"Ayah, bisakah kita nggak pergi menemui wanita itu?" tanya putraku dengan wajah cemberut dan mengernyit, terlihat begitu tidak senang."Setiap kali ketemu, dia selalu tanya banyak hal padaku! Seperti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa saja!" Setelah menyelesaikan ucapannya, dia mengentakkan kaki kecilnya dengan marah.Jiwaku melayang di udara, melihat wajahnya yang cemberut seperti itu, hatiku seketika terasa pilu.Kami hanya bertemu sebulan sekali. Setiap dia datang, aku sudah mempersiapkan segalanya, membawanya bermain di tempat terbaik, membuatkan camilan untuknya.Aku hanya ingin dia bahagia.Tidak disangka, tidak bertemu denganku adalah hal yang membuatnya paling bahagia.Suamiku, Alvin Caros, memakaikan pakaian pada putra kami dengan tenang. Namun, saat mendengar tentang diriku, dia mengerutkan kening."Kita hanya menemuinya sebulan sekali, ini adalah permintaan nenekmu, tahan-tahan saja.""Jangan membuat nenek marah, kalau nggak, kita harus menemuinya lagi, mengerti?"S
Read more