Setelah menyerahkan Rizky ke pelukanku, Janet pun berkata,"Anak ini tumbuh besar di depan matamu. Elina benar-benar sangat kejam, dia sama sekali tidak memedulikan anak ini. Rizky sungguh kasihan, setiap harinya menangis dan ingin mencari ayah."Aku melihat anak yang sedang menangis di pelukanku, sekarang seharusnya memanggilnya dengan sebutan Rizky Qinladi. Tanpa disadar, aku mulai menenangkannya.Dalam waktu singkat, anak ini menjadi sangat kurus. Hal itu membuatku merasa iba.Namun, aku bukan orang bodoh yang akan membesarkan anak mereka tanpa alasan.Melihat anak itu sudah digendong olehku, Janet segera berbalik dan hendak berjalan pergi.Melihat situasi itu, Rekan bisnisku, Edy Susanto yang tahu segala hal tentang hubunganku dengan Elina malah segera maju dan menghalangi Janet.Setelah membujuk Rizky, aku mengembalikannya ke pelukan Janet. Kemudian, aku berkata dengan ekspresi acuh tak acuh,"Anak ini tidak ada hubungan darah denganku, jadi aku tidak akan membesarkannya. Tolong j
Read more