobilnya. Orang-orang langsung berbisik membicarakan mereka termasuk Joel dan teman-temannya. "Jir, mereka beneran punya hubungan, ya?" celetuk Kafin. "Gila-gila, masa Joel kita kalah, sih, sama Djaren anak polos, haha!" Farrel sen
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab. 17 Perasaan terpendam Djaren

"Ren, udah please ...," ucap Rora memohon. Djaren tidak mendengarkan dan terus melakukan kegiatannya, mengompres dahi Rora yang terkena demam. "Udah gapapa, kamu tidur aja, oke. Biar aku yang kompres kamu," balas Djaren. "Ren, aku gak mau mamah kamu marah. Udah biar aku aja sen—." "Suttt! Udah tidur, kamu harus istirahat," potong Djaren menempelkan telunjuknya di bibir Rora. Bibir lembut itu malah membangkitkan gairah terpendam Djaren. Ia langsung membuang muka dan merutuki dirinya sendiri. 'Gila Djaren ... jangan jadi cowok brengsek!' batinnya. Namun, sedetik kemudian Djaren merasa kesal mengingat bahwa Joel pernah merasakan bibir lembut itu. Ia langsung menoleh lagi pada Rora, gadis itu ternyata sudah tertidur walaupun beberapa detik yang lalu bersikeras tidak ingin Djaren membantunya. "Tidur yang nyenyak sayang," bisik Djaren mengelus lembut wajah Rora yang memerah akibat demam. Glup! Rora terlihat tidur dengan damai, tidak ada penolakan saat Djaren terus mengelus wajahny
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab. 18 Adu jotos

Bruumm bruuummm ....Sebuah motor sport berwarna hitam melesat cepat, membelah jalanan padat ibu kota di pagi hari yang sedikit mendung itu. Joel dan motornya dengan cepat sampai di sekolah pada pagi buta. Setelah dimarahi oleh kakeknya kemarin, Joel sedikit sadar bahwa ia memiliki sebuah tujuan. Tujuan untuk mengalahkan kakaknya dan membuktikan pada orang tuanya, bahwa ia bisa lebih dari sang kakak. Namun, pagi ini tujuan utamanya adalah bertemu dengan Rora. Ia ingin meminta penjelasan dari gadis itu, mengapa dia mengirim pesan makian lalu tidak ada kabar. "Pasti dia belum datang, awas aja kalau sampai ketemu hari ini. Gue bikin perhitungan sama elo, Rora!" gumamnya berjalan cepat menuju kelas. Bagaimana Joel tidak merasa kesal, harusnya Rora lebih bersikap baik padanya. Rahasia yang Joel ketahui sangat besar dan penting di hidup Rora. Gadis itu juga sudah setuju menjadi pesuruh bagi Joel. Namun, sikapnya akhir-akhir ini membuat Joel sangat murka, ditambah kenyataan bahwa Rora me
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab. 19 Ayah yang baik

"Bagaimana keadaan putri saya, Dok?" Mata Rora langsung membulat mendengar ucapan Ramelan. Hatinya merasa senang karena ayahnya tidak canggung mengakuinya sebagai anak. "Putri Bapak sudah boleh pulang sekarang, namun perlu dipastikan untuk tidak banyak pikiran. Karena stress salah satu penyebab putri Bapak sering pingsan," jelas dokter Dewi, ia melirik tersenyum pada Rora. "Baik, Dok terima kasih. Tapi tidak ada masalah lain selain stress 'kan, Dok?" Ramelan bertanya kembali, memastikan keadaan Rora baik-baik saja. "Ya, tentu saja, Pak. Aurora hanya mengalami kelelahan akibat terlalu banyak pikiran." Beruntungnya Rora dibawa ke rumah sakit tempat Dokter Dewi bekerja. Dokter Dewi adalah sahabat ibu Rora, sehingga sangat mudah meminta bantuannya agar tidak memberitahu Ramelan soal Rora yang memiliki penyakit galaktorea. "Syukurlah jika Rora tidak memiliki masalah lain," ucap Ramelan. "Baik, Pak, kalau begitu saya permisi. Aurora, cepat sembuh, ya." Dokter Dewi mengelus lembut tan
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab. 20 Kesepakatan

"Kamu bertengkar dengan siapa? Jawab Djaren!" Ramelan sampai menggebrak meja karena Djaren terus diam. "Sayang, ayo bilang sama mamah, kamu bertengkar dengan siapa, Nak?" Ayu terus memegang tangan Djaren. "Haa ... kalau kamu gak mau bilang, papah akan ke sekolah dan mencari siapa yang bertengkar dengan kamu!" ancam Ramelan. Akhirnya mau tidak mau Djaren memberitahu siapa yang bertengkar dengannya. Ia beralasan bertengkar dengan joel karena kesalahpahaman saat di pertandingan olahraga. Namun, Ramelan tidak percaya begitu saja sehingga ia terus menekan Djaren untuk berkata sesungguhnya."Memang siapa si Joel itu, sampai kalian bertengkar gara-gara masalah sepele? Papah tidak percaya sama sekali dengan alasan kamu, Djaren!" Mendengar itu Djaren langsung menggerutu dalam hatinya. 'Aduh, harus pake alasan apa lagi, nih? Gak mungkin aku bilang berantem sama Joel karena Rora. Mamah pasti jahatin Rora lagi kayak semalam.' "Sayang, kamu bukan anak yang sering berantem, loh. Ayo, bilang s
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status