Malam itu juga, Kamila menulis surat laporan dengan tangan sendiri. Dia menulis apa saja yang dilakukannya secara rinci.Meskipun tahu dirinya akan terlibat dan dijatuhi hukuman penjara, Kamila tetap ingin memberiku keadilan.Kamila juga sudah menyelidiki tentang toko bahan bangunan itu. Ternyata pemiliknya adalah Ryan. Dengan beberapa bukti ini, Ryan tidak akan bisa lolos dari hukumannya.Setelah surat laporan itu diserahkan, dengan segala bukti yang ada, Kamila dan Ryan langsung ditangkap."Kamila, kamu bodoh sekali." Diaz menghela napas melihat surat laporan itu. Dia sungguh enggan, tetapi tidak punya cara lain selain memborgol Kamila."Pak Diaz, kamu rasa Willy bakal maafin aku nggak?" tanya Kamila."Aku nggak pernah menyalahkanmu," jawabku yang masih melayang di udara.Aku tidak menyalahkan Kamila yang mengenyahkan bukti di jasadku, juga tidak menyalahkan Kamila yang menolak panggilan terakhirku yang ingin meminta bantuannya. Aku cuma menyalahkan diri sendiri karena terlalu mencin
Read more